Bagi pecinta tumbuhan mangga, kerontokan bunga dan buah menjadi persoalan. Bahkan, bila bunga dan buah tumbuhan mangga rontok, menciptakan perasaan tidak nyaman, makan tidak enak, dan rasanya pikiran gelisah terus. Pikiran bekerja ekstra berpikir bagaimana menangani semoga bunga dan buah tidak rontok, pupuk apa yang harus diberikan, apa yang salah dengan tumbuhan mangga kesayangan itu, atau barangkali ada rahasianya yang tak terungkap?.
Persoalan rontok bunga dan buah tumbuhan mangga bukanlah hanya kasus teman saja, namun banyak orang lain di luar sana, termasuk saya, pernah menemui kasus menyerupai itu. Beruntungnya, aku cepat menemui belakang layar untuk mencegah kerontokan bunga dan buah sehingga rasa bahagia pun kembali menghiasi hidup saya.
Penyebab bunga dan buah rontok
Ada beberapa lantaran yang menciptakan bunga dan buah rontok alias gugur, yaitu :
- Hujan deras dalam waktu lama
- Angin kencang
- Kekurangan air
- Kemarau panjang
- Kelebihan pemupukan dengan nitrogen yang tinggi
- Kekurangan unsur-unsur hara P dan K
- Tanah asam sehingga posfor tidak tersedia bagi tanaman
- Serangan hama dan penyakit
- Kurangnya atau tidak pernah diberikan pupuk organik, menyerupai pupuk kandang, yang menyediakan hara makro dan mikro
- Kurang menerima sinar matahari
Itulah beberapa lantaran yang memungkinkan terjadinya kerontokan bunga dan buah pada tumbuhan mangga. Bahkan, hal yang serupa sanggup terjadi pada tumbuhan buah lainnya, menyerupai tumbuhan jambu, jeruk, belimbing manis, kelengkeng, nangka manis, dan sejumlah tumbuhan buah lainnya.
Pada artikel ini kita tidak memfokuskan untuk membahas penyebab-penyebab tersebut. Mengapa? Karena aku yakin bahwa teman cukup ahli dalam budidaya tumbuhan mangga, sehingga penyebab-penyebab yang diutarakan di atas secara umum sudah teman ketahuinya. Bahkan, semoga benar, beberapa penyebab sudah diatasi dengan sebaik-baiknya meskipun belum berhasil optimal.
Pemupukan Tanaman Mangga
Mari kita tinjau dari sisi pemupukan mengapa bunga rontok dan bagaimana mengatasinya. Sebab, umumnya, bila tumbuhan mangga tidak menerima “gizi” yang sempurna sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya, maka menuai kasus dengan pembungaan dan pembuahan.
Ada dua fase penting dalam kehidupan tanaman, yaitu fase vegetatif dan generatif. Fase vegetatif ini yakni ketika tumbuhan tumbuh akar, batang, ranting, dan daun-daunnya. Dengan kata lain, masa ini yakni masa pertumbuhan tanaman. Dan fase generatif dimana tumbuhan akan mulai melaksanakan reproduksi atau sudah masuk pada masa produktif yang menghasilkan bunga dan buah.
Nah, pada fase vegetatif, pemupukan dengan nitrogen sangat diharapkan untuk pertumbuhannya. Namun, begitu masuk usia produktif (generatif) menyerupai akan masuk masa pembungaan dan pembuahan, maka kebutuhan nitrogen menjadi lebih rendah. Dengan kata lain, pemupukan N (seperti pupuk urea) harus dikurangi.
Ada kebiasaan sebagian orang yang menanam mangga, mulai dari bibit hingga pohon mangga sudah besar selalu memakai pupuk NPK 15:15:15 atau NPK 16:16:16. Makanya, kemungkinan besar sulit untuk berbunga. Jika pun berbunga, bunga dan buah akan banyak yang rontok. Sebab, tumbuhan menerima asupan nitrogen yang porsinya besar dan ini akan selalu memicu pertumbuhan vegetatifnya (batang dan daun).
P dan K mengatasi bunga dan buah rontok
Pada masa menjelang pembungaan, berbunga dan berbuah, tumbuhan mangga harus menerima nutrisi posfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan unsur hara nitrogen (N). Ini bertujuan untuk mer_4_ngsang bunga dan mencegah atau mengatasi kerontokan.
Hal tersebut di atas senada dengan yang diutarakan oleh Rahayu, S. dan Suryaman, D.E dalam bukunya Budidaya Mangga di Lahan Sempit, “Pemberian pupuk fosfor dan kalium sanggup memicu pembungaan pada tabulampot. Karena sesuai fungsinya, unsur P berfungsi untuk memicu pembungaan dan pemasakan buah dan biji, sedangkan unsur K berfungsi untuk pertumbuhan bunga, buah, dan menjaga semoga tidak terjadi rontok pada bunga. Unsur K juga berperan dalam membentuk rasa manis pada buah...”
Gejala kekurangan kalium
Jika tumbuhan mengalami kekurangan (defisiensi) hara tertentu, akan mengatakan gejala-gejala yang sanggup dilihat secara fisik. Contohnya, pada tumbuhan yang kekurangan kalium (K) salah satu gejalanya sanggup ditandai pada buahnya. Beberapa tanda-tanda kekurangan kalium sanggup dilihat dari tanda-tanda berikut ini, yaitu :
- Pertama sekali dan gampang ditemui pada daunnya yang kelihatan agak tua
- Kemudian daunnya banyak keriting
- Bagian tumbuhan menyerupai batang, cabang, ranting tidak besar lengan berkuasa alias lemah
- Ujung daun dan juga pinggir daun menguning
- Buah gampang sekali rontok dan bila terbentuk pun buahnya ukurannya kecil
- Kualitas biji dan buah rendah
Jenis Pupuk Anti Rontok Bunga dan Buah
Beberapa jenis pupuk untuk mengatasi bunga dan buah rontok sudah banyak diproduksi. Pupuk yang mengandung unsur hara P dan K yang tinggi banyak dijual di pasar atau toko pertanian. Bahkan, pupuk untuk mencegah rontok bunga dan buah itu banyak dijual di toko online. Namun, bila tersedia di toko yang terdekat dengan Sobat, mengapa harus beli online, ya ‘kan?
Maaf teramat dalam dari lubuk hati, bukan maksud promosi produk, ini hanya pengetahuan saja semoga petani atau pegiat tabulampot sukses dalam budidaya tumbuhan buah. Dan memang aku sendiri pernah memakai salah satu produk tersebut. Baik, ada beberapa merek pupuk mencegah rontok bunga dan buah (ini sebagai referensi saja), menyerupai :
- Pupuk Top Star (10-20-50) dengan kandungannya 10% N, 20% P dan 50% K dan unsur-unsur mikro
- Ada juga pupuk NPK GROWMORE Bunga dan buah 6:30:30 dengan kandungan 6%N, 30% P dan 30% K
- Pupuk makro beragam PK Meroke MKP dengan kandungannya P2O5 52% atau 22,7 % P dan 34% K2O atau 28,2 % K
- Dan pupuk lainnya yang mengandung P dan K tinggi (jika mau buat sendiri pupuk NPK dengan kadar P dan K tinggi dapat dibaca di sini)
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
- Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar