Saat kita meninggal tentu banyak yang berharap biar kita diberikan pemakaman yang layak. Agar pemakamannya tidak ada duduk masalah dan dikala sudah masuk ke liang lahat, kuburan kita tetap terawat dari kotoran dan tumbuhan liar.
Namun berbeda dengan dongeng perempuan satu ini, dirinya lebih menentukan untuk "menyumbangkan" dirinya sendiri untuk dijadikan objek penelitian.
Wanita ini berjulukan Sue Potter, perempuan dengan 2 orang anak yang menderita radang paru-paru asal Denver, Amerika Serikat.
Dirinya telah meninggal pada tahun 2015 dikala berumur 87 tahun. Sebelum Sue meninggal, dirinya memang menyumbangkan dirinya sendiri untuk dijadikan objek penelitian pada tahun 2000.
Karena badan Sue nantinya akan dibekukan pada suhu -15 derajat Fahreinheit, lalu dipotong-potong menjadi 27.000 irisan dan dirinya dibentuk dalam bentuk digital.
Sue menyumbangkan dirinya untuk dijadikan penelitian pada universitas Colorado Anschutz Medical Campus.
Untuk mengetahui kaitannya dengan tubuhnya, selama sisa hidupnya Sue mencatat hal-hal yang menjadi kebiasaannya.
Mulai dari gaya hidupnya, perasaannya, sakit nyerinya dan lain-lain dengan tujuan biar orang yang mempelajarinya dapat mengetahui rekam medis perempuan yang mereka teliti.
Sebelum Sue meninggal, dirinya meminta para petugas yang akan membekukan dan memotong-motong dirinya untuk memperlihatkan gergaji yang akan digunakannya untuk memotong, lemari es yang akan dipakai untuk menyimpan dirinya dan alkohol polivinil yang dipakai untuk membalur tubuhnya.
Sue juga meminta biar ketika dirinya nanti di gergaji, diberi musik dan tumbuhan mawar.
Dulunya Sue yaitu seoranga anak yang dibesarkan di Jerman tapi kedua orang tuanya pergi ke New York dan meninggalkannya bersama kakek dan neneknya.
Setelah perang dunia ke II usai, Sue pindah ke New York dan menikah dengan seorang laki-laki berjulukan Harry Potter. Dari pernikahannya itu mereka dikaruniai dua orang anak. Saat suaminya telah pensiun, mereka pindah ke Colorado.
Tapi tak diketahui secara niscaya kenapa suaminya tiba-tiba pergi dan anak-anaknya meninggalkannya sehingga membuatnya hidup sendirian di usinya yang sudah 73 tahun.
Sue juga menderita banyak penyakit ibarat diabetes, melanoma, kanker payudara dan banyak sekali penyakit lainnya.
Berbagai macam penyakit itu pula yang membuatnya sempat ditolak untuk mendonorkan dirinya. Ditambah adanya pin yang berkhasiat untuk menopang pinggul Sue.
Tapi karenanya Sue diterima sebagai relawan, namun dengan resiko pin pada pinggulnya dapat merusak pisau pemotong badan Sue. Karena kalau harus dilepas, Sue harus dicairkan terlebih dahulu.