Memupuk penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun, kelebihan pupuk pada tanaman, khususnya tumbuhan hortikultura, akan berakibat fatal. Gejala awal sanggup ditandai mulai dari gangguan akar, daun terbakar, kuning, gugur daun, layu, hingga berujung “maut menjemputnya” atau mati. Pertanyaannya, masih adakah jalan untuk mengatasi kelebihan pupuk pada tanaman?
Kelebihan pupuk. Gambar : Dokpri |
Sebelum menjawab bagaimana cara mengatasi kelebihan pupuk pada tanaman, alangkah lebih cerdas kita mengetahui terlebih dahulu tujuan pemupukan dan kiprah unsur hara bagi tanaman. Karena dengan cara demikian, akan menjadi kehati-hatian dalam memupuk tanaman.
Tujuan pemupukan
Pemupukan bersama-sama menunjukkan kuliner pada tanah, kemudian tanah akan memberi makan tanaman. Artinya, saat tanah tersedia unsur-unsur yang diperlukan tanaman, maka tumbuhan dengan gampang mengambilnya alasannya ialah sudah tersedia di sekitar perakarannya.
Jadi, tujuan pemupukan ialah untuk menunjukkan kondisi yang baik kepada tumbuhan dengan cara menunjukkan pupuk ke dalam media tanamnya. Dengan kata lain, pemupukan perjuangan mencukupi kebutuhan unsur hara tumbuhan dan/atau sanggup juga sekaligus memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologis tanah.
Pemupukan Seimbang
Tanaman hortikultura, apakah itu sayuran semusim, tumbuhan buah, tumbuhan hias, dan tumbuhan obat-obatan atau herbal (biofarmaka), perlu pemupukan yang seimbang semoga produksi dan produktivitasnya tinggi. Masing-masing komoditas membutuhkan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan juga mikro dalam jumlah dan takaran berbeda-beda.
Oleh alasannya ialah itu, dilarang memaksakan tumbuhan untuk “makan” banyak. Jangan hingga hanya alasannya ialah mengharapkan tanaman cepat besar dan buahnya banyak (produksi tinggi), kemudian menunjukkan takaran pupuk yang tinggi atau sesuka hati. Ini kekeliruan besar dalam memelihara tumbuhan atau dalam duduk masalah pupuk dan pemupukan. Logikanya, ia sama ibarat insan dalam hal makanan, jika over konsumsi atau “makan mewah” (luxury consumption), maka akan terjadi gangguan dalam tubuhnya.
Tidak hanya kelebihan pupuk yang membawa dampak jelek bagi tumbuhan dan lingkungan, namun kekurangan pupuk pun tidak menunjukkan hasil apa-apa 'tuk petani/penanam. Kalau kekurangan pupuk, pertumbuhan vegetatif terhambat dan bahkan produksi dan produktivitas tidak sesuai harapan.
Makanya, dalam pinjaman pupuk, khususnya pupuk anorganik, perlu sekali penilaian unsur hara tanah (soil test) sebagai bab dari kesuburan lahan tanam. Paling kurang, petani perlu mengikuti tawaran pemupukan berimbang. Aplikasi pupuk harus sempurna jenis, sempurna dosis, sempurna waktu, dan sempurna cara aplikasinya.
Memupuk tumbuhan sesuai dengan tingkat ketersedian hara dalam tanah. Jika kurang unsur hara dalam tanah, perlu ditambah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Dan jarang sekali yang ketersediaan unsur hara berlebih dalam tanah, kecuali ada faktor "tangan-tangan" insan yang mempengaruhinya.
Pupuk Anorganik
Banyak sekali petani menentukan pupuk anorganik untuk menyuplai unsur hara N, P, dan K kepada tanaman. Misalnya, pupuk yang sanggup memenuhi unsur-unsur tersebut ibarat seolah-olah NPK, urea, ZA, SP-36, TSP, KCL, MKP, kalium nitrat dan beberapa lainnya.
Dan memang wajar-wajar saja mereka memakai pupuk anorganik itu. Di samping bentuknya cepat tersedia untuk hara tanaman, namun juga sangat simpel dalam aplikasinya. Akan tetapi, penggunaan yang tidak tepat, akan menuai “bencana” baik terganggu tumbuhan maupun pencemaran lingkungan.
Lihatlah, salah satu yang sering ditemukan tanggapan dari pinjaman pupuk anorganik yang berlebih atau kelebihan pupuk ialah daunnya menguning dan ibarat terbakar. Hal ini terutama diawali dari daun-daun renta bab bawah. Pada tepi daun tumbuhan akan muncul warna cokelat dan menjalar hingga ke tengah daun hingga tulang daun. Akhirnya, kalau terlambat ditangani, daun-daun akan rontok dan bahkan tumbuhan mati. Karena lebih nitrogen kah? Mungkin saja sanggup terjadi alasannya ialah kelebihan posfor, kalium (K) dan sanggup saja alasannya ialah berlebih ketiga-tiganya.
Okay, untuk mengetahui apa yang terjadi dari pinjaman pupuk anorganik, berikut ini kita lihat secara lengkap mencakup fungsi, kekurangan dan kelebihan unsur hara N, P dan K pada tumbuhan yang diaplikasi dengan pupuk anorganik.
Nitrogen (N)
Fungsi ; sebagai zat penyususn khlorofil pada daun dan memacu pertumbuhan vegetatif tumbuhan (daun dan batang)
- Kekurangan (defisiensi) ; Tanaman tumbuh lambat dan kerdil, daunnya hijau muda hingga kekuningan, daun gampang gugur, dan hasil tumbuhan rendah.
- Kelebihan (Symptoms of Excess) ; Daunnya lebar, tumbuhan gampang rebah, tertunda pembentukan bunga, bunga dan buah gampang rontok, dan sanggup saja terjadi daun tumbuhan seperti kering, terbakar, tepi daun cokelat dan rontok hingga menjalar ke daun-daun muda
Daun nangka kelebiha pupuk. Gambar : Dokpri |
Fosfor (P)
Fungsi ; Sebagai penyusun sel-sel tanaman, energi, mer_4_ngsang bunga, pembentukan buah, mer_4_ngsang akar menyerap hara, dan juga meningkatkan kualitas biji.
- Kekurangan (defisiensi) ; Pertumbuhan lambat, pertumbuhan akar terhambat, warna hijau gelap, pinggiran daun bewarna kuning, ada warna ungu, bunga dan buah gampang rontok
- Kelebihan ; daun tumbuhan akan tampak seperti kering dan terbakar, serta akan terjadinya kekurangan unsur lain ibarat unsur hara mikro Fe dan Zn
Kalium (K)
Peran ; Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, sintesis karbohidrat dan lemak, meningkatkan kualitas buah, dan mempertahankan status air dan tekanan dari sel-sel
- Kekurangan (defisiensi) ; munculnya warna kuning ibarat terbakar di pinggir dan ujung daun, daun mengerut atau keriting yang dimulai dari daun yang sudah tua, produksi buah rendah dan tumbuhan gampang terjangkit penyakit.
- Kelebihan ; terganggunya perembesan unsur hara lain ibarat defisiensi unsur hara magnesium (Mg). Kekurangan Mg akan menjadikan daun-daun berwarna kuning (khlorosis), dan terjadinya kematian jaringan pada daun-daun muda (nekrosis).
Wow, kurang pupuk saja sanggup salah, apalagi pupuk berlebih makin salah. Ya, begitulah saat kita tidak mendengar atau mengabaikan “suara” tumbuhan yang meminta nutrisi sesuai dengan kebutuhannya.
Kembali kepada kelebihan memupuk tanaman, secara umum sanggup ditandai tanda-tanda dari “ulah” kita ialah pada daunnya. Kelebihan N, P dan K sanggup menjadikan daun tanaman, dari yang renta hingga yang muda, menjadi kuning, ungu, pinggir cokelat, ibarat terbakar, daun rontok hingga mati jaringan.
Cara Mengatasi Kelebihan Pupuk
“Mencegah lebih baik dari mengobati,” begitu kata bijak tetua kita. Harus diakui bahwa tidak gampang memang mengatasinya. Ibarat dokter menangani kanker ganas yang sudah menjalar ke seluruh tubuh, cita-cita sembuh kecil sekali. Demikian juga untuk mengatasi tumbuhan yang kelebihan pupuk anorganik N, P, dan K, kemungkinan tumbuh normal kembali sangat tipis. Apalagi yang terjadi pada tumbuhan sayuran semusim, sungguh teramat sulit.
Gambar : Dokpri |
Namun, janganlah pesimis, kiprah kita berusaha untuk mengatasinya. Butuh waktu dan kesabaran untuk penyembuhannya. Ada 2 cara yang mungkin sanggup ditempuh untuk mengatasi tumbuhan yang kelebihan pupuk anorganik, yaitu pembersihan (leaching) dan refresh atau ganti media tumbuh.
1. Pencucian Media Tumbuh (leaching)
Tindakan pembersihan atau leaching adalah upaya untuk mengurangi atau menghilangkan unsur-unsur hara yang berlebih dalam media tumbuh. Sejumlah unsur hara akan terikut bersama fatwa air.
Jika gejala-gejala kelebihan pinjaman pupuk sudah muncul atau memang sadar sudah salah takaran dalam memupuk (terlalu banyak), maka segera atasi sebelum “ajal menjemputnya”. Caranya, lakukan pembersihan dengan jumlah air yang banyak.
Tanaman dalam pot, menjadi sangat gampang diatasi. Daun-daun yang terbakar, menguning dan rusak segera dipangkas. Siram media tanam dengan air sebanyak-banyaknya hingga air tergenang dan keluar melalui lubang bawah pot. Tindakan ini diulangi 2-3 kali dalam selang waktu berdekatan (2 hari sekali). Jangan berikan pupuk apapun hingga tunas-tunas gres muncul dan normal.
Bagaimana dengan tumbuhan yang ditanam di sawah atau kebun? Ini memang sulit. Jika tumbuhan sayuran semusim, ibarat cabe, tomat, terung dan lainnya mungkin lebih baik dilakukan penanaman tumbuhan yang gres sehabis terlebih dulu menetralkan tanah dari kelebihan pupuk.
Namun, coba dilakukan pemangkasan daun-daun yang terganggu. Lakukan penggenangan air. Jika dilakukan penggenangan untuk mencuci hara, maka penggenangan pun dilarang terlalu usang alasannya ialah tumbuhan akan layu dan mati, cukup beberapa menit saja (1-2 menit). Setelah itu, segera lepaskan genangan air melalui parit yang tersedia diantara bedengan. Ulangi hingga dua kali dalam selang waktu yang berdekatan.
Tindakan lainnya, kalau tidak ada sumber air yang banyak untuk penggenangan, sanggup dicoba melaksanakan penyiraman air sebanyak-banyaknya dengan memakai gembor dan diulangi hingga 2 kali. Tunggu hingga normal dan mulai muncul tunas-tunas baru.
2 Ganti Media Tumbuh
Untuk tumbuhan dalam pot, kalau terjadi kelebihan pemupukan, segera atasi dengan mengganti media tumbuh. Refresh atau upaya menyegarkan kembali media tumbuh dengan media yang baru. Ini hampir sama dengan repotting pada tabulampot. Bedanya, kita tidak menggantikan pot, yang diganti ialah media tumbuh baru. Oh, iya, buang daun-daun yang terbakar atau terganggu dengan cara memangkasnya dengan memakai gunting atau cutter yang tajam dan steril.
Gali dan keluarkan media tumbuh yang sudah terakumulasi takaran pupuk yang amat tinggi, dan masukkan/isi dengan media tumbuh yang baru. Media tumbuh/media tanam yang gres terdiri dari tanah, sekam dan kompos. Hati-hati dalam penanganannya, jangan hingga tanah yang menempel diakar lepas dari perakaran.
Akhirnya, siram secukupnya dan tunggu hingga tumbuhan tumbuh kembali dengan keluarnya tunas-tunas baru. Demikian juga dengan pupuk, tunda keinginan Anda untuk memupuk tumbuhan hingga sanggup dipastikan tumbuhan sudah mulai tumbuh normal.
Untuk tumbuhan buah yang ditanam di kebun atau pada tanah langsung, mengatasinya ibarat tabulampot juga. Namun, ini akan banyak menguras tenaga alasannya ialah harus menggali tanah dengan kedalaman 30-50 cm atau tepatnya pada galian pinjaman pupuk sebelumnya.
Setelah digali tanah yang kelebihan diberikan pupuk, kemudian masukkan dengan tanah gres yang sudah diberikan adonan pupuk kompos. Siram secukupnya dan tunggu hingga tumbuhan menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Untuk tumbuhan sayuran, ibarat terung, tomat atau cabai sanggup diusahakan menggantikan media/tanah di sekitar perakaran dengan tanah yang baru. Setelah diganti dengan tanah yang baru, siram dengan air secukupnya. Jangan berikan pupuk apapun sebelum tumbuhan mulai pulih dan muncul tunas-tunas yang baru.
Demikian cara mengatasi kelebihan pupuk anorganik pada tanaman. Memang ini bukan rekomendasi. Tapi, 2 cara di atas, pernah penulis lakukan pada masalah tumbuhan sendiri. Atas pertolongan Allah SWT, Alhamdulillah tumbuhan buah sudah kembali tumbuh normal dan mulai tumbuh tunas sehabis 2 ahad perlakuan. Salam buat Sobat, semoga sukses selalu, ya, Amiin.