Sungguh sangat mengecewakan dalam budidaya jahe jikalau akibatnya di bawah produksi rata-rata alias rendah. Sebab, dongeng demikian berbanding terbalik dengan hasil produksi tumbuhan jahe tetangga sebelah. Hasil panen jahe bikin yang melihat ngiler karena akibatnya melimpah dan bahkan rimpang jahe besar-besar. Jika ditelusuri lebih jauh, salah satu kunci keberhasilannya dalam budidaya jahe yaitu pemupukan yang benar dan efisien.
pixabay.com |
Oh, kata teman, dia tuh selalu memperlihatkan pupuk dalam budidaya jahe baik menanam jahe putih maupun merah. Mulai dari urea, TSP, hingga dengan KCL tak luput disuapin buat jahe biar sehat dan produktif. Namun, hasilnya tetap saja tidak maksimal. Katanya, tolong dunk, Sob, pupuk apa dan bagaimana cara aplikasi pupuk yang benar dan efisien?
Itulah sebabnya artikel segera “lahir prematur” untuk membuka tabir pemupukan biar pengelolaan jahe sanggup menuai hasil sesuai harapan. Saya katakan prematur lantaran belum waktunya untur terbit. Artikel ini sedang dalam proses editing dan finishing serta judulpun berbeda dengan yang ini. Tetapi, semua itu tidak duduk perkara lantaran kita ambil pecahan pemupukan. Dengan kata lain, dalam postingan hanya terfokus kepada pemupukan.
Syarat Tumbuh
Baik, mari sekilas kita melihat syarat tumbuh untuk tumbuhan jahe. Jahe dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama Zingiber officinale. Tanaman dari famili Zingiberaceae ini sanggup tumbuh dengan baik pada agroklimat dan kesuburan lahan yang sesuai. Adanya curah hujan dan unsur hara makro dan mikro yang mencukupi, merupakan kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tumbuhan jahe.
Tanaman jahe dikenal juga dengan tumbuhan rempah-rempah yang sanggup ditanam pada ketinggian 200 – 600 dpl. Bahkan, di bawah ketinggian itu atau lebih tinggi hingga 900 m dpl masih sanggup tumbuh. Demikian juga dengan curah hujan dan temperatur udara, jahe membutuhkan bulan berair yang panjang dan suhu udara yang berkisar antara 25 – 300C.
Bagaimana dengan tanah? Tanaman yang rasanya pedas dan beraroma khas ini membutuhkan kawasan hidup yang layak, yaitu tanah yang gembur. Bukan hanya gembur, namun tanah harus juga subur. Hasil yang baik untuk tumbuhan jahe jikalau ditanam pada tanah lempung berdebu hingga lempung liat berpasir. Artinya, tanah-tanah yang hendak ditanam jahe lebih anggun kalau sedikit berpasir dan struktur tanah tidak keras.
pixabay.com |
Tanaman jahe sanggup tumbuh dengan baik pada tanah yang derajat keasamannya (pH) 6-7. Bahkan, pH sedikit di bawah atau di atas nilai tersebut masih bisa bertahan dan berkembang dengan baik.
Karena jahe termasuk tumbuhan berakar dangkal, maka jahe tidak menyukai tanah yang kemiringannya sangat tajam. Kalau terjadi hujan deras, ajaran air permukaan sanggup merusak perakaran jahe. Jika pun harus ditanam pada tanah yang miring, maka bedengan harus dibentuk berlawanan dengan kemiringan atau terasering.
PEMUPUKAN
Pemupukan tidak hanya dilakukan sesudah tumbuhan jahe ditanam, namun juga sebelum tanam atau pada ketika pengolahan tanah harus dipupuk. Demikian juga dengan jenis, waktu, takaran dan cara pemupukan harus sempurna biar tidak memboros, lebih efisien dan menciptakan jahe tahan dari penyakit serta hasil pun melimpah-ruah.
Umur hidup jahe hingga panen relatif usang samapi 8 bulan. Makanya, untuk kebutuhan pupuk tidak mengecewakan banyak. Tapi, it’s okay karena kita serius ingin menanamnya. Ada beberapa tahapan aplikasi pupuk untuk tumbuhan jahe, yaitu pada ketika pengolahan tanah dan pupuk susulan sesudah tanam.
Pupuk sebelum tanam
Pemupukan jahe harus dilakukan sejak sebelum tanam atau ketika pengolahan tanah. Ini bertujuan biar tanah siap memperlihatkan kontribusinya dalam menunjang pertumbuhan jahe. Dan yang paling sempurna lagi sebelum tanah diolah, tanah harus diuji tingkat kesuburannya menyangkut kandungan pH, N, P, K, C-organik, dan lainnya. Ini dimaksudkan biar pemupukan lebih efisien dan diberikan sesuai dengan kebutuhan saja atau hanya untuk mencukupinya.
Baca Juga :
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
Pertama sekali, jikalau memang kondisi tanah masam, maka dukungan dolomit sesuatu yang harus dilakukan biar kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan jahe. Kebutuhan dolomit 1-3 ton per hektar (tergantung pH).
Pada pengolahan tanah aplikasikan pupuk kandang, urea, SP-36, dan KCL. Pupuk sangkar diaplikasikan sebanyak 15-20 ton/hektar atau 1,5 – 2 Kg/m2 pada bedengan dan dicampur/dengan tanah hingga merata.
Satu ahad sesudah memperlihatkan pupuk sangkar atau 1 ahad sebelum tanam, aplikasikan dengan cara ditebar pupuk urea sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2, SP-36 sebanyak 130 Kg/hektar atau 13 gram/m2, dan KCL sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2. Aduk dengan tanah hingga merata.
Untuk pupuk urea bisa juga digantikan dengan ZA, namun harus dipastikan tanah tidak terlalu masam. Jika memupuk dengan ZA, berikan sebanyak 190 Kg/hektar atau 19 gram/m2. Demikian juga dengan SP-36, pupuk ini bisa digantikan dengan TSP sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2.
Pupuk susulan
Susulan I ; Pada ketika umur tumbuhan jahe 2 bulan sesudah tanam, maka jahe harus segera diberi pupuk susulan. Pupuk yang diharapkan pada usia tersebut yaitu urea dan SP-36 sebanyak masing-masing 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2.
Susulan II ; Pada ketika umur tumbuhan jahe 5 bulan. Pupuknya yaitu urea dan KCl sebanyak 100 kg/hektar untuk masing-masing pupuk.
Pemberian pupuk susulan dengan cara menugal di sebelah tumbuhan jahe atau diberikan secara melingkar di sekeliling tanaman. Setelah dimasukkan pupuk, tutup dengan tanah di atasnya. Kedalaman posisi pupuk dalam tanah +/- 3-5 cm. Hati-hati jangan hingga terkena pupuk pada batangnya lantaran sanggup menyebabkan batang terluka dan gampang terjangkit penyakit.
Untuk menunjang dan memacu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jahe, sanggup juga ditambah dengan dukungan pupuk organik cair (POC). Pemberian POC dua kali dalam sebulan atau setiap 2 ahad sekali hingga tumbuhan jahe berumur 8 bulan. Dosisnya 1-1,5 liter/hektar dan semprotkan ke tumbuhan jahe secara merata. Waktu aplikasi POC pada ketika sore hari atau pada pagi hari sebelum matahari terik.
Lakukan pemupukan dengan sempurna biar efisien. Hemat biaya, tenaga dan waktu merupakan cara mengelola tumbuhan yang cerdas. Selamat menanam jahe dan memupuknya semoga sukses.
Tips
Buat sebuah catatan atau kegiatan dukungan pupuk. Dengan adanya catatan akan tersedia informasi mengenai kapan harus dipupuk, pupuk apa, dan berapa dosisnya.