Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (Poc)/Mol Dan 4 Cara Aplikasinya.

Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (Poc)/Mol Dan 4 Cara Aplikasinya.
Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (Poc)/Mol Dan 4 Cara Aplikasinya.
Pernahkah Anda melihat bonggol pisang? Bagian pangkal pisang yang berbentuk umbi itu rupanya sangat bermanfaat dalam menyuburkan tanah. Sebab, bonggol pisang mengandung sejumlah besar jasad renik atau yang sering disebut MOL (mikroorganisme lokal).

 Bagian pangkal pisang yang berbentuk umbi itu rupanya sangat bermanfaat dalam menyuburkan Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya.
pixabay.com

Mikroorganisme yang dihasilkan dari proses fermentasi bonggol pisang mempunyai kemampuan yang super dasyat dalam merombak bahan-bahan organik tanah. Bahkan, hasil “kerja kerasnya” itu sanggup menyehatkan tanah dan menyediakan hara bagi tanaman.

Makanya, kalau melihat bonggol pisang jangan biarkan begitu saja. Manfaatkan bonggol pisang untuk memupuk tanaman. Tapi, harus tau caranya semoga bonggol pisang bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Carnya sangat simpel bin sederhana, yaitu mengolahnya terlebih dahulu menjadi pupuk organik cair.

Kandungan Nutrisi
Namun, sebelum kita mencoba memanfaatkan pupuk organik cair atau MOL bonggol pisang, kita lihat sekilas keunggulannya. Bonggol pisang sangat kaya dengan nutrisi. Coba lihat, para peneliti bilang dalam bonggol pisang mengandung kalori, karbohidrat, lemak, protein, ada kalsium, fosfor, besi dan sejumlah vitamin, terutama vitamin B.

Selain itu, bonggol pisang sanggup mer_4_ngsang pertumbuhan tumbuhan dengan baik. Kenapa? Sebab, bonggol pisang mengandung hormon pengatur tumbuh (growth regulator) atau sering dikenal dengan ZPT. Hormon yang dimaksud yakni giberelin dan sitokinin.


Bahkan, kandungan unsur hara dalam kompos bonggol pisang tak perlu diragukan. Unsur hara makro dan mikro relatif lengkap. Ini merupakan komposisi yang niscaya sanggup meningkatkan produktivitas tanaman. Yuk, kita lihat kandungan unsur hara bonggol pisang pada Tabel berikut ini.
 Bagian pangkal pisang yang berbentuk umbi itu rupanya sangat bermanfaat dalam menyuburkan Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya.
Sumber : Suhastyo (2011) dalam Bahtiar, S.A.dkk

Mikroorganisme Lokal
Adanya karbohidrat dalam bonggol pisang, ini merupakan potensi untuk berkembangnya mikrooragisme lokal atau MOL. Mikroorganisme tersebut akan memainkan kiprahnya sebagai dekomposer untuk merombak bahan-bahan organik. Beberapa mikroba berukuran mikro yang sudah ditemukan oleh para andal seperti Azospirillium sp, Bacillus sp, Aeromonas sp., Aspergillus sp, Azotobacter sp dan sejumlah mikroorganisme bermanfaat lainnya.

MOL yang dihasilkan dari bonggol pisang akan mempunyai berbagai kiprahnya yang membawa laba dalam bidang pertanian. Beberapa kiprah MOL bonggol pisang sanggup dilihat di bawah ini, yaitu :
  • Sebagai Dekomposer ; akan berperan dalam merombak bahan-bahan organik sehingga tersedianya unsur hara makro dan mikro dan bahkan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
  • Sebagai Biofungisida/Agen hayati ; pengendali penyakit tumbuhan alasannya MOL akan menjadi benalu bagi jamur merugikan tanaman
  • Sebagai Biofertilizer ; bisa berfungsi sebagai pupuk organik atau pupuk hayati alasannya bisa menyediakan hara untuk tumbuhan sehingga sanggup menyuburkan tanah dan meningkatkan produksi tanaman.

Sungguh menarik, bukan? Jika dimanfaatkan secara kontinyu, ada kemungkinan tidak perlu lagi membeli pupuk kimia yang mahal dan menciptakan struktur tanah rusak. Benar, lho. Pada prinsipnya memang kiprah kita memberi makan pada tanah, kemudian tanah memberi makan untuk tanaman. Makanan tanah itu dia, mikroorganisme dan materi organik.

Mengolah Bonggol Pisang Menjadi POC atau MOL
Pupuk organik cair (POC) yang mengandung MOL dan sejumlah unsur hara sanggup diperoleh dengan mudah, murah, dan dalam waktu yang singkat. Tapi, apakah Anda punya kebun pisang? Kalau belum punya, minta bonggol pisang yang ada di kebun tetangga untuk percobaan mengolahnya dulu. Mintanya dengan cara sopan dan baik-baik, gituh ðŸ˜…





Kalau sudah mencicipi manfaatnya, jangan lupa untuk menanam pisang sebanyak-banyaknya ðŸ˜… Iya, biar bisa produksi POC dari bonggol pisang untuk konsumsi tumbuhan sendiri atau untuk komersial. Bukan hanya bonggol pisang yang Anda dapat, Anda bisa juga mendapat laba dari penjualan hasil produksi buah pisang.




Oh, iya, hampir lupa ðŸ˜…. Bagaimana cara menciptakan pupuk organik cair (POC) atau disebut juga dengan MOL? Begini caranya, yaitu : 

Untuk dicoba aja dulu, maka bonggol pisang tidak perlu banyak-banyak, cukup 2 Kg aja, ya.

Alat-alat :
  • Ember dan penutupnya................1 buah
  • Pis-4-u..................1 buah

Bahan-bahan :
  • Bonggol pisang.........2 Kg
  • Gula jawa/gula merah......1 ons
  • Air cucian beras.......1 liter
  • Air kelapa ( kelapa umur 7-8 bulan) ................1 liter

Teknik mengolahnya sebagai berikut :
  • Potong atau cincang dengan ukuran kecil-kecil bonggol pisang
  • Masukkan air cucian beras, air kelapa, dan gula ke dalam bejana dan diaduk sehingga gula terlarut dan tercampur secara merata
  • Masukkan bonggol pisang yang telah dipotong-potong ke dalam bejana yang telah berisi dengan air cucian beras dan teman-temannya.
  • Tutup bejana dengan rapat semoga tidak masuk udara ke dalamnya alasannya proses fermentasi berlangsung secara anaerob.
  • Buka beberapa ketika (+/- 1-2 menit) setiap hari sambil diaduk-aduk. Ini bertujuan untuk membuang gas-gas yang terbentuk dan menurunkan temperatur larutan. (jika mau praktis, ini hanya pilihan, rangkai saja dengan memakai selang yang terhubung serpihan ujungnya ke dalam air sehingga gas sanggup keluar dengan sendirinya. Dan tanpa masuk udara luar ke dalam. Pasang juga pengaduk elektrik menyerupai gambar di bawah)
  • Biarkan adonan bahan-bahan tersebut dalam bejana selama 10-15 hari semoga proses fermentasi berlangsung dengan baik.
  • Setelah melewati waktu tersebut, POC atau MOL bonggol pisang sudah terbentuk dan siap untuk digunakan.
 Bagian pangkal pisang yang berbentuk umbi itu rupanya sangat bermanfaat dalam menyuburkan Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya.
Ilustrasi reaktor MOL. Gambar : Dokpri


Okay, pupuk cair bonggol pisang sudah ada di tangan Anda, mau diapain sekarang? Mau menciptakan pupuk kompos lain lagi? Atau mau menyiram tanaman? Atau mau dua-duanya?

CARA APLIKASI

1 Untuk Membuat Pupuk Kompos
Jika Anda ingin menciptakan pupuk kompos yang terdiri dari bahan-bahan jerami, pupuk kandang, dedak dan lain-lain, maka sebagai bioaktivator, gunakan saja MOL bonggol pisang tersebut.

Caranya, encerkan dulu MOL tersebut dengan perbandingan 1:5. Artinya, 1 serpihan MOL dicampur ke dalam 5 serpihan air. Atau 1 liter MOL dilarutkan ke dalam 5 liter air. Oh, ya tambahkan sedikit gula, kira-kira 100 gram gula merah/gula jawa.

Banyaknya larutan tadi di atas tidak mesti sebanyak itu, semuanya tergantung jumlah materi yang akan dikomposkan. Namun, perbandingan harus tetap, yaitu 1:5.

Setelah menciptakan larutan, siramkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan secukupnya (jika dikepal tidak mengeluarkan air dan akan mekar kalau dilepaskan). Cara tepatnya mengikuti menyerupai cara menciptakan pupuk kompos pada ketika menyiramkan larutan EM4. Baca disini cara menciptakan pupuk kompos.

2 Untuk pengomposan pribadi di lahan
Caranya ; sebarkan pupuk kompos di lahan yang telah diolah terlebih dahulu dan aduk secara merata. Kemudian semprot MOL bonggol pisang dengan konsentrasi 25% ( 1 liter MOL + 3 liter air) secara merata dan biarkan lahan 7-14 hari sebelum tanam.

3 Untuk penyemprotan tanaman
Mol juga bisa berfungsi sebagai menyemprot tumbuhan atau pupuk daun. Konsentrasi larutan MOL yang harus dibentuk yakni 1:100. Semprotkan secara merata ke serpihan tanaman. Lakukan penyemprotan seminggu sekali.

4. Untuk Pengocoran
Karena MOL bonggol pisang juga mengandung unsur hara makro dan mikro, maka pupuk organik cair ini bisa untuk memupuk tumbuhan dengan cara pengocoran. Caranya, encerkan dulu MOL. Ambil 1 liter MOL dan campurkan ke dalam 10 liter air (perbandingan 1:10). Dosis penyiraman, 250 ml/tanaman. Berikan setiap 10 hari sekali untuk tumbuhan sayuran.