Sel kanker sanggup tumbuh di mana saja, termasuk di rongga mulut. Meski terbilang ganas dan mematikan, kanker rongga lisan sanggup dicegah semenjak dini. Namun, selama ini banyak penderita terlambat mendapat diagnosis dan sulit disembuhkan.
"Padahal, apabila dideteksi dini, kanker lisan sanggup dicegah," kata Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Dokter Gigi, Rahmi Amtha dikala diskusi media di Jakarta, Kamis (13/12).
Kanker rongga lisan terjadi alasannya adanya pertumbuhan massa atau jaringan pada jaringan lunak di rongga lisan yang tidak sanggup dikendalikan.
Berdasarkan data global, kejadian kanker lisan pada 2016 menempati peringkat keenam jumlah kanker terbanyak di dunia. Setiap tahunnya, terdapat 300 ribu kasus kanker lisan gres di dunia dan separuh dari itu meninggal dunia.
Sebanyak 50 persen insiden itu didominasi oleh negara Asia, dengan Asia Tenggara--yang di dalamnya termasuk Indonesia--menyumbang 11 persen.
Rahmi menyebut, angka impian hidup penderita kanker rongga lisan terus menawarkan peningkatan. Pada 2009, angka bertahan hidup hanya sekitar 13 bulan. Pada 2016 meningkat menjadi 24 bulan dan dikala ini sudah berada di angka 30 bulan.
Deteksi dini
Kanker rongga lisan ini sanggup dikenali semenjak dini. Berdasarkan penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker lisan berkembang dari lesi yang muncul di jaringan lunak mulut. Lesi merupakan segala bentuk perubahan pada jaringan lisan dari segi warna, bentuk, ukuran, tekstur, dan kekenyalan.
Lesi yang muncul itu sanggup berupa warna putih, merah, atau keduanya. Bisa pula berupa tonjolan atau titik-titik di rongga mulut. Lesi ini sanggup tumbuh di bibir, lidah, dasar lidah, gusi, dasar mulut, langit-langit mulut, belakang pipi, dan kelenjar liur.
"Sebelum jadi kanker, hampir selalu muncul lesi," ucap Rahmi. Penelian menunjukkan, sebesar 64,9 persen kanker lisan sanggup dicegah kalau keberadaan lesi ini disadari semenjak dini. "Ini angka yang sangat tinggi," tambahnya.
Tanda-Tanda yang Muncul pada Tubuh Ketika Dehidrasi
Namun, lesi kerap kali diabaikan alasannya tak menjadikan rasa sakit. Kebanyakan orang beranggapan lesi sama menyerupai jamur dan sariawan yang sanggup sembuh dengan sendirinya. Padahal, dalam banyak penelitian, lesi sanggup bermetamorfosis kanker dalam waktu 3-10 tahun.
Faktor risiko
Kanker rongga lisan juga sanggup dicegah dengan menghindari faktor risiko. Faktor risiko itu mencakup kebiasaan merokok, alkohol, mengunyah pinang sirih, genetik, referensi makan, bisul jamur, dan stres. Virus HPV 16--penyebab kanker serviks--juga sanggup menjadikan kanker rongga lisan melalui kegiatan seks oral.
"Penyebab utama yang sudah diteliti oleh WHO yakni rokok, alkohol, dan mengunyah pinang sirih," ujar Rahmi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Mengunyah pinang sirih merupakan salah satu faktor terbesar. Pasalnya, pinang mengandung empat zat karsinogenik yang sanggup memicu kanker.
Selain itu, banyak mengonsumsi antioksidan yang didapat dari sayur dan buah-buahan sanggup mencegah perkembangan sel kanker.