Rasanya tak habis-habis sumber pupuk organik bila kita rajin menggalinya. Untuk kali ini, kembali kita coba “mengajak” si lumpur got/selokan yang berwarna hitam legam “bersahabat” dengan tanaman. Sahabat untuk mencukupi kebutuhan hidup tanaman. Sebab, lumpur got hasil buangan limbah domestik yang kaya dengan unsur-unsur hara yang berkhasiat untuk menyuburkan lahan dan tanaman. Jadi, lumpur got sanggup “disulap” untuk media tanam dan juga pupuk organik (kompos).
![]() |
Lumpur got. Gambar Dokpri |
Bukankah lumpur itu limbah yang berbahaya bagi lingkungan? Tepat sekali! Itulah sebabnya mengapa kita harus memanfaatkannya supaya sanggup mengurangi beban lingkungan sekaligus kita manfaatkan untuk sumber hara dalam bidang pertanian.
Sepertinya postingan sebelumnya sudah panjang lebar membahas wacana limbah domestik yang mengalir dan mengendap dalam selokan atau got. Tapi, sekadar untuk review, tidak mengapalah kalau kita coba menyarikan kembali sedikit wacana limbah domestik.
Limbah domestik
Limbah domestik mungkin masih saja ada dan mengalir ke dalam selokan selama nafas dan jantung insan masih berdetak. Sebab, segala acara kehidupan rumah tangga mulai dari dapur, mandi, basuh dan toilet akan mengalir menuju selokan. Sisa nasi, daging, susu, minyak, dan lainnya mengendap dan ada juga yang dibawa air nan jauh hingga ke laut.
Baca juga ini :
Selokan menjadi daerah penampungan limbah domestik yang terdiri dari cairan dan padatan. Yang terbanyak sifatnya cair dan selebihnya padatan. Yang cair itu ‘kan asalnya dari kegiatan mandi, mencuci, dan air seni atau yang bekerjasama dengan toilet. Yang padat ibarat protein, karbohidrat, minyak dan lemak, garam-garam dan mungkin juga yang bersifat logam dan plastik.
Lumpur got
Jadi yang masuk dan mengendap di dalam got atau selokan itu berjulukan lumpur. Dalam lumpur itu masih juga bercampur lagi dengan pasir dan debu. Hari ke hari lumpur semakin bertambah banyak dan tebal mengedap. Dan di sana pula daerah “bermain riang gembira” mikroorganisme ibarat bakteri, jamur, dan juga protozoa mengurai bahan-bahan organik sebagai masakan empuk bagi mereka.
Sudah barang tentu hasil degradasi materi organik oleh mikroorganisme menghasilkan zat-zat anorganik ibarat N, P, K, Ca, dan lain-lain. Di samping menghasilkan zat-zat penting itu, mikroorganisme baik yang patogen maupun yang non-patogen meninggalkan wangi yang tidak sedap.
Bau bau (berupa gas ibarat H2S) merupakan hasil dari dekomposisi yang tidak tepat dalam lumpur yang pekat itu. Mengapa tidak sempurna? Karena dalam air selokan adanya keterbatasan kandungan oksigen (baik secara biologis maupun kimia), suhu, pH dan kondisi lainnya untuk merombak bahan-bahan organik yang jumlahnya sangat banyak dan terus bertambah setiap saat.
Media tanam dan pupuk organik
Nah, melihat lumpur got itu sungguh bermanfaat. Jangan lihat warna hitamnya, tapi lihatlah kegunaannya dibalik wangi dan warnanya. Lumpur selokan rupanya sanggup dimanfaatkan untuk media tanam/media tumbuh dan juga sebagai pupuk organik.
Media tanam dari lumpur selokan sanggup meningkatkan pertumbuhan tumbuhan ibarat cabai, tomat, bayam, selada, sawi seledri, dan jenis tumbuhan sayuran lainnya. Bahkan, hasil panennya menjadi lebih optimal lantaran memanfaatkan lumpur selokan sebagai media tanam dan juga pupuk organik. Hal ini tidak terlepas lantaran lumpur itu banyak materi organik, nutrisi, dan juga media tanam menjadi lebih poros atau aerasinya lebih baik.
Pertanyaannya, bagaimana “menyulap” lumpur got sehingga berkhasiat sebagai media tanam dan pupuk organik berupa pupuk kompos? Nah, inilah yang ditunggu-tunggu. Tapi ingat, untuk memanfaatkannya, dilarang sembarangan. Lumpur selokan yaitu limbah yang parameter kimia dan fisika belum toleran dengan lingkungan normal.
CARA MENGOLAH LUMPUR GOT
A. Untuk Media Tanam
Agar sanggup dijadikan sebagai media tanam dan sanggup juga untuk media semaian, maka lumpur selokan harus diproses lebih dahulu. Ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan juga menghilangkan bahan-bahan bergairah ibarat logam, kerikil, sampah-sampah plastik dan lainnya sebagai materi pengotor.
Langkahnya begini :
- Ambil lumpur sebanyak yang diinginkan dengan memakai cangkul atau skop dan tampung dalam karung plastik. Gunakan karung bekas yang ada lubang pori supaya air sanggup keluar.
- Biarkan lumpur dalam karung 2-3 hari supaya air terpisah semuanya dari lumpur
- Setelah itu, keluarkan lumpur dari dalam karung dan tumpukkan pada lantai atau tanah. Tapi, tempatnya harus terlindungi dari terpaan hujan.
- Biarkan tumpukan lumpur itu dan angin-anginkan selama 3-4 hari supaya lumpur menjadi kering. Balik-balik tumpukan lumpur itu setiap hari supaya cepat kering.
- Ayak lumpur yang sudah kering itu dengan memakai ayakan ukuran 10 mess (2mm). Ini bertujuan supaya kerikil, logam, dan materi bergairah lainnya tidak terikut dalam media tanam nantinya.
- Campurkan lumpur yang telah diayak itu dengan tanah dengan perbandingan 1:1
- Terakhir, terserah Anda. Mau dipakai pribadi sebagai media tanam atau disimpan dulu beberapa waktu, silahkan. Demikian.
![]() |
Lumpur got sudah kering. Dokpri |
B. Untuk pupuk organik (kompos)
Manfaat lainnya dari lumpur got yaitu sanggup dijadikan sebagai pupuk organik, yaitu pupuk kompos. Pupuk kompos dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang relatif tinggi ini sanggup untuk pemupukan susulan tanaman. Bahkan, ada lagi produknya dari limbah got itu, yaitu pupuk organik cair (POC). Tapi, untuk POC akan dibahas pada postingan yang lain.
Langkah menciptakan pupuk kompos dari lumpur got begini :
- Sediakan lumpur yang sudah diangin-anginkan dan juga sudah diayak sebanyak 100 kg
- Sediakan juga pupuk sangkar 20 Kg dan sekam padi sebanyak 10 Kg
- Campurkan lumpur got, pupuk kandang, dan sekam padi. Aduk hingga bercampur rata.
- Siramkan dengan bakteri Effective Microorganism (EM4). Caranya, 100 ml EM4 ini dicampurkan dulu dengan air gula atau molase (+/- 100 gram gula + air). Air secukupnya saja untuk menyiram gabungan lumpur got tadi.
- Siramkan ke tumpukan gabungan lumpur got secara perlahan-lahan, jangan hingga becek ataupun kering. Ya, cukup sekadar membasahi saja, tapi merata. Aduk-aduk supaya merata
- Masukkan dalam karung atau daerah kotak yang sudah disediakan.
- Tutup rapat dan dibuka sebentar +/- 5 menit setiap hari (selama 3) hari.agar temperatur/suhu menurun. Lihat juga kondisi kelembaban campuran. Jika kering, siramkan lagi dengan larutan EM4.
- Hari ke-4 hingga hari ke-5 jangan disentuh alias jangan dibuka sama sekali.
- Hari ke-6 dibuka tumpukan gabungan lumpur got itu dan jangan ditutup lagi.
- Hari ke-7 bongkar/keluarkan pupuk kompos yang sudah jadi itu dan angin-anginkan supaya suhu turun dan kadar air rendah.
- Jika mau ukuran butiran pupuk kompos itu lebih halus dan seragam, boleh diayak lagi sesuai ukuran yang diinginkan.
Baca juga ini :
Pupuk organik padatan atau pupuk kompos dari lumpur got/selokan sudah jadi dan siap untuk dipakai untuk pupuk dasar atau pupuk susulan pada tumbuhan sayuran atau pun tumbuhan buah. Demikian semoga bermanfaat. Salam buat sobat-sobat semua dan semoga sukses selalu..Amiin..