100 Kata Kata Ucapan 17 Agustus 2019 Terbaru Dan Terbaik Di Hari Kemerdekaan

100 Kata Kata Ucapan 17 Agustus 2019 Terbaru Dan Terbaik Di Hari Kemerdekaan
100 Kata Kata Ucapan 17 Agustus 2019 Terbaru Dan Terbaik Di Hari Kemerdekaan
- 100 kata kata ucapan 17 Agustus 2019 terbaru dan terbaik di hari Kemerdekaan, Merdeka! Merdeka! Merdeka!... pekikan bunyi jiwa yang rindu akan kebebasan.

Pada perayaan HUT RI ke 74 tahun 2019, bertepatan pada hari Jumat. Perayaan 17 Agustus akan mulai terasa di awal-awal bulan Agustus.

Bulan Agustus 2019, bulan dimana akan aneka macam kegiatan yang dilakukan. Bendera merah putih sudah mulai kita kibarkan di depan rumah dengan penuh semangat dan perjuangan.

Baca juga :



Akan ada banyak proposal program kegiatan menyambut 17 Agustus, mulai terlihat masuk di kantor-kantor pemerintahan.


Akan ada banyak promo pembuatan banner atau baliho ucapan hari kemerdekaan juga sudah terlihat di beberapa percetakan, dan sudut-sudut jalan protokol.

Banyak harapan dan impian dari segenap anak bangsa, akan Indonesia yang lebih baik lagi.

Semoga di hari kemerdekaan ke 74 tahun ini, Indonesia menjadi negara yang besar lengan berkuasa dan mandiri.

Perbedaan dan konflik semoga berkurang dengan kesadaran yang tinggi dari anak bangsa.

Banyak cara untuk ikut merayakan 17 Agustus 2019, di HUT RI ke 74 ini. Salah satunya ialah dengan membagikan  kata kata ucapan 17 Agustus atau kata-kata kemerdekaan untuk dibagikan lewat status facebook, WA, instagram kepada teman, pacar, dan keluarga.

Admin bloggerntt.com sudah merangkum beberapa ucapan hari kemerdekaan yang bisa Anda gunakan untuk dibagikan ke teman-teman Anda.

Terdapat juga kumpulan gambar-gambar kemerdekaan atau sekedar sambutan hari kemerdekaan kali ini dengan tema 17 agustus.

100 kata kata ucapan 17 Agustus 2019 terbaru dan terbaik di hari Kemerdekaan

1. Kata kata ucapan 17 Agustus terbaru dan terbaik di hari Kemerdekaan

“Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan hingga titik darah penghabisan?”- Sutan Syahrir

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun honor yang tinggi.” – Supriadi

“Jangan gampang tergelincir dalam saat-saat menyerupai ini, segala tipu kebijaksanaan bulus dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi sanggup dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.”- Jenderal Sudirman

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.” – Mohammad Yamin

”Tempat saya yang terbaik ialah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah Tentara Nasional Indonesia akan berjuang terus.”(kata2 ini dosampaikan ketika jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)– Jenderal Sudirman

“Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan karam bersama negara.”– Jenderal Sudirman

”Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan sanggup dilenyapkan oleh insan siapapun juga.”- Jenderal Sudirman

“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa kalau memang mau berjuang.” – Abdul Muis

“Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yg berdiri diatas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bab masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”– Jenderal Sudirman

“Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang saya hadapi.”– Jenderal Sudirman

“saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya gampang diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan, penyakitan” (didalam Surat Bung Hatta) – Mohammad Hatta

Lemah maupun besar lengan berkuasa pada sebuah usaha guna memperjuangkan akan nilai kehidupan yang layak merupakan sebuah pilihan mati. Kini Sang Merah Putih telah berkibar bebas diangkasa. MERDEKA!!

Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Untuk gapai Indonesia makmur dan damai.

‘I Can Smile, .. I Can Stylish, .. I Can Celebrate, .. I Can Together, .. Karena Indonesia sudah merdeka Kemerdekaan ke 74 ini sangat mahal harganya yang tidak sanggup diukur dengan harta walaupun segunung, sepulau malahan sebenua Sekarang ini kewajibanku sebagai anak bangsa ialah mengisi kemerdekaan itu, dengan mengharumkan NKRI, Merdeka!!.

‘Jayalah Indonesiaku, merdeka ke 74, Berkibarlah sang saka merah putih, Gema seabad silam bangsa Inggris tiba meredah Pahang dengan peluru bersama senapan membunuh menangkap setiap pejuang, kini Indonesia bebas lepas dari penjajah, Merdeka

Oh, pahlawan
Engakulah yang melindungi bangsa
Tiada engkau, tiada kebebasan
Karenamu bangsa bebas dari penjajah
Sekarang tiada engkau lagi
Dan bangsa harus tetap bersatu
Ku akan merindukanmu selalu
Karena namamu tetap harum menyatu di kalbu

 Kini kita sanggup tertawa puas
Menggapai mimpi dengan bebas
Asal rajin dan tak malas
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas

17 Agustus itu...
Bukan hanya sekedar..
Balap Karung...
Main Petasan...
Atau Konvoi di keliling kota...
Tapi 17 agustus itu...
Persatuan bangsa...
Aku Cinta Indonesia..

Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan
Jasa yang tak akan bisa dibeli dengan harta
Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati”
Saudaraku, mari kita bangun bersama
Membangun negeri tercinta
Selamat HUT ke-74 Kemerdekaan RI

I Can Smile...
I Can Stylish...
I Can Celebrate...
I Can Together...
Karena Indonesia telah merdeka
Kemerdekaan yang mahal harganya
yang tak sanggup diukur dengan harta
sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua
Kini kewajibanku sebagai anak bangsa
Belajar tekun untuk membangun bangsa
Agar nanti menjadi negara yang kaya raya
Aku ingin….
Pahlawan yang telah gugur dahulu
sanggup tertawa lega melihat anak cucunya bahagia
Mereka sanggup tidur nyenyak di sisi-Nya


“Keindahan hidup itu bukan terletak di dalam puncak sebuah tujuan melainkan ketika kita berjuang untuk mewujudkan tujuan.”

Apapun untuk memperoleh kemenangan, betapa canggihnya perlengkapan persenjataan, hal itu bukanlah ukuran alasannya tekad besar lengan berkuasa merupakan modal utama dalam menggapai sebuah tujuan yang memang mulia.

“Tuhan membuat bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang bisa merubah nasib negerinya sendiri.”

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]

“Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”

“Laki-laki dan wanita ialah menyerupai dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu hingga ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”

“Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan saya tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”

“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi kalau bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Makara tetaplah bersemangat elang rajawali.”

“Apakah kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah rakyat gotong royong.”

“Gantungkan harapan mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya ialah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

“Beri saya 1.000 orang tua, pasti akan kucabut semeru dari akarnya. Beri saya 10 perjaka pasti akan kuguncangkan dunia”

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]

“Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”

“Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

“Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam tenang dan persaudaraan.”

“Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!”

“Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.”

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau saya berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat mempunyai kegunaan sebagai beling benggala daripada masa yang akan datang.”

“Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]

“Walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.. satu ke dunia sama ratap sama tangis..”

“Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laris cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya, warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan harapan sosialisme.” [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]

“pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”– Mohammad Hatta

“Untuk mencapai harapan yang tinggi insan (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka”– Mohammad Hatta

“MERDEKA atau MATI” – Bung Tomo

”Inilah kesempatan bagi kita perjaka untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang! Tanpa PPKI buatan Jepang! Ya kemerdekaan yang murni hasil usaha bangsa Indonesia” – Sutan Syahrir

“Kita tunjukkan bahwa kita ialah benar-benar orang yang ingin merdeka … Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka”- Bung Tomo

“Peduli apa saya dengan segala tata cara itu … Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak sanggup membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu … Tapi kini mulai dengan aku, antara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan memilih hingga batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan.” (Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899) – Raden Ajeng Kartini

“Jangan kita serang musuh sebelum mereka menyerang kita. kalau musuh menyerang lebih dahulu, maka akan kita balas dengan penuh perjuangan” – Bung Tomo

“Orang kebanyakan menggandakan kebiasaan orang baik-baik; orang baik-baik itu menggandakan perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu menggandakan yang tertinggi pula ialah orang Eropa.” (Surat Kartini kepada Stella, 25 Mei 1899) – Raden Ajeng Kartini

”Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, Negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya.”– Prof. Dr Soeharso

Nasib bangsa kita tak akan berubah
Jika kita tak merubahnya
Mari sama-sama berjuang
Memperbaiki diri semoga bermanfaat untuk negeri
Selamat HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia
Sekali merdeka, tetap merdeka !

Mau yang tua.
Mau yang muda..
Mau yang cewek..
Mau yang cowok...
Semua harus merayakannya..
Bangkitkan Rasa semangat dan persatuan.
Jayalah Indonesiaku..
Go..go..go..

 Negeri ini ialah negeri yang elok.......
Penuh warna dan keindahan..........
Negeri ini ialah negeri yang makmur....
Tanah tumpah darahku yang mulia....
Jayalah Negeriku...
INDONESIA....!!!!!

Gema seabad silam
Inggeris tiba meredah Pahang
bersama peluru bersama senapang
membunuh menangkap setiap pejuang

 Agar keutuhan Indonesia yang luas
Tetap bersatu dan tak terpecah lepas
Oleh pencuri-pencuri berhati panas

Tetaplah menjadi satu
Jangan ingin hingga terpecah
Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah
Raih prestasi terbaikmu, dan
Buat bangsa ini pun bangga

Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari belanda, kemerdekaan ini tidaklah di dapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini ialah tetesan darah para pejuang bangsa. Hargailah hasil dari usaha orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.

Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara semoga terlihat indah dengan banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, alasannya perbedaanlah yang menjadikan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah. Merdeka !!!

Seribu orang bau tanah hanya sanggup bermimpi. Satu orang perjaka sanggup mengubah dunia. MERDEKA

Merah darahku ialah ungkapan bahwa semangat yang berkorbar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir, dan putih tulangku ialah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh.

Perjuanganku lebih gampang alasannya mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit alasannya melawan bangsamu sendiri – Soekarno

Perjuangan bangsa indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. usaha kita belum berakhir . Mari kita perjuangkan bersama indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Indonesia.

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak sanggup berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

Sakit dalam usaha itu hanya sementara. Namun kalau menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya, MERDEKA.

Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

Jadikan bahu-bahu anda menjadi kokoh kolam baja. Karena masih banyak sodara-sodara kita yang masih memerlukan daerah untuk bersandar. Dirgahayu HUT RI.

Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!” (Ir.Soekarno)

Darahmu tumpah ditanah pusaka. Jiwamu mengawal tegaknya Indonesia. Engkau pahlawanku. Engkau kusuma negaraku.

Kini kita sanggup tertawa puas.
Menggapai mimpi dengan bebas.
Asal rajin dan tak malas.
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas.
Selamat HUT RI ke-74.

Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan.
Jasa yang tak akan bisa dibeli dengan harta,
Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati”,
Saudaraku, mari kita bangun bersama.
Membangun negeri tercinta.
Selamat HUT ke-74 Kemerdekaan RI

Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras
Nasib bangsa kita tak akan berubah.

Jika kita tak merubahnya.
Mari sama-sama berjuang.
Memperbaiki diri semoga bermanfaat untuk negeri.
Selamat HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia.
Sekali merdeka, tetap merdeka !.

Jika kita merasa telah merdeka, maka seharusnya perasaan lemah dan tak berdaya tidak lagi bercokol dalam diri kita.

Tetaplah menjadi satu.
Jangan hingga ingin terpecah.
Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah.
Raih prestasi terbaikmu, dan
Buat bangsa ini pun bangga.
Selamat hari kemerdekaan.

Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras lagi.

Apabila kita tak bisa memperlihatkan yang terbaik bagi negara, agama maupun keluarga. Maka tancapkanlah dengan sifat jujur, peduli dengan rakyat, dan pada diri sendiri. Karena tanpa sebuah kejujuran negara maupun isinya akan terasa ringkih dan pasti akan gampang kembali terjajah.

Para Pahlawan membayar kemerdekaan ini dengan darah, kita menghargai kemerdekaan itu dengan keringat kerja keras untuk berkarya membanggakan Indonesia.

“Kau tuliskan arti sebuah usaha dan arti sebuah kemerdekaan di tanah ibu pertiwi dengan tetesan darah dan keringan penuh rasa cinta, Kau ukirkan dalam benak-benak generasi bangsa wacana pentingnya sebuah kesungguhan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Walau tubuhmu kini sudah terkubur tanah, namun nama dan jasa mulia tetap hidup dalam hati kami dan dalam berkibarnya sang bendera merah putih tercinta.”

“Kobarkan semangat, lumpuhkan rasa takut dan mulailah bergerak menuju sebuah tujuan untuk terciptanya sebuah kemerdekaan.”

“Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari belanda, kemerdekaan ini tidaklah di dapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini ialah tetesan dara para pejuang bangsa. Hargailah hasil dari usaha orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.”

“Merah darah pendekar tertumpah di tanah ibu pertiwi, putih tulang para pejuang tertanam dalam tanah air Indonesia tercinta. Disini Aku terlahir, Disini pula saya tiada.”

“Hidup ini keras, hanya orang yang kuatlah yang bisa bertahan. Hidup ini menyakitkan, hanya orang yang sabar dalam beramallah yang bisa membalikan keadaan. Hidup ini tidak semudah membalikan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam berjuang.”

“Jangan pernah mengaku sebagai perjaka Indonesia kalau tidak mau berjuang dalam mewujudkan cita-cita.”

“Bakarlah semangat juang layaknya darah yang bergejolak, kuatkanlah tekad dan tujuan bagai pohon yang mempunyai akar yang besar lengan berkuasa dan jadikanlah warna merah sebagai semangatmu dan warna putih sebagai tekadmu alasannya merah putih warna benderamu.”

“Merah Putih dalam dada berkibar terhempas kibasan sayap burung garuda, untukmu Indonesia tercinta bukti usaha para pendekar bangsa.”

“Jika kau pernah mencicipi betapa pedih dan menderitanya di jajah oleh bangsa asing, maka kau akan bisa menghargai setiap darah yang di teteskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.”

“Tidak ada hasil yang memuaskan tanpa adanya kerja keras dan usaha dan tidak ada hasil dari usaha dan kerjakeras yang tidak menghasilkan apa-apa.”

Merah darahku merupakan ungkapan kalau semangat yang terus berkobar tak akan padam hingga pada tetesan darah terakhir. Putih tulangku merupakan mental baja yang tak akan pernah pudar walaupun panasnya peluru menembus tubuh kita yang renta. Dirgahayu RI Ke 74.

2. Kumpulan Puisi hari Kemerdekaan 17 Agustus terbaru dan terbaik

1. Kebebasan Menuai Kebahagiaan

Udara kebebasan memberi kesegaran dihamparan bumi pertiwi
Bebas berkreasi tanpa jerit tindasan duka
Teringat dahulu di zaman penjajahan Belanda berkala
Tangis berderu menguak keadaan takut

Kebebasan menuai kebahagiaan Indonesia
Anak insan tersenyum senang di rumah aman
Musuh sudah terlenyapkan oleh para pahlawan
Problematika kemerdekaan telah terlewatkan

Anak negri dengan gampang menggapai mimpi
Tak sekeras kerja rodi melelahkan diri
Gangguan sekitar enggan memuncul kepermukaan
Layaknya dahulu bom atom menghancurkan keadaan

Tercipta kemanusiaan yang adil dan beradab
Rukun nan indah dengan saling toleransi tinggi
Tolong-menolong dan bahu-membahu menjadi tradisi
Musyawarah untuk menyusuri jalan perdamaian

Kebebasan melindungi tanah air tercinta
Berada di daerah yang berdaulat, adil, dan makmur
Kita satukan persatuan dan kesatuan bangsa
Sampai Indonesia teruskan tetap berjaya

2. Meraih Kemerdekaan Indonesia

Segenap jiwa dan raga bertaruh di medan perang
Bersenjatakan bambu runcing dengan genggaman dekat di tangan
Mengoyak raga musuh tersembunyi dalam suasana belakang layar alam
Menguatkan perisai melindungi dari serangan para penjajah

Hentakan kaki besar lengan berkuasa mengambarkan siap jiwa dan raga untuk bertarung
Mata runcing pada bambu membuat luka menganga dengan kilau tajam terasah
Strategi tersusun lewati musuh picik perjuangan
Lengah sedikit peluru tertembak musnahkan nyawa

Bala tentara dari seberang tiba menyerang
Kencangkan langkah kakimu hingga terseok kerikil keras
Tersengap napas sesak di dada tidak terhenti
Semak-semak di hutan menjadi daerah persembunyian

Nyawa melayang demi meraih kemenangan dan ketentraman
Darah merah mengalir tumpah darah juang melawan
Tak gentar surut pandang menghadang pertempuran
Terbangun lagi menguatkan pundak sobat yang tumbang

Segala kejahatan engkau hadapi dengan keberanian pasti
Demi kekuasaan bangunkan negeri persatuan Indonesia
Berhasil dalam merebut kebahagiaan bangsa seutuhnya
Hingga kini tersinar jelas teriakan kata merdeka
Merdeka!

3. Terimakasih Pahlawanku

Darah juang yang mengalir terus dikenang
Tanpa pendekar mungkin kondisi kini tidak aman
Sengsara dengan kehausan tersiksa dengan kelaparan
Langkah sedikit lengah terpeleset jurang yang mendalam

Karena jasamu Indonesia merdeka
Bernapas lega menghirup udara kebebasan yang segar
Aman dari sergapan senjata yang terlempar
Jauh dari serangan segerombol penjajahtak terduga

Tanpa kerja kerasmu kami tidak tau keadaan sekarang
Keberanianmu tertanam hingga larut dalam darah juang
Kekuatanmu kokoh pada tulang yang sekeras baja
Keyakinanmu besar lengan berkuasa dalam hati sanubari demi negri

Pahlawanku …
Engkau rela mati berguguran demi keutuhan
Memberikan kebahagiaan kepada anak dan cucu bangsa
Engkau tinggalkan kenangan sejarah tak terlupakan
Menjadi kisah pijakan perjaka pembela

Terimakasih pahlawanku …
Kini Indonesia merdeka tanpa hidup gugup khawatir terjangkit musuh
Terbentuk zaman canggih dan modern
Indah dengan kekayaan budaya yang beragam
Bebas dan lepas merentangkan sayap merdeka!

Penelusuran terkait :
  • puisi kemerdekaan singkat
  • puisi kemerdekaan chairil anwar
  • puisi kemerdekaan untuk anak sd
  • puisi kemerdekaan 4 bait
  • puisi usaha chairil anwar
  • puisi usaha mahasiswa
  • puisi kemerdekaan taufik ismail

3. Kumpulan Pantun hari Kemerdekaan 17 Agustus terbaru dan terbaik

Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Untuk gapai Indonesia makmur dan damai

Ulang tahun nenek tanggal 3,
Dirayakan di hari minggu,
Selamat HUT RI yang ke 73,
Semoga Indinesia tetap bersatu

Paman sedang menebang bambu,
Untuk tiang bendera,
Dirgahayu Indonesia ku,
Salam Merdekaaaaaa

Para hadirin tegap dan hormat,
Karena telah dimulai upacara,
Karena pejuang-pejuang hebat,
17-8-1945 Indonesia raih merdeka

Makan nasi pecel di Surakarta
rasanya sungguh yummy sekali
tujuh belas agustus hari merdeka
kiprah berat generasi muda telah menanti

Ibukota Indonesia, DKI Jakarta
Kalau Palangkaraya di Kalimantan
Nasionalismeku menyala-nyala

Langkah tegap para tentara
berbaris-baris di lapangan luas
tujuh belas agustus hari merdeka
mari rayakan dengan bekerja keras

Kota Manado di Pulau Sulawesi
Suku Dani di Pulau Papua
Mari kita kenang pembaca proklamasi
Sukarno-Hatta itulah namanya

Bumi nusantara betapa indahnya
kekayaan alam anugerah Tuhan
Tujuh belas agustus hari merdeka
Lanjutkan usaha demi kesejahteraan

Main layang-layang di pinggir kali
ulur talinya perlahan-lahan
usaha belum terhenti ketika proklamasi
Justru kiprah berat yang kita emban


Penelusuran Terkait :
  • kata kata bijak
  • quotes perjuangan
  • gambar kemerdekaan indonesia
  • kumpulan tema 17 agustus
  • gambar tema 17 agustus
  • hut ri ke 74 2019
  • gambar 17 agustus kartun
  • ucapan hut tni ke 74

Sekian artikel 100 kata kata ucapan 17 Agustus 2019 terbaru dan terbaik di hari Kemerdekaan, semoga bermanfaat. Merdeka!

Sumber https://www.bloggerntt.com/