Alasan Logis Kenapa Hal Kurang Pandai Sering Viral Di Indonesia. Kau Juga Merasakannya?

Alasan Logis Kenapa Hal Kurang Pandai Sering Viral Di Indonesia. Kau Juga Merasakannya?
Alasan Logis Kenapa Hal Kurang Pandai Sering Viral Di Indonesia. Kau Juga Merasakannya?
Dalam beberapa hari belakangan ini media umum diramaikan dengan kehadiran nama “Bowo” yang sedang viral. Tidak hanya Bowo, ada nama lain yang tidak kalah menyita perhatian warganet. Yakni Nurrani, gadis belia yang menghebohkan dunia maya atas pengakuannya sebagai istri sah Iqbal Jcr.

Kehadiran Bowo dan Nurrani pun menyita banyak perhatian publik. Tidak hanya di lini masa media sosial, wajah dan nama mereka pun belakangan mulai muncul di media-media nasional. Bahkan, dalam waktu sekejap Nurrani dan bowo berhasil muncul di layar televisi. Sebuah prestasi yang selama ini diimpikan oleh belum dewasa Indonesia lainnya yang lebih berbakat dibidang entertaiment.
Munculnya dua nama yang belakangan viral ini, sejatinya menciptakan banyak pihak merasa “putus asa”. Banyak yang bertanya, kenapa hal-hal terbelakang yang laris di dimasyarakat?

Jika dicermati, ada beberapa alasan kenapa beberapa tahun belakangan hal terbelakang justru ramai menjadi viral. Berikut beberapa alasannya.

Pengguna media umum kebanyakan generasi anak sekolah.
Menurut data dari Asosiasi penyelenggaraan jasa internet Indonesia (APJII) pada tahun 2017, sebanyak 143 juta jiwa penduduk Indonesia atau lebih dari 50% yaitu pengguna internet setiap harinya. Adapun pengguna internet di kalangan pelajar (usia 13-18 tahun) menduduki peringkat ketiga teratas sebagai pengguna internet teraktif.

Dari 50% penduduk Indonesian yang memakai internet 16,68% diantaranya yaitu yang berusia remaja. Kabar buruknya, pada usia tersebut belum dewasa belum dapat memfilter mana konten yang baik dikonsumsi dan dibagikan, dan mana konten yang tidak bermanfaat.
Generasi anak sekolah hampir menguasai semua media sosial.
Mereka aktif dengan segala tingkah konyol mereka, lantaran itu memuncul istilah gres yakni generasi micin. Jika kita cermati, beberapa bencana viral di dunia maya, tidak terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan generasi ini.

Generasi micin tidak segan melaksanakan hal-hal terbelakang demi popularitas. Tidak hanya itu, di kalangan usia mereka juga paling hobi me-share sesuatu di media sosial. Bayangkan saja, kalau satu konten yang tidak bermanfaat lalu di share oleh ratusan juta generasi micin di media sosial, tentu beranda kita akan terkena dampaknya.

Haruskah Hal-hal Bodoh disiarkan di televisi?

Media sangat kuat dalam viralnya konten-konten terbelakang di media sosial.
Kehadiran media memperlihatkan imbas besar dengan apa yang sedang viral di masyarakat. Media dengan segala kelebihannya dengan gampang me-blow up konten-konten tersebut sehingga menjadi lebih dikenal. Sebagai contoh, kehadiran Nurrani di media televisi secara tidak eksklusif menciptakan namanya semakin tenar, padahal konten yang ia suguhkan kepada netizen bukanlah sesuatu yang mempunyai nilai berita.

Dengan jumlah generasi micin yang cukup banyak di media sosial, ditambah media-media yang mendukung mereka, menciptakan hal-hal terbelakang sekarang dengan sangat gampang menjadi viral di dunia maya. Padahal, masi banyak konten-konten yang lebih menginspirasi bagi generasi ini daripada mengikuti akun si tampan Bowo dan si Cantik Nurrani.

Bagaimana berdasarkan kamu?