Kalau sudah “jatuh cinta” dengan dunia tumbuhan dan suka menanamnya, sebaiknya Sobat mengetahui bagaimana teknik atau cara menciptakan pupuk bokashi sebagai nutrisi organik bagi tanaman. Sebab, dengan pintar memproduksi pupuk organik, maka secara pelan-pelan (gradually) akan melepaskan ketergantungan terhadap pupuk kimia/anorganik.
Bagaimana cara membuat pupuk bokashi? Jawabannya yakni sangat mudah. Tapi, sebelum menuju ke langkah-langkah meracik pupuk bokashi, lebih baik sekilas mengenal “makhluk” apa bokashi itu.
 | |
|
Pupuk bokashi
Bokashi atau pupuk bokashi bekerjsama ia juga pupuk kompos atau hasil fermentasi materi organik. Sebab, bahan-bahan dasarnya yang dipakai dalam pembuatan pupuk bokashi yakni bahan-bahan organik dari sisa flora atau hewan.
Aneka materi baku organik yang sanggup dimanfaatkan untuk menciptakan pupuk bokashi yakni jerami, serbuk gergaji, sekam padi, ampas kopi, daun-daun, rerumputan, ampas biji kapas, sabut kelapa, kotoran ternak, dan muaaaaa..sih banyak lagi 😅.
Jadi, yang membedakan pupuk bokashi dengan kompos hanyalah metodenya saja. Dalam proses pembuatan pupuk bokashi melibatkan mikroorganisme yang aktif, efektif, dan menguntungkan menyerupai EM4, stardec, orgadec, mikroorganisme lokal (MOL) dan lainnya.
Oleh alasannya yakni itu, produksi pupuk bokashi dihasilkan dalam waktu yang super cepat (7-15 hari). Sedangkan pupuk kompos, memakan waktu yang berbulan-bulan dan relatif usang hingga mengatakan ciri-cirinya menyerupai tanah dan remah.
Bahan-bahan yang dirombak oleh basil pada produksi pupuk bokashi terlihat masih utuh dan warna bahannya yang pucat. Namun, ciri khas pupuk bokashi yang demikian tak perlu diragukan dalam penggunaannya sebagai pupuk tanaman.
Intinya, setelah menciptakan pupuk bokashi, bokashi sanggup pribadi diaplikasi untuk tanaman. Sebab, dalam bokashi sudah tersedia sumber energi bagi mikroorganisme yang akan terus merombak materi organik tersebut di dalam tanah. Akhirnya, proses penguraian lebih lanjut oleh aneka mikroba dalam tanah akan menghasilkan unsur hara tersedia yang sanggup meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
Dengan mengenal jenis materi dasar dan metode pelibatan bioktivator pada pembuatan pupuk bokashi, maka kita tidak hanya sanggup menciptakan pupuk bokashi padat. Kita sanggup juga menghasilkan jenis bokashi cair yang dikenal dengan pupuk organik cair (POC).
Ampas kopi dan sekam padi materi untuk menciptakan pupuk bokashi
Seperti yang digambarkan di atas bahwa ampas kopi dan sekam padi yakni dua materi organik untuk menciptakan pupuk bokashi. Sebenarnya masih banyak variasi materi organik untuk menciptakan pupuk bokashi menyerupai serbuk kayu/gergaji dan lainnya, tapi dalam postingan ini kita pilih dua materi utama saja.
Kedua materi dasar untuk menciptakan pupuk bokashi tersebut sangat gampang diperoleh. Sebagian besar ampas kopi masih dibuang begitu saja. Bahkan, ampas kopi sangat gampang ditemui di warung-warung kopi (coffee Shop). Hampir setiap hari selalu saja ada limbah ampas kopi yang merupakan residu ekstraksi biji atau bubuk kopi.
Demikian juga dengan sekam padi. Tidak sulit untuk mengumpulkan sekam padi untuk menciptakan pupuk bokashi. Buangan hasil penggilingan gabah atau kulit gabah/padi umumnya dibakar dan sebagian kecil gres dimanfaatkan untuk produk non-pupuk.
Untuk apa pupuk bokashi?
Bokashi sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas tanah dan hasil tanaman. Dengan penambahan bokashi pada lahan, baik sebelum tanam maupun setelah tanam, akan berfungsi sebagai materi untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
Bokashi akan menciptakan tanah gembur, poros, dan drainase menjadi baik. Bokashi menambah aneka mikroorganisme menguntungkan dalam tanah. Bokashi sanggup menambah unsur hara baik makro maupun mikro dalam tanah. Bokashi bekerjsama menyuburkan tanah dan kesudahannya menciptakan tumbuhan tumbuh sehat, bebas penyakit, dan meningkatkan hasil tanaman.
Keuntungan/kelebihan bokashi
Dibandingkan dengan pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hayati, pupuk, nabati, pupuk burung dan pupuk organik lainnya, pupuk bokashi mempunyai kelebihan tersendiri. Secara ringkas keuntungan/kelebihan penggunaan pupuk bokashi yakni sebagai berikut :
- Meningkatkan aneka miroorganisme pengurai materi organik dalam tanah
- Dapat menyuburkan tanah
- Dapat meningkatkan acara mikrobia tanah
- Tidak merugikan tumbuhan alasannya yakni bokashi sudah mmengandung sumber energi untuk mikroba
- Dapat menciptakan tanah lebih remah dan gembur
- Dapat menciptakan tumbuhan lebih tahan terhadap serangan penyakit
- Dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro dalam secara terus-menerus dalam tanah
- Meningkatkan produksi tanaman
- Meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil tanaman
- Dalam hal pembuatan, fermentasi pupuk bokashi berlangsung cepat
- Dalam hal pengunaannya, sanggup diaplikasi pribadi untuk tumbuhan tanpa harus menunggu hingga materi hancur semuanya hingga mendekati butiran tanah.
Persiapan bioaktivator EM4 atau MOL sebelum menciptakan pupuk bokashi
Dalam pembuatan pupuk bokashi membutuhkan bioaktivator berupa mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organik. Mikroorganisme ini yakni mikroorganisme yang menguntungkan baik berupa jamur maupun bakteri.
Jadi, untuk mempercepat penguraian bahan-bahan organik dalam pembuatan pupuk bokashi, kita sanggup memanfaatkan EM4 (microorganism effective) yang banyak dijual di toko pertaian. Bukan hanya EM4, tapi MOL (mikroorganisme lokal) pun sanggup dipakai untuk pembuatan pupuk bokashi.
Bagaimana menyiapkan EM4 untuk menciptakan bokashi?
Andai ingin menciptakan pupuk bokashi dengan menggunakan EM4, maka EM4 harus dilarutkan terlebih dahulu ke dalam larutan molase atau gula merah/gula putih. Jadi, gula ini mempunyai kegunaan sebagai energi awal untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Langkah-langkah menyiapkan larutan EM4 dalam menciptakan pupuk bokashi begini :
- Larutkan dulu molase atau gula ke dalam air. Aduk-aduk hingga gula larut semuanya. Banyaknya gula yang ditambahkan yakni 250 gram untuk menciptakan 1 ton pupuk bokashi. Nah, jikalau menciptakan pupuk bokashi hanya 100 Kg, berarti kebutuhan gula sebanyak 25 gram. Sedangkan air secukupnya saja (1-5 liter saja untuk awalnya, sanggup ditambahkan belakangan jikalau dirasa belum cukup)
- Tambahkan EM4 ke dalam larutan gula. Banyaknya EM4 yang ditambahkan diubahsuaikan dengan berat materi untuk menciptakan pupuk bokashi. Untuk menciptakan 1 ton pupuk bokashi, tambahkan sebanyak 1 liter EM4. Kalau menciptakan 100 Kg bokashi, berarti butuh EM4 sebanyak 100 ml.
- Larutan EM4 yang sudah dibentuk sudah siap untuk menyiramkan bahan-bahan untuk menciptakan pupuk bokashi
Ada yang bertanya begini, kalau hanya menggunakan MOL menyerupai MOL air leri/air cucian beras atau MOL bonggol pisang, rebung bambu, dan lainnya, berapa banyak ditambahkan MOL untuk menciptakan pupuk bokashi?
Langkah menyiapkan MOL sebagai dekomposer pupuk bokashi
Nah, seandainya hanya menggunakan MOL sebagai bioaktivator untuk merombak bahan-bahan organik, maka langkahnya begini :
- Encer terlebih dulu MOL dengan air. Perbandingan MOL dengan air yakni 1:5. Misalnya, 1 liter Mol ditambahkan ke dalam 5 liter air. Aduk hingga merata.
- Tambahkan ke dalam larutan MOL gula merah sebanyak 100 gram, aduk hingga merata.
- MOL sudah siap untuk disiramkan ke bahan-bahan organik untuk menciptakan pupuk bokashi
Perlu diperhatikan bahwa bahan-bahan organik untuk menciptakan pupuk bokashi harus mempunyai ukuran yang kecil-kecil semoga proses dekomposisi berjalan cepat. Seandainya menggunakan bahan-bahan yang berukuran besar dan panjang, maka mesti dipotong-potong terlebih dahulu semoga didapatkan materi pengomposan dengan ukuran kecil.
Demikian juga dengan kadar air materi yang masih tinggi, maka sebaiknya bahan-bahan tersebut diangin-anginkan dulu semoga kadar air turun. Jika tinggi sekali kadar airnya, maka ketika pengomposan berjalan akan kehilangan unsur-unsur hara melalui air yang merembes/keluar dari wadah pembuatan bokashi.
Contoh cara menciptakan pupuk bokashi dari ampas kopi dan sekam padi dengan menggunakan EM4
Alat-alat
- Karung/kotak papan
- Cangkul
- Gembor
Bahan-bahan menciptakan pupuk bokashi :
- Sekam padi.., 5 Kg
- Ampas kopi... 5 Kg (sebaiknya diangin-anginkan dulu jikalau kadar airnya tinggi)
- Pupuk kandang.. 10 Kg
- Molase/gula merah/gula putih
- EM4
 |
| Campuran Bahan Pupuk Bokashi. Dokpri |
Langkah-langkah menciptakan pupuk bokashi :
Ikuti langkah-langkah berikut ini dengan cermat sehingga Anda benar-benar mengerti cara menciptakan pupuk bokashi.
Ikuti langkah-langkah berikut ini dengan cermat sehingga Anda benar-benar mengerti cara menciptakan pupuk bokashi.
- Buat terlebih dahulu adonan EM4 + Gula + Air . Campuran itu diaduk hingga merata
- Campurkan secara merata bahan-bahan ini, yaitu ampas kopi + sekam padi + pupuk kandang
- Siramkan larutan EM4 (telah dibentuk pada poin no.1) secara merata dan perlahan-lahan ke materi yang sudah dicampurkan (poin no.2). Aduk-aduk semoga merata
- Uji kadar air lebih kurang 30% dengan cara digenggam materi adonan tersebut. Tandanya yakni jikalau digemggam tidak menetes air. Dan jikalau kepalan atau genggaman dibuka, materi tersebut tidak lengket (bahan kembali mekar)
- Masukkan adonan atau adonan tersebut ke dalam karung/kotak kayu dan tutup. Biarkan selama 7 hari dalam karung/kotak kayu.
- Agar fermentashi pupuk bokashi berjalan dengan baik, suhu atau temperatur materi dalam karung dipertahankan antara 40 – 50 derajat Celcius. Jika suhu menjadi tinggi, karung atau kotak kayu dibuka beberapa ketika dan jikalau perlu adonan dibalik-balik semoga suhu cepat turun. Kemudian, karung/kotak kayu diikat/tutup kembali. Kontrol secara rutin setiap hari hingga hari ke-7
- Pupuk bokashi ampas kopi dan sekam padi sudah jadi pada hari ke-7 dan siap digunakan. Sebaiknya diangin-angin sebentar sebelum dipakai semoga tidak terlalu panas atau sama dengan suhu kamar/ruangan.
Itulah cara menciptakan pupuk bokashi dari materi ampas kopi dan sekam padi. Sobat sanggup juga mengkombinasi bahan-bahan lain untuk menciptakan pupuk bokashi. Semakin banyak variasi materi dalam menciptakan pupuk bokashi, maka akan semakin banyak kandungan nutrisinya dalam pupuk bokashi.
Catatan : Kalau menggunakan MOL dalam menciptakan pupuk bokashi, maka jangan pakai lagi larutan EM4, cukup MOL saja, demikian sebaliknya.
Aplikasi pupuk bokashi
Kini, Anda sudah menciptakan pupuk bokashi. Bagaimana cara aplikasi untuk tanaman? Sebenarnya, ada beberapa tujuan penggunaan pupuk bokashi di lapangan. Ada yang menggunakan sebagai media tanam dalam pot/polybag/karung, sebagai pupuk dasar dan ada juga yang memanfaatkan sebagai pupuk susulan. Sedangkan cara aplikasinya ada yang ditebarkan dan ada juga yang diberikan di sekeliling tanaman
Pupuk bokashi untuk media tanam
Pupuk bokashi biasanya dipakai sebagai media tanam dalam pot atau polybag. Misalnya, untuk media tanam jahe dan kunyit dipakai pupuk bokashi sebagai media tanam atau media tumbuh.
Jika pupuk bokashi dipakai sebagai media tanam, maka caranya dengan mencampurkan pupuk bokashi dengan tanah. Perbandingan adonan tanah dan bokashi sanggup 2:1 atau 1:1 atau sanggup juga 1:2. Semuanya tergantung jenis tumbuhan yang akan ditanam.
Contohnya : untuk media tanam tabulampot, penggunaannya yakni 1 serpihan pupuk bokashi ditambah dengan 2 serpihan tanah. Kalau untuk tumbuhan jahe, kunyit atau kencur, campurannya yakni 2 serpihan pupuk bokashi dicampur dengan 1 serpihan tanah dan sedikit pasir.
Pupuk bokashi sebagai pupuk dasar
Pupuk bokashi ini sanggup juga dijadikan sebagai pupuk dasar. Penambahan pupuk organik ini harus dilakukan 2-3 ahad sebelum tanam. Tebarkan pupuk bokashi dan campurkan hingga merata dengan tanah.
Berapa banyak pupuk pokashi diberikan? Untuk lahan seluas 1 hektar, sanggup diberikan pupuk bokashi sebanyak 10-15 ton per hektar (tergantung kesuburan tanah).
Pupuk bokashi sebagai pupuk susulan
Pupuk susulan biasanya diberikan pupuk anorganik menyerupai NPK atau SP-36, urea, dan KCL. Dan akan lebih baik jikalau diberikan juga pupuk bokashi pada ketika pemupukan susulan. Pemberian pupuk bokashi akan memperbaiki media tumbuh menyerupai tanah menjadi gembur dan meningkatkan kapasitas tukar kation.
Berapa banyak diberikan pupuk bookashi sebagai pupuk susulan? Banyaknya tergantung jenis dan usia tanaman. Kalau untuk tumbuhan sayuran cukup 1 hingga 2 genggam saja. Namun, jikalau dipakai untuk tumbuhan buah menyerupai mangga, rambutan dan lainnya, dosisnya 5 Kg hingga 10 Kg per pohon.
Cara derma pupuk bokashi sebagai pupuk susulan yakni dengan cara menciptakan lubang di sekeliling tanaman. Lalu dimasukkan pupuk bokashi dan tutup kembali dengan tanah.