5 Hal Yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Membeli Rumah Atau Apartemen

5 Hal Yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Membeli Rumah Atau Apartemen
5 Hal Yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Membeli Rumah Atau Apartemen

Melihat-lihat ekspo properti dan mengambil KPR, dua hal ini jadi sesuatu yang umum aku dengar dari orang-orang di sekitar saya. Di keluarga, di kantor maupun di lingkungan pertemanan, rasanya memang mempunyai rumah atau apartemen sendiri jadi salah satu goal atau penanda Anda memasuki kedewasaan.

Namun, sebelum tetapkan untuk membayar tanda jadi atau mendaftarkan KPR, pertimbangkan dulu beberapa hal ini, semoga tidak menyesal di kemudian hari:

1. Tujuan membeli
Jawab dengan jujur, untuk apa Anda tetapkan membeli properti? Untuk Anda tinggali, untuk investasi semoga uang tidak terpakai tanpa tujuan jelas, untuk disewakan lagi, atau jangan-jangan, hanya alasannya yakni tak ingin ketinggalan sahabat dan keluarga yang telah lebih dulu membeli properti? Tujuan terperinci akan jadi penentu banyak faktor lainnya menyerupai lokasi, jenis properti, kondisi (baru atau second), dan prospek ke depan.
2. Rumah atau apartemen?
Ini salah satu pilihan yang juga harus Anda tentukan, mau membeli rumah atau apartemen. Semua kembali lagi kepada tujuan, kebutuhan, dan kemampuan Anda. Tidak selamanya rumah selalu lebih baik, dan tak melulu punya apartemen selalu lebih terjangkau. Anda yang masih single juga perlu mempertimbangkan kebutuhan jikalau nanti menikah dan berkeluarga.

3. Budget
Anda juga harus rasional dan jujur pada diri sendiri soal yang satu ini, alasannya yakni pada akhirnya, ini sepenuhnya jadi tanggung jawab Anda sebagai calon pembeli. Anda mau beli tunai atau dicicil (KPR lewat bank atau mencicil ke pihak pengembang). Ini kembali pada kemampuan masing-masing, jangan pernah ikut-ikutan atau memaksakan diri. Hitung baik-baik soal biaya-biaya embel-embel yang harus Anda bayarkan (pajak, biaya pengurusan surat-surat, dan bunga cicilan). Pastikan Anda siap dan sanggup membayar semua biaya, apalagi cicilannya sampai bertahun-tahun ke depan, terutama Anda yang sudah punya keluarga.

4. Lokasi
Lokasi jadi faktor penting, alasannya yakni bisa memilih harga dan jadi pertimbangan dan memilih nilai properti tersebut untuk Anda, sang pemilik. Misalnya saja, Anda bekerja di Jakarta Selatan. Namun, Anda tetapkan membeli rumah yang jarak tempuhnya 3 jam dalam satu kali perjalanan dan kanal kendaraan umumnya sulit, atau Anda perlu melewati beberapa gerbang tol setiap harinya. Meskipun mungkin harganya lebih murah daripada di tengah kota, jangan lupa hitung juga biaya bensin, tol, dan waktu yang terbuang di perjalanan setiap harinya. Pastikan Anda tidak meratapi pemilihan lokasi di kemudian hari.

Periksa juga kondisi lingkungan, apakah area tersebut rutin dihampiri banjir ketika trend hujan, ataukah sepi dan rawan di malam hari, bagaimana infrastruktur menyerupai pasar, rumah sakit, sekolah, dan angkutan umum di sana, apakah tersedia?

5. Cek reputasi pengembang
Setidaknya ada 3 orang sahabat dan kenalan aku terkena kasus properti yang bermasalah. Kasusnya yakni bangunan apartemen yang tak kunjung dibangun atau proses pembangunannya terhenti di tengah jalan, alasannya yakni pihak pengembang dinyatakan pailit atau terjadi pergantian kepemilikan terhadap proyek properti tersebut. Dan ternyata, kasus serupa banyak ditemui di Indonesia. Maka, jangan lupa mengecek reputasi pengembang properti yang ingin Anda beli, semoga tidak merugi.