Umur 35 tahun – 40 tahun ialah umur dimana kebanyakan kita mula diuji. Ujian boleh tiba dari ibu bapak (jatuh sakit, kematian), atau dari pasangan hidup (perceraian, jatuh sakit,pertengkaran ) atau dari bawah umur yang meningkat remaja.
Memang bermula 35 tahun – 40 tahun, Allah akan memanggil kita pulang bertaubat kepadaNya. Panggilan dari Allah selalunya berbentuk ujian.
Karena hanya dengan itu kita akan kembali bersimpuh dan bersujud mengadu dan memohon pertolonganNya.
Orang yang bijak akan memperbaiki diri dan amalannya, memperbaiki kekerabatan dengan mahir keluarga dan pasangannya, berhemat menyimpan untuk hari tuanya. Semua dengan niat mau berkumpul bersama di syurga nanti.
Orang yang kurang bijak tetap terlena dan eksklusif tak membuka hati terhadap panggilan Allah malah tetap terlena dengan kemewahan dunia, berkumpul dengan rakan² dan kurang memberi perhatian kepada suami/isteri/anak²
Ada segelintir golongan yang sudah berumur 50 tahun, 60 tahun, malah 70 tahun, masih memikirkan mobilmewahnya, tanaman Duriannya, ternakan kerbaunya, harta-hartanya, bawah umur dan cucu-cucunya.
Alangkah baiknya kalau apabila sudah berumur, masa diisi untuk mendengar Kuliah Agama, ibadah di Masjid, Umrah, Haji dan sebagainya.
Ada yang masih mencicipi diri muda belia. Melayan nafsu yang marak menyala padahal kerut dan uban dah tumbuh merata. Sibuk mencari cinta diluar, sedangkan rumahtangga yang halal dibiarkan berantakan.
Ada yang merasa masih sehat, walaupun sahabat-sahabat, saudara banyak yang sudah meninggal, kadangkala tanpa disangka. Itu semua hanya menjadi materi dongeng “ehh, tak disangkaaa…muda lagi, sehat lagi, tapi meninggal di usia muda…”
Amatlah menyedihkan tatkala orang lain bersiap bertemu Tuhan, kita masih lalai dibuai perasaan akhir tertipu dengan nafsu sendiri.
Nafsu memang tak pernah tua. Ia senantiasa muda dan galak. Yang semakin lelah dan bau tanah ialah badan dan kodrat kita.
Rasanya kalau Tuhan menghalang badan insan mengalami penuaan, niscaya kita semua lebih peka untuk menyahut panggilan pulang.
Sehinggalah tiba dikala roh kita diheret dan diseret kembali merengkuk di hadapan Tuhan. Kita hidup di dunia, tidak lama. Rasulullah, Sallallaahu alaihu wasallam, telah bersabda:
“Umur-umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit orang yang dapat melampaui umur tersebut”. [HR. Ibnu Majah: 4236].
Kalau kini kita rasa 35 – 40 tahun atau 70 tahun itu lama, bagaimana sesudah alam barzakh atau alam abadi juga kita dibangkitkan dan hidup dalam waktu yang sangat lama, SATU HARINYA = RIBUAN TAHUN.
Ingat, ketika itu tak ada yang mempunyai kegunaan kecuali amal baik kita. Oleh sebab itu, lihatlah diri Kita, sudahkah kita mempersiapkannya. Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan LIHATLAH DIRI MASING-MASING apakah yang sudah dia PERSIAPKAN untuk KEHIDUPAN ESOKNYA”. [QS. Al-Hasyr:18]