Bawang merah yang disebut dalam bahasa ilmiah Allium Ascalonicum. L merupakan komoditas andalan petani. Sebab, umbi berwarna merah itu mempunyai harga jual yang relatif tinggi, stabil dan sangat prospektif. Tapi, impian meraup rupiah dari tumbuhan bumbu dapur itu akan pupus manakala serangan hama ulat tidak sanggup dikendalikan dengan baik.
Ulat penggerek daun bawang merah (Spodoptera Exigua) sangat menyukai daun bawang, entah sebab aromanya atau kandungan kimiawinya yang bernutrisi. Yang pasti, petani dibuatnya pusing tujuh keliling dengan kehadiran ulat pada bawang merah. Sungguh mengerikan sebab ledakan populasi hama ulat ini sanggup terjadi dalam tempo singkat, 2-3 hari, dan “memporak-porandakan” bawang merah. Lihainya ia, dengan masuk dan bersembunyi dalam daun bawang, menciptakan ia hampir tak terdeteksi oleh mata petani dalam awal-awal perkembangannya.
 |
| ilustrasi ulat. Gambar : pixabay.com |
Berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Walau memakai pestisida dengan merek terbaru, serangga ibarat daun bawang itu tampaknya sudah kebal r4-cun sehingga tidak membuatnya mati. Pengaplikasian r4-cun serangga (insektisida) sia-sia belaka, hanya biaya dan tenaga yang terkuras. Bahkan, kesehatan terganggu. Ini laksana pribahasa, “Arang Habis, Besi Binasa.”
Sedikit saja lengah, serangga (ngengat) pintar balig cukup akal dengan ciri bersayap, aktif di malam hari dan menyukai cahaya akan bertelur dengan cepat dan luar biasa banyak. Bayangkan, seekor ngengat saja sanggup menghasilkan ribuan butir telur, bagaimana kalau ada 1000 ekor ngengat dewasa? Ya, niscaya akan netasjutaan ekor ulat penggerek daun bawang merah. Dan petani akan nyerah kalau tidak cepat dan sempurna mengendalikannya.
Mengenal ulat daun bawang
Sebelum kita mengendalikan ulat penggerek daun bawang merah, sekilas mengenal apa sih tanda-tanda atau cirikhas dari ulat tersebut. Ini perlu biar kita menjadi “sensitif” penglihatan saat menemukan serangga yang melalap habis daun bawang merah itu. Berikut ini tanda/ciri dari ulat daun bawang merah :
- Mirip sekali bentuk dan warnanya dengan daun bawang saat masih muda, yaitu panjang bundar dan bewarna hijau.
- Panjangnya sekitar 2 – 2,5 cm
- Besarnya hampir mendekati ukuran daun bawang
- Posisinya dalam rongga daun dan aktif memakan daun bawang merah
- Ulat pintar balig cukup akal berwarna coklat renta dan ada garis-garis putih di badannya
Amati tanda-tanda serangan ulat pada daunnya
Kalau sudah ada serangan dari ulat pasti daun bawang merah menawarkan gejalanya. Di sinilah biasanya petani menjadi bingung, kurang berg4irah dan hampir-hampir hilang semangatnya. Apa tanda-tanda yang ditunjukkan bawang merah saat sudah terjangkit ulat?
- Daun sudah tidak segar lagi antara layu dan mati.
- Daun bergaris-garis putih
- Ujung daun sudah tidak runcing lagi alias terpotong-potong
- Bagian dalam daun digerek atau digerusnya sampai tipis dan tembus cahaya
Cara Mengendalikan Ulat Daun Bawang Merah
“Ada Penyakit, Ada Obatnya,” begitu adagium bijak. Yang penting kita berusaha, jangan membisu dan berpangku tangan. Ada beberapa metode/cara untuk mengusir dan mengurangi serangan ulat. Ada yang memakai cara-cara kimiawi, biologis dan juga mekanis. Tapi, yang lebih kondusif terhadap lingkungan dan tanpa mengurangi produktifitas bawang merah yaitu cara-cara mekanis dan natural.
I Cara kimiawi
Cara kimiawi yaitu cara mengendalikan hama ulat bawang merah dengan memakai materi kimia ber4-cun atau insektisida. Cara ini bergotong-royong bukan hanya mengendalikan, tapi membasmi dan juga merusak lingkungan. Karena itu, di zaman sekarang, pengendalian dengan materi kimia aktif sudah kurang direkomendasikan. Penggunaan insektisida dilakukan dalam kondisi “darurat hama,” namun tetap dalam kontrol, mirip takaran dan luasan
Beberapa insektisida untuk mengendalikan ulat daun bawang merah, yaitu :
- Biothion
- Decis
- Klorfluazuron
- Metindo
- Deltametrin
- Triazofos
- Dan lain-lain
II Pemasangan Perangkap dengan materi Feromon S3-ks
Feromon s3-ks atau Feromon Exi sanggup “menggoda” ngengat jantan datang. Makanya, untuk mengendalikan ulat bawang merah sanggup dilakukan dengan memasang perangkap yang berisikan feromon s3-ks.
Dengan adanya isi Feromon Exi, maka serangga jantan dewasa, “si tukang kawin,” akan “terpenjara” dalam perangkap. Hasilnya, tidak ada telur yang menetas menjadi ulat sebab tidak adanya jantan yang mengawini ngengat betina. Berarti, bawang merah kondusif dari serangan hama ulat daun.
Dengan pemasangan perangkap, ledakan ulat akan jauh dan terkendalikan. Tapi, harus dicatat bahwa perangkap ini harus dipastikan sudah terpasang semenjak bawang merah ditanam atau 1 ahad sehabis tanam (1 MST).
Alat dan Bahan
Alat :
- Perangkap dari Botol air mineral bekas (untuk 1 hektar pasang 20 – 25 perangkap). Botol aqua dipotong kepingan mulutnya dan lalu dipasang terbalik (seperti bubu)
- Kawat (untuk menggantung pelet feromon exi)
Bahan :
- Feromon Exi atau Feromon s-3-k (dapat dibeli di toko pertanian atau toko online)
- Insektisida
- Air sabun/detergen/perekat
Cara memasangnya :
- Pelet Feromon Exi digantungkan dalam botol air mineral
- Isi botol dengan air dan detergen (sebaiknya tambah sedikit saja insektisida). Ketinggian air dalam botol (posisi memanjang) sedalam 2-3 cm
- Gantungkan botol perangkap tersebut di tengah-tengah petak pertanaman bawang merah, dengan ketinggian 30 cm – 100 cm. (20 - 25 perangkap per hektar)
- Kontrol setiap hari perangkap (secara periodik). Bila sudah penuh botol dengan ngengat/serangga, gantikan dengan cairan gres (air + detergen + insektisida).
III Perangkap Lampu
Ketika kita sudah mengerti kebiasaan hidup dari ngengat atau serangga penghasil telur ulat, maka gampang sekali untuk menjebaknya. Ngengat sangat suka dengan cahaya, khususnya malam hari. Nah, kalau ingin menangkapnya, pasanglah perangkap yang bercahaya pada petak petanaman bawang merah. Caranya begini :
Alat :
- Ember
- Lampu neon 10 wat + epilog + sumber energi listrik (jika tidak ada energi listrik yang tersedia, cara ini tidak sanggup dijalankan)
Bahan :
- Air sabun/detergen/perekat + insektisida
Cara memasangnya :
- Isi bejana dengan air yang sudah ditambahkan detergen/perekat dan juga beberapa tetes insektisida. Kedalaman air secukupnya (+/- 1/3 ember)
- Pasang lampu dengan ketinggian 30 cm – 50 cm dari tanah
- Ember berisi cairan ditempatkan di bawah lampu
- Hidupkan lampu
- Ganti cairan di dalam bejana kalau ngengat yang terperangkap sudah penuh
- Untuk 1 hektar lahan tanam bawang merah, pasang 20 – 25 perangkap.
Baca juga ini :
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- Membuat POC dari Libah Biogas Kotoran Sapi
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa dan Cara Applikasi
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya