Download modul
BAB I
Konsep Dasar Sistem
1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum:
=>Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama
– Contoh
• Sistem tatasurya
• Sistem pencernaan
• Sistem Transportasi umum
• Sistem Otomotif
• Sistem Komputer
• Sistem Informasi
=> Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi dan korelasi antar objek bisa dilihat sbg 1 kesatuan yang dirancang untuk mencapai 1 tujuan
Dengan demikian secara sederhana sistem sanggup diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged
2 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
yaitu elemen-elemen yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan atau organisasi. Scott (1996) menyampaikan sistem terdiri dari unsur-unsur menyerupai masukan (input) , pengolahan (processing) , serta keluaran (output) . Ciri pokok sistem berdasarkan Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling bekerjasama dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Gambar diatas menandakan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran da, balikan atau control. Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yangterintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan mekanisme control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut sanggup digambarkan dengan model sebagai berikut :
Masukan
(Input)
Pengolah
an
Keluaran
(Output)
3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar. 1.2. Model korelasi elemen-elemen sistem
Banyak mahir mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang
berbeda namun pada prinsipnya hamper sama dengan konsep
dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata
(1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah
1. Komponen-komponen sistem saling bekerjasama satu
sama lainya.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen
pembentukanya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem
lainnya.
5. Terdapat proses yang merubah input menjadi output.
6. Menunjukan adanya entropi
7. terdapat hukum
8. Terdapat subsistem yang lebih kecil.
9. terdapat deferensiasi antar subsistem.
10. Terdapat tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Tujuan
Mekanisme
Kontrol
Transformasi
Output Input
4
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.2. Karakteristik Sistem.
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem,
maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang
membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang sanggup
membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.
1. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen
atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan
mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem,
lingkungan yang menyediakan asumsi, hambatan dan
input terhadap suatu sistem
3. Masukan (input) : Sumberdaya (data, materi baku,
peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan
dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi,
laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang
jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses
dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini
bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau
sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan
digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap
dari informasi, energi, materi baku dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga
diantara komponen tersebut bekerja dengan aneka macam
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang
berbeda dari aneka macam data yang sama.
5
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.3 Pengertian Subsistem
Suatu sistem yang kompleks biasanya tersusun atas beberapa
subsistem. Subsistem bisa dijelaskan sebagai sebuah sistem
dalam sistem yang lebih besar. Sebagai pola :
Automobile yaitu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem:
• Sistem mesin
• Sistem Body
• Sistem Roda
– Setiap sub sistem bisa terdiri dari beberapa sub-
sub --systems.
• Sistem mesin: sistem karburator, sistem
generator, sistem materi bakar dan lain-
lain
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada denah berikut ini:
6
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 1.3 Gambaran subsistem dalam sistem
1.4 Sistem Yang Buruk
Untuk menghindari pengembangan suatu sistem yang jelek
maka perlu diketahui beberapa ciri-ciri dari sistem yang buruk:
z Tidak memenuhi kebutuhan user
z Performance jelek
z Reliabilitas rendah
z Kegunaan rendah
z Contoh-contoh kesulitan:
– Tidak terencana
– Tidak ada planning anggaran
– Bisa jalan = 100% over budget atau jadwal
System
subSystem A subSystem B subSystem C
subSys A-1
subSys A-2
subSys A-3
subSys A-1
subSys A-2
subSys A-3
7
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.5 Beberapa Konsep sistem yang penting
Untuk lebih gampang memahami pengertian sistem dan sistem
informasi lebih jauh maka perlu diingat beberapa konsep yang
penting dalam pengembangan sistem yaitu :
1. Decomposition
– Proses pembagian sistem ke dalam komponen-
komponen yang lebih kecil
– Memungkinkan sistem analis untuk:
• Memecah sistem menjadi bagian-bagian
(sub sistem ) yang lebih kecil sehingga
gampang di-manage
• Fokus pada 1 area pada 1 waktu
- Bisa membangun komponen-komponen secara
paralel
z Modularity
– Proses membagi sistem menjadi modul-modul
yang relatif sama ukurannya
– Modul menyederhanakan desain sistem
z Coupling
– Subsystems yang saling bergantung 1 sama lain
di-couple (dipasangkan)
z Cohesion
– Diperluas ke sub-sub sistem yang berdiri sendiri
8
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.6 Pengertian Sistem Informasi
Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yangh berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan dikala ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc
Leod (1995) menyampaikan bahwa informasi yaitu data yang telah
diproses, atau data yang mempunyai arti.
Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) sanggup
didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi
dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi
penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya yaitu untuk
menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada
perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian
kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan
sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993). Dengan
demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input,
processing, output – IPO) sanggup dilihat pada gambar berikut.
Gambar. 1.4. Konsep Sistem Informasi.
Input
Data
Pemrosesan
Output
Data
9
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.6.1. Komponen Sistem Informasi
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis
komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-
komponen berikut :
• Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk
melengkapi kegiatan memasukan data, memproses
data dan keluaran data.
• Software, yaitu jadwal dan aba-aba yang
diberikan kekomputer.
• Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga gampang
diakses pengguna sistem informasi.
• Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang
menghubungkan antara pengguna sistem dengan
sistem komputer secara bersama-sama kedalam
suatu jaringan kerja yang efektif.
• Manusia, yaitu personil dari sistem informasi,
mencakup manajer, analis, programmer, operator dan
bertanggungjawab terhadap perawatan sistem.
Prosedur, yakni tata cara yang mencakup strategi, kebijakan,
metode dan peraturan-peraturan dalam memakai sistem
informasi berbasis komputer.
Pendapat Burch dan Grudnistki (1986), sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen diatas disebutnya dengan
istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok mkeluaran (output block),
blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya.
10
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk
kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan yang sanggup berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika dan model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi yaitu
keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berkhasiat untuk
semua tingkat administrasi serta semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi. Tenlogi merupakan kotakalat (tool-
box) dalam sistem informasi. Teknlogi digunakan
untuk mendapatkan input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data. Basis Data (Data Base) merupakan
kumpulan dari data yang saling bekerjasama satu
dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
sanggup merusak sistem sanggup dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan sanggup pribadi
cepat diatasi.
11
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Sedangkan berdasarkan pendapat Davis (1995) sistem informasi
maajemen terdiri dari elemen-elemen berikut :
1. Perangkat keras komputer (hardware).
2. Perangkat Lunak (software), yang terdiri dari
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak
terapan, jadwal aplikasi.
3. Database.
4. Prosedur.
5. Petugas pengoperasian.
6.
1.6.2 Computer Based Information System
Istilah Computer Based Information Sistem (CBIS), tolong-menolong
mengacu kepada sistem informasi yang dikembangkan berbasis
teknologi komputer.
Computer-based Information System = Hardware +
Software + People + Procedures + Information
Dalam modul ini, CBIS selanjutnya akan disebut sebagai sistem
informasi saja.
1.7 Tipe-tipe sistem informasi
CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu :
ƒ Transaction Processing Systems (TPS)
ƒ Management Information Systems (MIS)
ƒ Decision Support Systems (DSS)
ƒ Expert System and Artificial Intelligence (ES
&AI)
12
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.7.1 Transaction Processing System
TPS yaitu sistem informasi terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk
transaksi bisnis rutin.
1 Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan
transaksi. Yang bisa dianggap sebagai insiden diskrit
dalam kehidupan organisasi :
2 Data setiap transaksi ditangkap
3 Transaksi di verifikasi untuk diterima atau ditolak
4 Transaksi yang telah di validasi disimpan untuk
pengumpulan data berikutnya.
5 Laporan bisa dihasilkan untuk menyediakan rangkuman
dari setiap transaksi
6 Transaksi bisa dipindah dari 1 proses ke proses yang
lainnya untuk menangani seluruh aspek bisnis
1.7.2 Management Information System
Management Information System (MIS) atau Sistem
informasi Manajemen yaitu sebuah sistem informasi pada
level administrasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM
mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi
kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager
untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk
mengembangkan suatu SIM diharapkan pemahaman yang baik
perihal informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan
bagaimana mereka memakai informasi tersebut.
13
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.7.3 Decision Support System
Sistem informasi pada level administrasi dari suatu organisasi
yang mengkombinasikan data dan model analisa canggih atau
peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang
semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk
membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS
biasanya tersusun atas :
ƒ Basis Data (bisa diekstraksi dari TPS/MIS)
ƒ Model grafis atau Matematis yang digunakan untuk proses
bisnis
ƒ Use interface yang digunakan oleh user untuk
berkomunikasi dengan DSS
1.7.4 Expert System
Representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang
mahir dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada
bagaimana mengkodekan dan memanipulasi pengetahuan
daripada informasi (misalnya hukum if…then). B iasanya ES
bekerja sebagai berikut:
ƒ User berkomunikasi dengan sistem memakai interaktif
obrolan
ƒ ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang
pakar), dan pengguna memberikan jawaban.
ƒ Jawaban digunakan untuk menentukan hukum mana yang
dipakai, dan ES sistem menyediakan rekomendasi
berdasarkan hukum yang telah disimpan.
ƒ Seorang knowledge enginer bertanggung jawab pada
bagaimana melaksanakan akuisisi pengetahuan, sama menyerupai
seorang analis tetapi dilatih untuk memakai teknik
yang berbeda.
14
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 2
Stake Holder dalam Sistem
Informasi
2.1 Stake Holder
Stake Holder yaitu orang yang mempunyai kepentingan tertentu
pada suatu kegiatan bisnis. Di dalam pengembangan sebuah
sistem informasi stake holder sanggup dibedakan menjadi:
ƒ Manager SI
ƒ System analyst pada pengembangan sistem
ƒ Programmer dalam pengembangan sistem
ƒ End user dalam pengembangan sistem
ƒ Supporting end user
ƒ Business manager
ƒ Teknisi SI lainnya
2.1.1 Manager SI
Manager dalam departemen Sistem informasi memiliki peranan
secara pribadi dalam proses pengembangan sistem kalau
organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI
berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek
pengembangan sistem daripada terlibat pribadi dalam proses
pengembangan sistem. Ada beberapa manager SI pada
departemen SI yang berskala besar:
ƒ Manager untuk keseluruhan departemen SI biasa disebut
sebagai Chief Information Officer dan berada dibawah
president atau direktur perusahaan.
15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
ƒ Setiap divisi dalam departemen SI juga mempunyai seorang
manager contohnya manager pengembangan SI, Manager
operasi ,manager programmer SI dan lain-lain
2.1.2 Systems Analysts
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses
pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari persoalan dan
kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang,
data, proses, komunikasi dan teknologi informasi sanggup
meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga
merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses
analisa dan perancangan sistem informasi.
Seorang sistem analis yang sukses harus mempunyai beberapa
skill.
Keahlian analisa
ƒ Memahami organisasi
ƒ Keahlian memecahkan persoalan
ƒ Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem
infromasi sebagai sebuah sistem.
Keahlian teknis
ƒ Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi
Keahlian Managerial
ƒ Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya
resiko dan perubahan.
Interpersonal skills
ƒ Kemampuan untuk berkomunikasi secara aktif baik
tertulis maupun ekspresi
ƒ Sangat membantu untuk komunikasi dengan end user,
sistem analis maupun programmer
16
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis mencakup :
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan
komputer
4. Aliran dari informasi yang berkhasiat kembali ke
proses bisnis dan penggunanya
Gambar 2.1 Posisi sistem analis di antara stack holder yang
lain
17
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
2.1.3 Programmer
Programmer mengubah Spesifikasi yang diberikan oleh sistem
analis ke dalam aba-aba yang bisa dijalankan oleh komputer.
Langkah mngubah ke dalam kode yang bisa dijalankan
komputer ini disebut coding. Code generator telah
dikembangkan untuk menghasilkan kode dari spesifikasi yang
telah dibuat, menghemat waktu dan biaya. Tujuan dari
penggunaan CASE (Computer Aided Software Engineering)
yaitu untuk menyediakan beberapa code generator yang
secara otomatis menghasilkan 90% atau lebih dari spesifikasi
sistem normal yang diberikan oleh programmer secara normal.
2.1.4 Business manager
Kelompok lain dalam pengembangan sistem yaitu manajer
bisnis contohnya kepala bagian atau kepala departemen atau
eksekutif perusahaan. Manajer-manajer ini penting alasannya yaitu
mereka mempunyai kekuatan pendanaan pengembangan sistem
dan mengalokasikan sumber daya yang diharapkan untuk
keberhasilan proyek.
2.1.5 Teknisi lainnya
Masih banyak lagi teknisi lain yang terlibat dalam
pengembangan sistem diantaranya:
zdatabase eksekutif
zAhli network dan telekomunikasi
18
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 3
Analisa dan Perancangan
Sistem
3.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan
menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh
sistem. Sedangkan sistem desain diartikan sebagai menjelaskan
dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi
diimplementasikan. Sehingga Analisa dan desain sistem
informasi (ANSI) bisa didefinisikan sebagai: Proses
organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis
komputer diimplementasikan. Sehingga bisa diringkas sebagai
berikut:
Analysis: mendefinisikan persoalan
– From requirements to specification
Design: memecahkan persoalan
–From specification to implementation
Kenapa tahapan-tahapan ini penting?
ƒ Kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada
analisa dan perancangan yang baik
ƒ ANSI telah digunakan secara luas di aneka macam industri
(teknologi yang telah teruji)
ƒ Bagian dari karir dalam dunia IT, memperlihatkan banyak
kesenangan dan tantangan serta honor yang tidak rendah
ƒ Kenaikan undangan akan keahlian sistem analis
19
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Secara singkat berdasarkan pendekatan ANSI, seorang sistem
analios yaitu orang yang bertugas:
ƒ Bagaimana membangun sistem informasi
ƒ Bagaimana menganalisa kebutuhan dari sistem
informasi
ƒ Bagaimana merancang sebuah Sistem Informasi berbasi
komputer
ƒ Bagaimana memecahkan persoalan dalam organisasi
melalui sistem informasi
3.2 Metodologi pengembangan Sistem
Proses-proses standard yang digunakan untuk membangun
suatu sistem informasi mencakup langkah-langkah berikut ini:
o Analisa
o Desain
o Implementasi
o Maintenance
Pada perkembangannya, proses-propses standar tadi
dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama
Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan
metodologi umum dalam pengembangan sistem yang
menandai kemajuan dari perjuangan analisa dan desain. SDLC
mencakup fase-fase sebagai berikut:
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisa
4. Desain
o Desain logikal
o Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Maintenance
20
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3.2.1 Identifikasi dan seleksi proyek
Langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang
dubutuhkan oleh sistem diidentifikasi, dianalisa, diprioritaskan
dan disusun ulang. Dalam langkah ini dilakukan beberapa hal
diantaranya:
o Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial
o Melakukan pembagian terstruktur mengenai dan me-rangking proyek
o Memilih proyek untuk dikembangkan.
Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis,
manager yang mengkoordinasi proyek
Aktivitas yang dilakukan meliputi: mewawancarai administrasi
user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi
cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya
Output: Laporan kelayakan berisi definisi persoalan dan
rangkuman tujuan yang ingin dicapai
3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek
Dalam tahapan ini Proyek SI yang potensial dijelaskan dan
argumentasi untuk melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana
kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapan-
tahapan lainnya. Hasil dari tahapan ini yaitu :
Langkah-langkah detail-rencana kerja-high level system
requirement-penugasan untuk anggota tim.
3.2.3 Tahapan Analisa
Fase ketiga dalam SDLC dimana sistem yang sedang berjalan
dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini
dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, persoalan dan
kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk
bagaimana memperbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem
yang sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis
yaitu untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan
21
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
bisnis (business need) dan persyaratan proses dari sistem baru.
Ada 6 aktifitas utama dalam fase ini:
o Pengumpulan informasi
o Mendefinisikan sistem requirement
o Membangun prototype untuk menemukan requirement
o Memprioritaskan requitement
o Menyusun dan mengevaluasi alternatif
o Mereview requiremen dengan pihak administrasi
3.2.4 Tahapan Desain
Pada tahapan ini deskripsi dari requirement yang telah
direkomendasikan diubah ke dalam spesifikasi sistem physical
dan logical.
Logical Design
Bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur
fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis
dideskripsikan terpisah dari platform komputer yang nanti
digunakan. Hasil dari tahapan ini yaitu :
o Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada
dalam sistem gres
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• Input
• Output
• Process
Physical design
Pada potongan ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail
teknologi dimana pemrograman dan pengembangan sistem bisa
diselesaikan. Adapun output dari sistem ini yaitu :
22
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
o Deskripsi teknikal
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• programs,
• files,
• network,
• system software
•
Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang
dilakukan yaitu:
o Merancang dan mengintegrasikan network
o Merancang Arsitektur aplikasi
o Mendesain user interface
o Mendesain sistem interface
o Mendesain dan mengintegrasikan database
o Memnuat prototype untuk detail dari desain
o Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem
3.2.5 Implementasi
Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini
dilakukan beberapa hal yaitu:
o Coding
o Testing
o Insalasi
Output dari tahapan ini yaitu : source code, mekanisme
pelatihan.
3.2.6 Maintances
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem
secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari
tahapan ini yaitu Versi gres dari software yang telah dibuat.
23
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3.3 Kelemahan dari SDLC tradisional
o Terlalu mahal (biaya dan waktu) ketika terjadi
perubahan ketika sistem sudah dikembangkan
o SDLC merupakan metode dengan pendekatan
terstruktur yang mensyaratkan mengikuti semua
langkah yang ada
o Biaya maintenace cukup besar
24
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 4
Pendekatan-Pendekatan
Pengembangan Sistem
Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode
yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan
yang ada dalam metode SDLC. Metode-metode itu antara lain:
o Structured analysis and structured design
o Object oriented analysis and design
o Prototyping
o Joint Application Design (JAD)
o Participatory design
4.1 Structured analysis dan structured design
Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi
waktu dan maintenace dalam pengembangan sistem.
Pendekatan ini juga langsumng memngintegrasikan perubahan
kalau diperlukan.
4. 2 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Pendekatan gres untuk pengembangan sistem, sering disebut
sebagai pendekatan ketiga sesudah pendekatan yang
berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD yaitu metode
pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek
25
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas
dari pendekatan ini yaitu object, Inheritance dan object class
Object yaitu struktur yang mengenkapsulasi atribut dan
metode yang beroperasi berdasarkan atribut-atribut tadi. Objek
yaitu abstraksi dari benda nyata dimana data dan proses
diletakkan bersama untuk memodelkan struktur dan sikap
dari objek dunia nyata.
Object class yaitu sekumpulan objek yang mengembangkan struktur
yang sama dan sikap yang sama.
Inheritance. Properti yang muncul ketika tipe entitas atau object
class disusun secara hirarki dan setiap tipe entitas atau object
class mendapatkan atau mewarisi atribut dan metode dari
pendahulunya.
4.3. Prototyping
Prototyping yaitu proses iterative dalam pengembangan
sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang
bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki
melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa
dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari
Rapid Application Development (RAD). Beberapa kerugian
RAD:
o RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip
rekayasa perangkat lunak
o Menghasilkan inkonsistensi pada modul-modul sistem
o Tidak cocok dengan standar
o Kekurangan prinsip reusability komponen
26
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Prototype methodology
o Analis bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi
requirement awal untuk sistem
o Analis kemudian membangun prototype. Ketika sebuah
prototype telah selesai. User bekerja dengan prototype
itu dan memberikan pada analis apa yang mereka
sukai dan yang tidak mereka sukai.
o Analis kemudian memakai feedback ini untuk
memperbaiki prototype
o Versi gres diberikan kembali ke user
o Ulangi langkah-langkah tersebut hingga user merasa
puas
Keuntungan prototype
o Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain
o Punya kemampuan menangkap requirement secara
positif daripada secara abstrak
o Untuk digunakan secara standalone
o Digunakan untuk memperluas SDLC
4.4 Joint Application Design (JAD)
Pada final 1970 an personil pengembangan sistem di IBM
mengembangan proses gres untuk mengumpulkan requiremen
SI dan mereview desain dengan nama JAD. JAD yaitu proses
terstruktur dimana user, manager dan analis bekerja bersama-
sama selama beberapa hari dalam 1 pertemuan bersama untuk
mengumpulkan requiremen sistem yang akan dibangun.
27
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
4.5 Participatory design
End user dilibatkan dalam pengembangan sistem dalam satu
meja untuk persetujuan perihal sistem requirement dan sistem
desain.
Pada perkembangannya desain sistem banyak disupport oleh
pengggunaan software dan teknologi baru. Analisis
mengandalkan tool dengan tujuan :
o Meningkatkan produktifitas
o Berkomunikasi lebih efektif dengan user
o Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan
dari awal pengembangan hingga akhir.
Contoh-contoh tool yang digunakan yaitu :
–Computer-Aided Systems Engineering (CASE -tools)
–Application Development Environments (ADE -tools)
–Process and Project Managers
4.6 meningkatkan produktifitas pengembangan Sistem
Informasi
Teknologi komputer sanggup digunakan untuk meningkatkan
produktifitas. CASE tool sebagai contoh, menyediakan lebih
banyak produktifitas untuk meningkatkan kemampuan menyerupai
pengembangan kode, tool diagramming dan pendesainan layar
dan laporan.
Computer-Aided Systems Engineering: CASE tools
Case yaitu software yang digunakan untuk mengotomasi atau
mendukung penggambaran dan analisa dari model sistem dan
menyediakan translasi dari model sisytem ke sistem aplikasi.
Berikut ini gambaran arsitektur CASE
28
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 4.1 arsitektur CASE Tool
29
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 5
Analisa Sistem
5.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem yaitu sebuah istilah yang secara kolektif
mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis
sistem yaitu teknik pemecahan persoalan yang menguraikan
bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa manis
bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi
untuk mencapai tujuan mereka.
5.2 Definisi Desain Sistem
Sebuah teknik pemecahan persoalan yang saling melengkapi
(dengan analisa sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian
komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah
sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkanpenambahan,
penghapusan, dan perubahan-perubahan potongan relatif pada
sistem awal (aslinya).
5.3 Analisa sistem informasi
Fase-fase pengembangan dalam pembangunan sistem informasi
yang utamanya difokuskan pada persoalan dan persyaratan-
persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang sanggup
atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada
persoalan tersebut.
30
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
5.4 Pendekatan-pendekatan analisis model Driven
Model Driven yaitu analisis yang memakai gambar untuk
mengkombinasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan,
dan solusi-solusi bisnis. Contoh model yang sering digunakan
yaitu flowchart dan DFD. Contoh dari analisis dengan
pendekatan model driven yaitu :
o Analisis terstruktur
o Rekayasa informasi
o Analisa berorientasi objek
5.4.1 Analisis Terstruktur
Dulu yaitu salah satu pendekatan formal pertama untuk
analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data
dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut
proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep.
Para analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk
diagram alir data (Data flow diagram) yang menggambarkan
proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan
input, output dan file mereka.
5.4.2 Rekayasa informasi dan pemodelan data
Rekayasa informasi dulu terfokus pada struktur data yang
tersimpan pada sebuah sistem. Makara dikatakan data centered.
Model-model data dalam rekayasa informasi disebut entity
relationship. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada modul
berikutnya. Rekayasa informasi dikatakan berpusat pada data
alasannya yaitu menekankan pada pembelajaran dan analisa persyaratan
data sebelum persyaratan-persyaratan proses. Hal ini
didasarkan pada tingkat kepercayaan bahwa data dan
pengetahuan yaitu sumber daya perusahaan yang harus
direncanakan dan dipelihara. Akibatnya analis menggambarkan
model data mentah ke dalam korelasi entitas, gres kemudian
menciptakan diagram alir data yang menjelaskan proses-proses
31
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
yang terjadi. Rekayasa informasi tolong-menolong berusaha
mensinkronkan pemodelan data dengan pemodelan proses.
Perbedaannya hanya pada analisis terstruktur digambarkan
pemodelan proses terlebih dahulu, gres pemodelan data.
5.4.3 Analisa berorientasi objek
Selama 30 tahun, kebanyakan pendekatan pengembangan
sistem telah memisahkan pengetahuan(data) dari proses.
Teknik objek muncul untuk memisahkan menghilangkan
pem,isahan data dan proses ini. Sebaliknya data dan proses
spesifik yang membuat, membaca, memperbarui atau
menghapus data itu diintegrasikan ke dalam konstruksi yang
disebut data atau objek. Satu satunya cara untuk membuat,
membaca, memperbarui atau menghapus data yaitu dengan
cara proses perlekatan (embeded) yang disebut metode. OOA
yaitu teknik yang model driven yang mengintegrasikan data
dan proses yang disebut objek. Model OOA yaitu gambar-
gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari aneka macam
perspektif, menyerupai struktur, sikap dan interasi antar objek.
Contoh yang paling terkenal yaitu UML (Unified Modelling
Language).
5.5 Arti penting tahapan Analisis
Banyak sistem informasi manis yang alhasil ditinggalkan user
alasannya yaitu sistem analis tidak punya pengertian yang benar perihal
organisasi. Tujuan dari analisa sistem yaitu menghindari
kondisi ini, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
o Siapa yang akan memakai sistem?
o Sistem yang dikembangkan akan menyerupai apa?
o Apa yang bisa dikerjakan sistem?
o Kapan sistem akan digunakan?
32
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 6
ANALISA SISTEM
(Bagian 2)
6.1 Pendefinisian masalah
Pada tahapan analisis sistem , analis mempunyai kiprah
mendefinisikan persoalan sistem, melaksanakan studi kelayakan dan
menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.
Terdapat 3 pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu :
o Apa persoalan yang harus diselesaikan dengan sistem
informasi?
o Apa penyebab persoalan tersebut?
o Siapa pemakai final dari sistem?
Masalah yang dipelajari analis sistem yaitu persoalan yang
dihadapi pemakai. Dengan mempelajari persoalan ini, maka
analis bekerjasama dengan pemakai untuk mendapatkan
permasalahan secara kasar. Langkah-langkah yang harus
dijalankan adalah:
o Mendefinisikan batasan dan sasaran
o Mendefinisikan persoalan yang dihadapi pemakai
o Mengidentifikasi penyebab persoalan dan titik
keputusan
o Mengidentifikasi pemakai final
o Memilih prioritas penanganan persoalan
o Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar
o Membuat laporan hasil pendefinisian persoalan
33
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
6.2 Sasaran dan batasan sistem informasi
Sasaran sistem informasi yaitu peningkatan kinerja,
peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya,
peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisiensi dan
peningkatan pelayanan pada pelanggan. Penyimpangan dari ke
enam sasaran inilah yang mengakibatkan persoalan pada sistem
informasi. Batasan sistem yaitu lingkungan yang membatasi
aplikasi, contohnya peraturan-peraturan siapa yang boleh
memakai sistem, dan siapa yang tidak boleh.
Masalah dalam sistem informasi
Masalah dalam sistem informasi yaitu kondisi atau situasi
yang menyimpang dari sasaran sistem informasi, bahkan
menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan, contohnya
kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif , sistem
informasi tidak kondusif . Biasanya persoalan dinyatakan dalam
pertanyaan misalnya:
o Apakah sistem informasi ini sanggup meningkatkan
kinerja
o Apakah sistem informasi sanggup menurunkan biaya
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
keamanan
o Apakah sistem informasi bisa menurunkan
pemborosan
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
penjualan
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
pelayanan
6.3 ANALISIS PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis
terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,
efisiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES analysis (performance, Information, economy, Control,
34
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
eficiency dan Services). Dari analisis ini biasanya didapatkan
beberapa persoalan utama. Hal ini penting alasannya yaitu biasanya yang
muncul dipermukaan bukan persoalan utama, tetapi hanya tanda-tanda
dari persoalan utama saja.
a. Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis dijalankan dan
tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi
dan waktu tanggap. Jumlah produksi yaitu jumlah pekerjaan
yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Bagian
pemasaran kinerjanya diukur berdasarkan volume pekerjaan
atau pangsa pasar yang diraih atau gambaran perusahaan.
Waktu tanggap yaitu keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi
tersebut.
b. Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pemakai akhir.
Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi
yang bermanfaat sanggup dievaluasi untuk menangani persoalan
dan peluang untuk mengatasi persoalan tersebut. Dalam hal ini
meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah
jumlah informasi, alasannya yaitu terlalu banyak informasi juga
menghasilkan persoalan baru. Situasi yang membutuhkan
peningkatan informasi meliputi:
o Kurangnya informasi mengenai keputusan atau
situasi yang kini
o Kurangnya informasi yang relevan mengenai
keputusan ataupun situasi kini
o Kurangnya informasi yang sempurna waktu
o Terlalu banyak informasi
o Informasi tidak akurat
35
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Informasi juga sanggup merupakan fokus dari suatu batasan atau
kebijakan. Sementara analisis informasi menilik output
sistem, analisis data meneliti data yang tersimpan dalam sebuah
sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi:
Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap dan/atau
disimpan dibanyak tempat.
Kekakuan data. Data ditangkap dan disimpan, tetapi
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan
pengujian tidak sanggup atau sulit dilakukan.
c. analisis ekonomi
Ekonomis barangkali merupakan motivasi paling umum bagi
suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu
biaya atau rupiah. Persoalan hemat dan peluang berkait
dengan persoalan biaya. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan sanggup disimak berikut ini:
Biaya
o Biaya tidak diketahui
o Biaya tidak sanggup dilacak ke sumber
o Biaya terlalu tinggi
Keuntungan
o Pasar-pasar gres sanggup dieksplorasi
o Pemasaran dikala ini sanggup diperbaiki
o Pesanan-pesanan sanggup ditingkatkan.
d. Analisis keamanan
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan kalau
ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang
untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi
kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi dan
persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
36
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Keamanan atau kontrol yang lemah
o Input data tidak diedit dengan cukup
o Kejahatan (misalnya penggelapan atau pencurian)
terhadap data
o Etika dilanggar pada data atau informasi-mengacu
pada data atau informasi yang diakses orang yang
tidak berwenang.
o Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten
pada file-file atau database-database yang berbeda.
o Peraturan atau panduan privasi data dilanggar (atau
sanggup dilanggar)
o Error pemrosesan terjadi (oleh manusia, mesin atau
perangkat lunak)
o Error pembuatan keputusan terjadi.
Kontrol atau keamanan berlebihan
o Prosedur birokratis memperlamban sistem
o Pengendalian menggangu para pelanggan atau
karyawan
o Pengendalian berlebihan mengakibatkan penundaan
pemrosesan.
e. analisis Efisiensi
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output
sebanyak-banyaknya dengan dengan input yang sekecil
mungkin. Untuk melihat apakah efisiensi dari suatu sistem baik
atau tidak sanggup dengan melihat indikatior-indikator berikut ini:
37
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
o Orang, mesin atau komputer membuang-buang waktu
o Data secara berlebihan di input atau disalin
o Data secara berlebihan di proses
o Informasi secara berlebihan dihasilkan
o Orang, mesin atau komputer membuangh
o Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu
berlebihan
o Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu
berlebihan.
f. Services
Analisa untuk menilai kualitas dari suatu sistem sanggup dilihat
dari kriteria-kriteria berikut ini :
o Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
o Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
o Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
o Sistem tidak gampang dipelajari
o Sistem tidak gampang digunakan
o Sistem canggung untuk digunakan
o Sistem tidak fleksibel
Berikut ini pola hasil analisa PIECES yang dilakukan pada
sistem informasi penggajian yang ada pada BBTKLPPM (Balai
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular) Yogyakarta
A. ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE)
Adalah kemampuan didalam menuntaskan kiprah bisnis
dengan cepat sehingga sasaran sanggup segera tercapai. Kinerja
diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu
tanggapan (respontime) dari suatu system. System yang
dikembangkan ini akan menyediakan throughput dan respontime
yang memadai untuk kebutuhan administrasi pada BBTKLPPM.
38
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Kelemahan:
„Keterlambatan memberikan informasi oleh pegawai mengenai
jumlah anak yang bertambah, sehingga Bendahara Gaji harus
melaksanakan perhitungan ulang honor dengan menambahkan
jumlah sumbangan anak. Dan hal tersebut akan memperlambat
kinerja proses.
„Adanya kenaikan pangkat pegawai yang mengakibatkan
Bendara Gaji harus memintakan kekurangan honor atau rapel
pada bulan berikutnya, sehingga akan semakin memperpanjang
response time (waktu tanggap).
B. ANALISIS INFORMASI (INFORMATION)
Laporan-laporan yang sudah selesai diproses digunakan
untukmenghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
administrasi di dalam pengambilan keputusan.
Informasi merupakan hal yang tidak kalah penting alasannya yaitu
dengan informasi tersebut pihak majemen akan merencanakan
langkah-langkah selanjutnya.
Kelemahan:
„Tidak adanya slip honor pegawai sehingga pegawai tidak
mengetahui informasi perincian honor yang diterima secara
keseluruhan.
C. ANALISIS EKONOMI (ECONOMI)
Adalah penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan
yang akan didapatkan dari system yang dikembangkan. System
ini akan memberikan penghematan operasional dan
meningkatkan keuntungan perusahaan. Penghematan didapat
melalui pengurangan materi baku dan perawatan. Sedangkan
39
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
keuntungandidapat dari peningkatan nilai informasi dan
keputusan yang dihasilkan.
Kelemahan:
Apabila Bendahara Gaji ingin mendapatkan aplikasi system
penggajian yang lebih baik dan gampang penggunaannya maka
harus membeli software untuk aplikasi tersebut dengan harga
yang mahal.
D. ANALISIS KEAMANAN (SECURITY)
Sistem keamanan yang digunakan harus sanggup mengamankan
data
dari kerusakan, contohnya dengan menciptakan BackUp data. Selain
itu
system keamanan juga harus sanggup mengamankan data dari
saluran
yang tidak diijinkan, biasanya dilakukan dengan password
terutama
pada form aplikasi dan databasenya.
Kelemahan:
Aplikasi sistem penggajian pada BBTKLPPM keamanannya
belum begitu diperhatikan sehingga bisa dilihat oleh pihak lain.
E. ANALISIS EFISIENSI
Berhubungan dengan sumber daya yang ada guna
meminimalkan
pemborosan. Efisiensi dari system yang dikembangkan yaitu
pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia
yang
mencakup manusia, informasi, waktu, uang, peralatan, ruang dan
keterlambatan pengolahan data.
Kelemahan:
Apabila Bendahara Gaji BBTKLPPM yang mengurusi system
penggajian berhalangan hadir pada dikala penggajian
40
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dilaksanakan, maka akan menghambat proses penggajian dan
tidak adanya pengganti yang mengurusi system penggajian
tersebut
F. ANALISIS PELAYANAN (SERVICE)
Perkembangan organisasi dipicu dengan peningkatan pelayan
yang
lebih baik. Dari peningkatan pelayanan terhadap system yang
dikembangkan akan memberikan suatu:
1. Akurasi dalam pengolahan data
2. Kehandalan terhadap konsistensi dalam pengolahan
input dan outputnya serta kehandalan dalam
menangani pengecualian
3. Kemampuan dalam menangani persoalan yang diluar
kondisi normal
4. Sistem gampang pakai
5. Mampu mengkoordinasi aktifitas untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
Kelemahan:
Proses penyerahan honor masih memakai system manual
(tidak melalui rekening bank, tetapi diserahkan pribadi
kepada pegawai) sehingga memingkinkan antrian dalam
penerimaan gaji.
6.4 STUDI KELAYAKAN
• Setiap proposal proyek harus dievaluasi kelayakannya dari
aneka macam segi :
Ö Kelayakan Teknis
Ö Kelayakan Operasional
Ö Kelayakan Ekonomi
41
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
♦ Kelayakan Teknis
Ö Apakah teknologi yang dibutuhkan sudah tersedia?
Ö Apakah teknologi yang akan digunakan ini sanggup
berintegrasi dengan teknologi yang sudah ada?
Ö Apakah sistem yang sudah ada sanggup dikonversikan ke
sistem dengan teknologi baru?
Ö Apakah organisasi mempunyai orang yang menguasai
teknologi gres ini?
♦ Kelayakan Operasional
• Aspek Teknis
Ö Apakah sistem sanggup memenuhi tujuan organisasi
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan?
Ö Apakah sistem sanggup diorganisasikan untuk
menghasilkan informasi pada dikala yang sempurna untuk
setiap orang yang membutuhkannya?
• Aspek (psikologis) penerimaan oleh orang-orang yang ada
di dalam organisasi
Ö Apakah sistem gres memerlukan restrukturisasi
organisasi dan bagaimana akhir strukturisasi ini
terhadap orang-orang yang ada di organisasi?
Ö Apakah diperlukan pelatihan atau training
ulang?
Ö Apakah personil di dalam organisasi sanggup memenuhi
kriteria untuk sistem baru?
42
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
♦ Kelayakan Ekonomi
• Kelayakan ekonomi bekerjasama dengan return on
investment atau berapa usang biaya investasi sanggup kembali.
• Apakah bermanfaat melaksanakan investasi ke proyek ini atau
kita harus melaksanakan sesuatu yang lain?
• Pada suatu proyek yang besar biasanya lebih ditekankan
kepada kelayakan ekonomi alasannya yaitu umumnya bekerjasama
dengan biaya yang jumlahnya besar.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi
yang dinamakan Cost Benefit Analysis atau Analisa Biaya dan
Manfaat.
Tujuan dari analisa biaya dan manfaat ini yaitu :
Memberikan gambaran kepada user apakah manfaat yang
diperoleh dari sistem gres “lebih besar” dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan.
Metode kuantitatif yang sanggup digunakan yaitu :
1. Analisa Payback (Payback Period).
2. Analisa Net Present Value.
3. Return Of investment (ROI)
43
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Payback Period
Jangka waktu yang diharapkan untuk membayar kembali biaya
investasi yang telah dikeluarkan.
(dalam ribuan Rp)
Proyek bisa membayar kembali investasi alasannya yaitu
keuntungan higienis (kumulatif) pada tahun ke-3 telah mancapai
nilai (positif) 3.500.
Dengan demikian waktu pelunasan investasi tercapai pada
tahun ke-3.
Tepatnya, jangka waktu pelunasan yaitu :
2 + {6.500 - 3.500} /{6.500}
= 2,46 tahun ≈ (2 tahun + 5,5 bulan).
Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Biaya Investasi 20.000
Biaya Operasional 5.000 5.000 5.000
Total Biaya 25.000 5.000 5.000
Pendapatan 10.000 17.000 11.500
Keuntungan Bersih (15.000) 12.000 6.500
Keuntungan Bersih
(Kumulatif)
(15.000) (3.000) 3.500
44
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Analisa Net Present Value (NPV)
Present Value :
Nilai kini dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada
tahun mendatang.
Net Present Value :
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.
Discount Rate :
Bilangan yang digunakan untuk men-discount penerimaan yang
akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang.
Discount rate sanggup dilihat dari tabel discount rate yang
ditentukan oleh tingkat suku bunga (i) dan tahun (t).
Discount rate pada tahun ke-5 dengan interest rate 10% yaitu :
0,621
Untuk menghitung discount rate ini sanggup digunakan rumus :
d = 1/(1+i)t
d = discount rate
i = Interest rate
t = tahun
45
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
NPV sanggup dihitung dengan memakai rumus :
Bt = Benefit tahun ke-t
Ct = Cost tahun ke-t
i = Interest rate yang ditentukan
t = tahun
K0=Investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)
Kriteria :
NPV > 0 Feasible
NPV = 0 Indifferent
NPV < 0 Unfeasible
NPV
0
) 1 (
) (
K
i
C B
t
t t
−
+
−
= ∑
n
t = 1
46
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Contoh :
(dalam juta Rp.)
No. Deskripsi Tahun
ke - 0
Tahun
ke - 1
Tahun
ke - 2
Tahun
ke - 3
Tahun
ke - 4
Tahun
ke – 5
A Benefit
1 Penghematan biaya
perawatan
50 50 20 30 40
2 Penjualan
Informasi
25 25 30 30
Total Benefit 50 75 45 60 70
B Cost
1 Investasi Awal
(membeli
komputer baru)
95
2 Biaya operasional 30 30 30 30 30
Total Cost 95 30 30 30 30 30
Net Benefit (95) 20 45 15 30 40
Discount Rate 15% 1,00 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497
NPV pada Disc.
Rate 15%
(95) 17,4 34,02 9,87 17,16 19,88
NPV = 17,4 + 34,02 + 9,87 + 17,16 + 19,88 - 95 = 8,33 > 0
Karena NPV > 0 maka proyek feasible.
47
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Return On Invesment
Return on invesment yaitu besarnya keuntungan yang bisa
diperoleh (dalam %) selama periode waktu yang telah
ditentukan untuk menjalankan proyek, untuk menghitungnya
digunakan rumus:
TotalBiaya
TotalBiaya at TotalManfa
ROI
−
=
Jika dinyatakan dalam persen (%)
% 100 x
TotalBiaya
TotalBiaya at Totalmanfa
ROI
−
=
Berikut ini pola perhitungan analisa biaya dan manfaat untuk
pengembangan sebuah sistem pembelajaran berbasis komputer
di sebuah Sekolah Menengah Pertama untuk melengkapi sistem pembelajaran yang
sudah ada:
48
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
C.7. Analisis Biaya dan Manfaat
Rincian biaya dan
manfaat
Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun-2 Tahun-3
Rincian Biaya
Biaya pengembangan
Sistem
Pengadaan Sistem (Fisika)
Hardware (2 unit)
LCD Projector dan Screen
Software Education Pack
Biaya training (8 orang)
Biaya Pemeliharaan
Rp 1.500.000
Rp 9.000.000
Rp 7.500.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp 500.000
-
-
-
-
Rp. 625.000
Total Biaya (TB) Rp25.000.000 - Rp 500.000 Rp. 625.000
Rincian Manfaat
1. Manfaat Wujud
• Peningkatan biaya
pendidikan
• Peningkatan Informasi
-
-
Rp. 3.400.000
Rp. 4.050.000
Rp 4.420.000
Rp. 5.467.500
Rp. 5.746.000
Rp. 7.381.125
Total Wujud (TW) - Rp. 7.450.000 Rp. 9.887.500 Rp.13.127.125
2. Manfaat Tak Wujud
• Perbaikan citra/nama
baik
-
Rp. 1.300.000
Rp. 1.950.000
Rp. 2.925.000
Total Tak Wujud (TTW) - Rp. 1.300.000 Rp. 1.950.000 Rp. 2.925.000
Total Manfaat (TM) - Rp. 8.750.000 Rp.11.837.500 Rp.16.052.125
Proceed (Selisih TM & TB) - Rp. 8.750.000 Rp.11.337.500 Rp.15.427.125
Tabel 4.1 Rincian biaya dan manfaat
49
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Adapun metode-metode untuk melaksanakan analisis
biaya dan manfaat diantaranya sebagai berikut:
1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
2. Analisis Pengembalian Investasi (Return On
Investment)
3. Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Berdasarkan para rincian biaya dan manfaat pada tabel
di atas, maka sanggup dilakukan analisis biaya dan manfaat
sebagai berikut:
1. Analisis Payback Period
Perhitungan analisis Payback Periode (waktu
pengembalian investasi):
Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp. 25.000.000
Proceed pada tahun I : Rp. 8.750.000
(-)
Sisa Biaya Sistem pada tahun I : Rp. 16.250.000
Proceed pada tahun II : Rp. 11.337.500
(-)
Sisa Biaya Sistem pada tahun II : Rp. 4.912.500
Sisa = 4.912.500 x 1 tahun = 0,31 tahun
15.427.125
Payback Periode sudah sanggup dicapai pada tahun ke-3, secara
detailnya yaitu 2,31 tahun. Dari fakta tersebut, sanggup
disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada rancangan
sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 2,31 tahun,
yang berarti bahwa pada tahun ke-3 mulai sanggup mengambil
keuntungan dari sistem tersebut.
50
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
2. Analisis Return On Investment (ROI)
Perhitungan prosentase manfaat yang dihasilkan
oleh sistem dibandingkan dengan biaya pengadaan
sistem.
Biaya perhitungan sistem :
- Biaya Pengadaan sistem bulan 0 : Rp 25.000.000
- Biaya Perawatan sistem bulan I : Rp 0
- Biaya Perawatan sistem bulan II : Rp 500.000
- Biaya Perawatan sistem bulan III : Rp 625.000
(+)
Total Biaya : Rp 26.125.000
Total Keuntungan yang didapat :
- Total Manfaat pada bulan I : Rp 8.750.000
- Total Manfaat pada bulan II : Rp 11.827.500
- Total Manfaat pada bulan III : Rp 16.052.125
(+)
Total Manfaat : Rp 36.639.625
Rumus (ROI) yaitu :
Total Manfaat – Total Biaya
ROI = ---------------------------------- X 100 %
Total Biaya
36.639.625 – 26.125.000
ROI = ---------------------------------X 100 % = 40,24 %
26.125.000
Sistem ini akan memberikan keuntungan pada
tahun ke-3 sebesar 40,24 % dari biaya pengadaan,
sehingga sistem ini layak di gunakan.
51
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3. Analisis Net Present Value (NPV)
Perhitungan Analisis NPV:
Proceed 1 Proceed 2 Proceed n
NPV = - nilai proyek + ------------- +------------ + …. --------------
( 1+i % )1 ( 1+i % )2 ( 1+i )n
Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem yang
baru, maka perhitungan nilainya dengan tingkat bunga
diskonto 15% per tahun adalah:
8.750.000 11.337.500 15.427.625
NPV = - 25.000.000 + --------------- +-------------- + --------------
( 1+0,15)1 ( 1+0,15)2 ( 1+0,15)n
NPV = 1.325.059,587
Dari hasil perhitungan diatas, sanggup disimpulkan
bahwa jumlah keuntungan yang diterima kini pada
tahun ke-3 apabila sistem ini diterapkan yaitu : Rp.
1.325.059,587 atau NPV lebih besar dari 0, maka proyek
tersebut layak dilaksanakan.
52
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 7
PENENTUAN KEBUTUHAN
SISTEM
7.1 System requirement (Kebutuhan Sistem)
Tujuan dari fase analisis yaitu memahami dengan sebenar-
benarnya kebutuhan dari sistem gres dan mengembangkan
sebuah sistem yang mewadahi requirement tersebut-atau
tetapkan bahwa tolong-menolong pengembangan sistem gres
tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan
langkah yang paling crucial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan
Sistem bisa diartikan sebagai berikut:
Pernyataan perihal apa yang harus dikerjakan oleh sistem
Pernyataan perihal karakteristik yang harus dimiliki sistem
7.2 Tipe-tipe Kebutuhan Sistem
Kebutuhan Fungsional (Functional requirement)
Functional requirement yaitu jenis requirement yang berisi:
Proses-proses yang harus dilakukan oleh sistem
Informasi-informasi yang harus ada di dalam sistem
Nonfunctional Requirements
Adalah tipe requirement yang berisi properti sikap yang
dimiliki oleh sistem, meliputi:
™Operasional
™Performance
™Keamanan
™Politik dan budaya
53
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Berikut ini pola sebuah dokumen kebutuhan sistem untuk
pengembangan sistem informasi perpustakaan berbasis
komputer :
FUNCTIONAL REQUIREMENT
™Sistem harus sanggup melaksanakan entri buku yang
bekerjasama dengan pendataan buku:
a. User bisa memasukkan aneka macam jenis buku beserta
dengan kode buku, kategori buku, judul buku, penerbit,
pengarang, jumlah halaman, ISBN buku dan lain-lain
b. User bisa menambahkan koleksi buku gres yang akan
keluarkan
c. User bisa menghitung berapa jumlah koleksi buku yang
ada secara keseluruhan
d. User sanggup menampilkan berapa jenis atau kategori
koleksi buku yang ada beserta dengan jumlahnya
e. User sanggup menampilkan jenis buku berdasarkan
ketegori tertentu beserta jumlah bukunya
f. User sanggup mencari koleksi buku berdasarkan
pengarang, penerbit, judul, dan lain-lain
g. User sanggup menampilkan nama buku yang paling sering
di pinjam
h. User sanggup mengganti beberapa kode buku dan lain-lain
yang bekerjasama dengan buku
i. User sanggup menghapus beberapa jenis buku, judul buku
dan lain-lain yang sudah rusak atau hilang
j. User sanggup mengurutkan buku berdasarkan kodenya,
judul buku, jumlah halaman, dan lain-lain
k. User sanggup menampilkan buku yang belum diberi kode
l. User sanggup mengelompokkan buku berdasarkan
pengarang dan judul buku apa saja yang telah ditulis
yang ada di perpustakaan
54
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
™System harus sanggup melaksanakan pendataan anggota
a. User sanggup memasukkan data anggota gres dengan
memasukkan kode anggota, nama, alamat, nomor
telepon
b. User sanggup menampilkan biaya registrasi anggota
yang harus di bayarkan
c. User sanggup menampilkan print kartu anggota gres
d. User sanggup menampilkan menghitung berapa jumlah
anggota yang ada secara keseluruhan
e. User sanggup menampilkan data jumlah anggota yang
berada pada kawasan kecamatan yang sama
f. User bisa menambahkan data anggota gres
g. User bisa merubah data anggota apabila alamat atau
nomor telepon anggota berubah
h. User sanggup menampilkan anggota yang paling sering
meminjam serta kategori buku yang di pinjam
i. User sanggup menampilkan data peningkatan atau
penurunan anggota gres setiap tahunnya
™Sistem harus sanggup melakukan transaksi peminjaman:
a. User sanggup mencatat semua transaksi peminjaman
b. User sanggup memasukan data-data dari anggota baik
nama, alamat, nomor telepon dan lain-lain
c. User sanggup memasukkan jumlah buku yang di pinjam
d. User sanggup memasukkan judul buku, nama pengarang,
dan nama penerbit
e. User sanggup menampilkan tanggal kembali buku yang di
pinjam
f. User sanggup mengetahui apakah anggota sudah
mengembalikan buku yang di pinjam
55
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
g. User sanggup menampilkan anggota yang paling sering
meminjam
™ Sistem harus sanggup melaksanakan transaksi pengembalian:
a. User sanggup mencatat semua transaksi pengembalian
b. User sanggup manampilkan judul buku, nama pengarang,
nama penerbit dari buku yang di kembalikan
c. User sanggup menampilkan denda yang harus dibayar oleh
peminjam buku (denda 1 buku Rp.100/perhari)
d. User sanggup mengetahui total keseluruhan buku yang di
pinjam
e. User sanggup menampilkan tanggal pengembalian buku
f. User sanggup menampilkan judul buku, nama pengarang,
dan nama penerbit dari buku apabila peminjam
menghilangkan buku yang di pinjam
g. User sanggup menampilkan harga buku yang harus diganti
oleh anggota apabila buku tersebut hilang
h. User sanggup mengetahui nama buku yang belum di
kembalikan oleh peminjam/anggota
i. User sanggup mengetahui nama anggota beserta alamat
anggota yang belum mengembalikan buku beserta
tanggal buku tersebut harus di kembalikan
™Sistem harus sanggup melaksanakan laporan keuangan secara
otomatis:
a. User sanggup menampilkan laporan pendapatan yang
diterima baik berdasarkan tanggal tertentu, bulan
tertentu, atau tahun tertentu
b. User sanggup menampilkan laporan pendapatan yang di
terima baik berdasarkan biaya registrasi anggota gres
atau anggota yang memperbarui kartu anggota dan
denda yang di bayarkan oleh angggota
56
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
c. User sanggup mengetahui jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan dan untuk apa biaya-biaya tersebut
d. User sanggup mengetahui jumlah dana yang di gunakan
untuk pembelian buku gres serta jumlah buku yang
harus di beli
e. User sanggup mengetahui atau mengecek jumlah keuntungan
kotor maupun keuntungan bersihnya dari pendapatan yang di
terima
f. User sanggup menampilkan jumlah kas yang sanggup
digunakan
NON-FUNCTIONAL REQUIREMENT
Operasional
a. Digunakan pada system operasi Microsoft Windows
XP®, Microsoft Windows® NT, Microsoft
Windows®2000
b. Pentium III-class or higher processor
c. 128 MB – 256 MB of RAM
d. Bisa digunakan untuk barcode render
e. Printer untuk mencetak kartu anggota dan laporan
keuangan maupun yang lain-lain
Security
a. Dilengkapi password untuk sistem aplikasinya maupun
databasenya
b. Dilengkapi dengan kamera untuk mengawasi anggota
yang membaca di ruang baca dan ruang penyimpanan
tas yang tersambung kekomputer
™Informasi
a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password
yang di masukkan oleh user salah
b. Digunakan untuk menampilkan mekanisme registrasi
anggota gres
™Performance
57
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
a. Waktu untuk transaksi peminjaman buku dibatasi 2
menit
b. Waktu untuk transaksi pengembalian buku di batasi 1
menit
c. Jumlah transaksi peminjaman dan pengembalian
7.3 Teknik Pengumpulan Requirement
Dalam menyusun requirement, ada beberapa teknik yang biasa
digunakan. Pada uraian berikut kita akan membahas beberapa
teknik pengumpulan requiremen yang biasa digunakan.
Interview
Interview atau wawancara yaitu teknik pengumpulan
requirement yang paling umum digunakan. Langkah-langkah
dasar dalam teknik interview adalah:
a. Memilih sasaran interview
b. Mendisain pertanyaan-pertanyaan interview
c. Persiapan interview
d. Melakukan interview
e. Follow up hasil interview
Joint Application Development
Proses kelompok terstruktur yang terfokus untuk menentukan
requiremen, melibatkan tim proyek, pengguna, dan administrasi
bekerja bersama-sama, teknik ini sangat berkhasiat untuk
mereduksi waktu pengumpulan informasi hingga 50%.
58
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Pelaku JAD
a. Facilitator
1. Terlatih untuk teknik JAD
2. Menyiapkan jadwal dan memandu proses kelompok
b. Scribe
Mencatat isi dari sesi JAD
c. User dan manager dari perusahaan yang akan dibentuk
Sistemnya
Gambar 7.1 JAD Meeting Room
59
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Questionnaires (Kuisioner)
Kuisioner yaitu sekumpulan pertanyaan tertulis, dan sering
melibatkan banyak orang. Kuisioner bisa dilakukan paper based
atau secara elektonik. Biasanya sampel dipilih untuk mewakili
populasi tertentu. Setelah hasil kuisioner diperoleh diharapkan
analisa untuk mengambil data yang sesuai dengan keperluan
pengumpulan requirement.
Analisa Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang
menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Biasanya
dokumen yang diamati berupa form, laporan, manual
kebijakan, grafik organisasi
Observasi
Teknik ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan secara
pribadi pada proses-proses yang sedang berjalan. Hal ini
penting alasannya yaitu adakala user atau manager tidak sanggup
mengingat secara keseluruhan apa yang mereka lakukan dan
menceritakan kembali ke analis.
60
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 8
ANALISA USE CASE
8.1 Analisa Use Case
Use case yaitu metode berbasis teks untuk menggambarkan
dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case
menambahkan detail untuk requirement yang telah dituliskan
pada definisi sistem requirement. Use case dikembangkan oleh
sistem analis bersama-sama dengan user. Pada tahapan
selanjutnya berdasarkan use case ini analis menyusun model
data dan model proses.
8.2 Peranan Use case
Semua kemungkinan tanggapan terhadap suatu insiden
didokumentasikan. Use case sangat berkhasiat ketika situasi yang
dianalisa sangat kompleks. Sebuah use terdiri dari elemen-
elemen sebagai berikut:
1. Informasi Dasar
a. Nama, jumlah dan deskripsi singkat
b. Trigger-kejadian yang menyebabkab adanya
usecase
c. Eksternal trigger: trigger yang berasal dari luar
sistem
d. Temporal Trigger: insiden yang berbasis waktu
e. Sudut pandang use case harus konsisten
2. Input-output utama
a. Asal dan tujuan
b. Tujuan harus lengkap dan komprehensif
61
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3. Detail
a. Harus ada detail dari langkah-langkah yang
harus dilakukan berikut data masukan dan
keluarannya.
62
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Contoh sebuah use case:
63
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Proses pengembangan Use Case
1. Identifikasi use case utama
2. Identifikasi setiap langkah dalam setiap use case
3. Identifikasi elemen-elemen dalam setiap langkah
4. Konfirmasikan use case
5. Ulangi langkah-langkah diatas secata iteratif
64
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Langkah 1: Identifikasi use case utama
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Mulailah sebuah
form use case dari
setiap use case
Jika lebih dari 9
kelompokkan
dalam paket-paket
Tanyakan who, what dan where perihal
kiprah dan input/output mereka:
• Tugas utama apa yang dilakukan?
• Trigger apa yang memicu kiprah ini?
• Informasi/form/laporan apa yang
diharapkan untuk melaksanakan kiprah
ini?
• Siapa yang memberi
informasi/form/laporan ini?
• Informasi apa yang dihasilkan dan
pergi ke mana informasi tersebut?
Langkah 2: Identifikasi setiap langkah dalam setiap use case
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap use
case, masukkan
langkah-langkah
utama untuk
memproses input
dan menghasilkan
output
Menanyakan
”how” perihal setiap use case:
• Bagaimana anda memproduksi
laporan?
• Bagaimana informasi berubah pada
laporan? o you process forms?
• Tool apa yang dilakukan pada
langkah ini?
65
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Langkah 3: Identifikasi elemen-elemen dalam setiap langkah
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap
langkah,
identifikasi setiap
langkah, input dan
outputnya
Tanyakan How perihal setiap langkah ini:
• Bagaimana orang mengetahui
kapan melaksanakan langkah ini?
• Laporan/form apa yang dihasilkan
dari langkah ini?
• Laporan/form apa yang
dibutuhkan langkah ini?
• Apa yang terjadi kalau laporan/form
ini tidak ada?
Langkah 4: Konfirmasikan use case
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap
langkah, validasi
bahwa semuanya
lengkap dan benar
Minta user untuk mengeksekusi proses-
proses yang tertulis dalam use case.
Berikut ini pola use case yang diterapkan pada proses
pemilihan CD pada sebuah rental CD:
66
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 1
Hasil Langkah 2:
67
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
68
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 3:
69
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 4
70
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 9
PROCESS MODELLING
9.1 Process model
Proses modelling yaitu cara formal untuk menggambarkan
bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-
acara yang dilakukan dan bagaimana data berpindah
diantara aktifitas-aktifitas itu. Ada banyak cara untuk
merepresentasikan proses model, cara yang terkenal yaitu
dengan memakai data flow diagram (DFD). Ada 2 jenis
DFD, Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa
menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan. Kedua yaitu
Fisikal DFD yang menggambarkan proses model berikut
implementasi pemrosesan informasinya.
9.2 DATA FLOW DIAGRAMS
Berikut ini pola sebuah DFD yang menggambarkan proses
registrasi pasien pada rumah sakit:
71
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.1 DFD registrasi pasien pada rumah sakit
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu ,
elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada 4 elemen yang
menyususn suatu DFD yaitu:
Proses
Aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik, biasa berupa man ual maupun terkomputerisasi.
72
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu
diawali atau berakhir pada suatu proses.
Data Store
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang
mengalir disimpan dalam data store. Aliran data diupdate atau
ditambahkan ke data store.
External entity
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi
berinteraksi dengan sistem.
Masing-masing elemen akan diberi lambang tertentu untuk
membedakan satu dengan yang lain. Ada beberapa metode
untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut.Untuk lebih
jelasnya sanggup dilihat pada diagram berikut ini :
73
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.2 Elemen-elemen dari DFD dan lambangnya
9.3 Menggambarkan proses bisnis dengan memakai DFD
Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditunjukkan
dalam 1 DFD. Dekomposisi yaitu proses untuk
74
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
menggambarkan sistem dalam hirarkie dari diagram DFD.
Diagram anak menggambarkan proses yang lebih detail
dibandingkan dengan diagram induk. Harus ada proses
Balancing untuk menjamin informasi yang disajikan dalam satu
level dari suatu DFD secara akurat direpresentasikan pada DFD
level berikutnya. Adapun hirarki dari suatu DFD sanggup dilihat
pada diagram berikut ini:
75
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.3 Hirarki penyusunan DFD
Keterangan :
76
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Context Diagram: DFD pertama dalam proses bisnis.
Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada.
Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal
(proses 0). Context Diagram juga memperlihatkan semua entitas
luar yang mendapatkan informasi dari atau memberikan informasi
ke sistem.
Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang
menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga memperlihatkan
komponen internal dari proses 0 dan memperlihatkan bagaimana
proses-proses utama direlasikan memakai data flow. Pada
level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama
terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga
dilakukan penambahan data store.
Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari
setiap proses utama dari level 0. Level ini memperlihatkan proses-
proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama
dalam level 0, sekaligus memperlihatkan bagaimana informasi
berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika
contohnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3 proses
anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses
induk.
Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun
sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak
mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkan ke level
berikutnya (level 3, level 4...dst)
77
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Berikut ini pola penyusunan DFD untuk sistem presensi
karyawan yang memakai webcam untuk meng-capture
wajah karyawan yang melaksanakan presensi. Sistem ini bekerja
dengan prinsip pengenalan wajah.Perhatikan bahwa diagram
yang digunakan yaitu diagram yang mengacu pada metode De
marco-Jordan.
Context Diagram
Pada context diagram, sistem digambarkan dengan
sebuah proses saja, kemudian diidentifikasi entitas luar yang
berinteraksi dengan proses tunggal tadi. Didapatkan 2 entitas
luar yaitu karyawan dan potongan PSDM (Personalia dan Sumber
Daya Manusia).
Gambar 9.4. context diagram untuk sistem presensi
Sistem
Presensi
Karyawan
karyawan
Data
karyawan
Data
presensi
Laporan presensi
PSDM
Laporan presensi
78
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Keterangan Gambar :
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melaksanakan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melaksanakan
presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 1
Pada level ini, proses tunggal dari context diagram
dipecah menjadi 3 proses yang lebih terperinci yaitu proses
input data karyawan, presensi dan pembuatan laporan presensi.
79
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.5 DFD level 1 untuk sistem presensi
Keterangan Gambar:
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melaksanakan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Karyawan2: Meliputi Id karyawan, No induk, Nama,
Bagian, Jabatan, Gaji
karyawa
2
Presensi
1
Input
data
Karyaw
Tb Karyawan
Tb Presensi
3
Pembuat
an
Laporan
PSDM
Data
karyawan
Data
Presensi
Data karyawan2
Data
Presensi2
Data
Presensi2
Data karyawan2
Laporan
Presensi
Laporan
Presensi
80
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melaksanakan
presensi
Data Presensi2: Meliputi id presensi, gambaran wajah karyawan,
tanggal dan waktu presensi dilakukan.
Tb Karyawan : Tabel Karyawan, untuk menyimpan data
karyawan
Tb Presensi : Tabel Presensi untuk menyimpan data presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 2
Pada DFD Level 2, proses Input data Karyawan diperinci
menjadi 2 proses yaitu proses input data, digunakan untuk
menginputkan data karyawan dan proses input citra, proses
meng-capture wajah karyawan sehingga didapatkan gambaran wajah.
Pada Level ini didapatkan juga beberapa penyimpanan data
yaitu Tb Data Karyawan untuk menyimpan data-data karyawan
dan File Citra Wajah Karyawan untuk menyimpan gambaran wajah
karyawan.
81
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.6 DFD Level 2 untuk proses Input data Karyawan
Untuk proses Presensi, sanggup diperinci menjadi proses
input gambaran yang mendapatkan input wajah dari karyawan yang
dicapture dengan webcam, Image matching yang bertugas
mencari gambaran wajah yang sesuai pada database dan Transaksi
presensi yang memproses data-data dikala transaksi karyawan
dilakukan.
karyawa
1.1
Input
data
Tb data
Karyawan
1..2
Input
Citra
File Citra
wajah
Data
karyawan
wajah
gambaran wajah Data
karyawan2
82
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.7 DFD Level 2 untuk proses Presensi
DFD Level 3
Untuk proses input gambaran baik pada proses input data
karyawan (proses 1.2) maupun proses presensi (proses 2.1)
mempunyai rincian proses yang sama, sehingga untuk
penyusunan DFD level 3 akan diambil proses 2.1 saja sebagai
berikut:
karyawa
2.1
Input
Citra
2..2
Image
Matchin
g
2..3
Transaksi
Presensi
Tb Karyawan
File Citra
wajah
Tb Presensi
Data
Presensi
Data
Karyawan
Citra Wajah
Hasil
Identifikasi
Citra Wajah wajah
Citra Wajah
83
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.8 DFD Level 3 untuk proses input gambaran
karyawa
2.1.2
Image
Conversio
n
2.1.1
Image
capturin
g
2.1.3
Image
conversio
n
Ciri wajah
Citra wajah
RGB format
.bmp
Citra wajah
grayscale format
Citra wajah
grayscale format
jpg ukuran 80x80
84
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 10
DATA MODELLING
10.1 DATA MODEL
Data model yaitu cara formal untuk menggambarkan data
yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem bisnis.
Model ini memperlihatkan orang, tempat atau benda dimana data
diambil dan korelasi antar data tersebut. Data modelling juga
dibedakan menjadi 2: Logical data model: Menunjukkan
pengaturan data tanpa mengindikasikan bagaimana data
tersebut disimpan, dibentuk dan dimanipulasi. Physical data
model: Menunjukkan bagaimana data akan disimpan
tolong-menolong dalam database atau file. Penyusunan model data
harus seimbang dengan model proses. Salah satu cara
pemodelan data yaitu dengan ERD (Entity Relationship
Diagram).
10.2 THE ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
Apakah ERD itu?
• Gambar yang menunjukkan informasi dibentuk disimpan
dan digunakan dalam sistem bisnis.
• Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang
sama
• Garis yang menghubungkan antar entitas memperlihatkan
korelasi antar data
85
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• ERD juga bisa digunakan untuk memperlihatkan aturan-
hukum bisnis
Menggunakan ERD untuk memperlihatkan hukum bisnis
• Aturan bisnis yaitu batasan yang harus diikuti ketika
sistem beroperasi.
• Simbol ERD hanya memperlihatkan satu instance dari
entitas harus ada sebelum instance lain dari suatu
entitas. Sebagai contoh: Seorang dokter harus ada
sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat.
• Simbol ERD dapat memperlihatkan ketika salah satu
instance dari suatu entitas sanggup direlasikan dengan satu
atau lebih instance dari entitas lainnya.Contohnya: satu
dokter bisa mempunyai banyak pasien, satu pasien bisa jadi
hanya mempunyai satu dokter utama.
• Simbol ERD juga menun jukkan ketika eksistensi dari
instance suatu entity yaitu opsional untuk sebuah korelasi
dengan instance dari suatu entitas. Contohnya: Pasien
mungkin mempunyai atau mungkin tidak mempunyai biaya
asuransi.
Berikut ini pola sebuah ERD
86
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.1 Contoh Diagram ERD
87
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Elemen-elemen ERD
Seperti data flow diagram, ERD juga memakai simbol-
simbol khusus untuk menggambarkan elemen-elemen ERD.
Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam ERD:
88
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.2 Elemen-elemen dari ERD
Keterangan :
Entity
Entitas bisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data
akan dikumpulkan. Untuk menjadi sebuah entity, suatu objek
harus menampilkan beberapa kali event. Sebagai pola : Jika
sebuah firma hanya mempunyai 1 gudang, maka gudang tersebut
bukan entitas. Tetapi kalau perusahaan mempunyai banyak gudang,
maka gudang bisa menjadi entitas suatu entitas kalau perusahaan
ingin menyimpan data untuk setiap instance dari gudang.
89
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.3 Contoh Entitas dan Instance
Atribut
• Informasi yang diambil perihal sebuah entitas
• Hanya yang digunakan oleh organisasi yang
dimasukkan dalam model
• Nama atribute harus merupakan kata benda
• Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut
untuk ketelitian.
Identifier
• Satu atau lebih atribut sanggup menjadi identifier entitas,
yang secara unik mengidentifikasi setiap instance dari
entitas.
• Concatenated identifier (identifier gabungan) terdiri dari
beberapa atribut.
• Identifier bisa saja artifisial, menyerupai dengan menciptakan ID
number
• Identifier tidak akan dikembangkan hingga fase desain.
90
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.4 tipe-tipe identifier
Berikut ini pola penggunaan identifier dalam sebuah case
repositoy untuk suatu atribut
91
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.5 Case repository untuk atribut patient_SSN
Relationships
92
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Hubungan antar entitas
• Entitas pertama dalam relationship disebut entitas
induk, entitas kedua disebut sebagai entitas anak.
• Relationship harus mempunyai nama yang berupa kata
kerja
• Relationship berjalan 2 arah
Sebagai contoh, kalau dimiliki dua entitas yaitu buku dan toko
buku maka bisa dibentuk beberapa relationship, diantaranya:
• Toko buku memesan buku
• Toko buku menampilkan buku
• Toko buku menstock buku
• Toko buku menjual buku
• Toko Buku mengembalikan buku.
Relationship memesan, menampilkan, menstock, menjual dan
mengembalikan mendefinisikan korelasi yang relevan antara
buku dan toko buku.
Cardinalitas
• Kardinalitas mengacu pada berapa kali instance dari satu
entitas sanggup berelasi dengan instance lain di entitas
yang berbeda.
• Satu instance dalam 1 entitas mengacu pada satu dan
hanya satu instance pada entitas lainnya (1:1)
• Satu instance dalam suatu entitas mengacu ke satu atau
lebih instance yang berelasi (1:N)
• Satu atau lebih instance dalam suatu entitas mengacu
pada satu atau lebih instance pada entitas yang berelasi
(M:N).
93
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Modalitas
• Mengacu pada apakah suatu instance dari entitas anak
sanggup ada tanpa suatu korelasi dengan instance dari
entitas induk atau tidak.
• Not Null berarti bahwa suatu instance pada entitas yang
berelasi harus ada untuk suatu instance dari entitas lain
untuk disebut valid
• Null berarti bahwa tidak ada instance dalam entitas
yang berelasi yang diharapkan untuk instance pada korelasi
lain untuk dikatakan valid.
Berikut ini pola penggunaan kardinalitas dan modalitas
dalam suatu Relationship:
94
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data Dictionary dan Metadata
• Metadata dalah informasi yang tersimpan yang berisi
komponen dari model data
• Metadata disimpan dalam data dictionary sehingga bisa
dibagi dengan developer dan user melalui SDLC
• Data dictionary yang lengkap dan bisa dibagi membantu
meningkatkan kualitas dari sistem yang sedang
dikembangkan.
Kardinalitas:
memperlihatkan
pelanggan
tunggal
menunggu
perbaikan
Modalitas:
mengindikasikan
untuk
mengambil
tindakan di
perlukan
pelanggan
Kardinalitas:
memperlihatkan
ada banyak
tindakan
perbaikan yang
bisa dilakukan
Modalitas:
Menunjukkan
ada situasi
dimana
tindakan
perbaikan tidak
diharapkan
Pelanggan
Tindakan
Perbaikan
95
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
berikut ini frame umum dari sebuah metadata:
Sebuah entitas
yang bisa
dideskripsikan
sebagai:
Sebuah Attribut
yang bisa
dideskripsikan
sebagai:
Sebuah
Relationship yang
bisa
dideskripsikan
sebagai:
Nama
Definisi
Catatan Khusus
Kontak User
Kontak Analis
Nama
Deskripsi
Alias
Contoh nilai
Nilai yang bisa
diterima
Format
Tipe
Catatan khusus
Frase kata kerja
Entitas induk
Entitas anak
Definisi
Kardinalitas
Modalitas
Gambar 10.6 Frame Metadata
MEMVALIDASI ERD
Untuk menciptakan ERD, diharapkan latihan dan jam terbang, Ada
beberapa pedoman yang perlu diperhatikan untuk menciptakan
ERD diantaranya:
• Entitas harus mempunyai banyak kejadian/realitas
• Hindari penggunaan atribut yang tidak perlu
• Berilah label yang terperinci untuk semua komponen
• Pasangkan kardinalitas dan modalitas yang terperinci dan
benar
• Pecah atribut menjadi level serendah mungkin yang
diperlukan
96
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Label harus merefleksikan istilah-istilah bisnis yang
umum
• Asumsi harus disebutkan dengan jelas.
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik yang digunakan untuk memvalidasi
model data. Serangkaian hukum diberlakukan pada data model
logik untuk meningkatkan pengaturannya. Biasanya digunakan
3 aturan
Langkah-langkah normalisasi
Berikut ini yaitu langkah-langkah yang digunakan untuk
melaksanakan normalisasi terhadap data model yang telah kita
peroleh :
0 normal form
Apakah ada atribut yang
mempunyai nilai ganda untuk
satu instance dari suatu
entitas?
Ya: Hilangkan atribut yang
berulang dan grup yang
berulang. Buat entitas yang
menggambarkan atribut-
atributnya. Biasanya diharapkan
penanmbahan korelasi untuk
menghubungkan entitas gres
dan lama.
Tidak : Model data ada dalam
bentuk 1NF (1 Normal Form)
1 Normal Form
Apakah identifier terdiri dari
lebih dari satu atribut? Jika
ya. Apakah nilai atribut
tergantung hanya pada satu
potongan dari identifier?
Ya: Hilangkan ketergantungan
parsial. Hilangkan atribut suatu
entitas dimana nilai-nilai
mereka tergantung pada ke
semua identifier. Biasanya
97
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
diharapkan penanmbahan korelasi
untuk menghubungkan entitas
gres dan lama.
Tidak: Model data dalam
bentuk 2NF (2 Normal Form)
2 Normal Form
Apakah ada nilai-nilai atribut
yang tergantung pada entitas
yang bukan identifier?
Ya: Hilangkan ketergantungan
transitif atau entitas turunan.
Pindahkan atribut ke entitas
dimana atrinut tersebut
bergantung pada identifier.
Biasanya diharapkan
penanmbahan korelasi untuk
menghubungkan entitas gres
dan lama.
Tidak : Model data ada dalam
bentuk 3NF (1 Normal Form)
3 Normal Form
Unnormalized Entity
Mulai dengan entitas dari model data logik
98
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
99
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
First Normal Form (1NF)
Cari kelompok-kelompok entitas yang berulang dan pisahkan
ke dalan entitas yang berbeda.
100
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Second Normal Form (2NF)
Jika ada entitas yang mempunyai identifier gabungan, cari atribut
yang hanya bergantung pada identifier . Jika ditemukan
pindahkan ke entitas baru.
Third Normal Form (3NF)
Cari atribut yang bergantung hanya pada atribut lain yang
bukan merupakan identifier. Jika ditemukan pindahkan menjadi
entitas baru, juga pindahkan atribut-atribut yang dirasa perlu
dipindahkan.
101
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Menyeimbangkan ERD dengan DFD
Semua aktifitas analisa merupakan aktifitas-aktifitas yang saling
berkaitan, termasuk proses modelling dan data modelling.
Proses model akan berisi dua hal data floe dan data store.
Komponen data dalam DFD ini harus diseimbangkan dengan
ERD dimana Data store diseimbangkan dengan entitas dan
elemen data diseimbangkan dengan atribut. Untuk
mempermudah, banyak tool CASE yang menyediakan fitur
untuk mengecek ketidakseimbangan.
102
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 11
DESAIN SISTEM
11.1 FASE DESAIN
Fase desain yaitu fase dimana didefinisikan bagaimana akan
membangun sistem.Pada tahapan ini setail dari deskripsi
teknikal perihal bagaimana membangun sistem didefinisikan.
Biasanya orang menyampaikan hasil dari fase desain yaitu
spesifikasi sistem. Spesifikasi sistem yaitu produkakhir dari
fase desain, yang menjelaskan dengan sempurna perancangan sistem
menyerupai apa yang akan diimplementasikan oleh tim desain
selama fase implementasi.
Langkah-langkah Fase Desain:
Adapun langkah-langkah fase desain sanggup dijelaskan sebagai
berikut:
• Menyajikan alternatif desain (membuat sendiri, membeli
atau outsorcing)
• Mengubah proses-proses logik dan model data ke dalam
model fisik
• Merancang arsitektur sistem
• Membuat pemilihan hardware dan software
• Merancang bagaimana data akan disimpan
• Mendesain jadwal untuk proses yang bersesuaian
• Membuat spesifikasi sistem
103
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Dalam fase desain sebaiknya dihindari kesalahan-kesalahan
klasik menyerupai :
• Pengurangan waktu perancangan
• Penambahan fitur dari apa yang sudah ditentukan
dalam fase analisis
• Mengganti tool dan teknologi pada pertengahan proyek.
11.2 STRATEGI DESAIN
Ada 3 taktik umum yang biasa digunakan dalam pengembangan
sistem:
•Custom development : membangun sistem dari nol dalam rumah
produksi sendiri
•Membeli paket software dan melaksanakan beberapa kostumisasi
•Melakukan outsorcing ke pihak ketiga.
Costum development
Strategi desain ini punya satu keunggulan utama, yaitu biaya
pengembangannya sanggup kita kendalikan sendiri dan relatif
mudah. Rincian kelebihan dan keunggulannya yaitu :
Kelebihan:
• Tingkat fleksibilitas dan krearifitas lebih tinggi
104
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Cocok dan konsisten dengan teknologi dan standar yang
ada
• Bisa membangun kemampuan dan pengetahuan
fungsional dari tenaga kerja yang kita miliki.
Kekurangan :
• Membutuihkan waktu dan perjuangan yang signifikan
• Mungkin membutuhkan keahlian atau pengetahuan
fungsional yang belum dikuasai
• Kadang-kadang biaya bisa membengkak
• Sering membutuhkan waktu lebih banyak dari jadwal
yang telah tersedia.
• Ada resiko kegagalan proyek.
Pembelian software Paket
Saat ini telah tersedia aneka macam software paket untuk banyak
kebutuhan bisnis. Dalam paket software, jadwal yang
digunakan telah dites dan diujikan serta bisa menghemat waktu
dan biaya pengembangan. Tetapi software paket sangat jarang
sesuai 100% dengan kebutuhan bisnis. Untuk mengatasi ini
beberapa software paket memungkinkan user untuk melaksanakan
kostumisasi. Kelemahan utamanya yaitu paket software bisa
jadi tidak bisa diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada kalau
dikembangkan oleh perusahaan yang berbeda.
Outsourcing
Outsourcing yaitu menyewa vendor luar, developer atau
service provider untuk menuntaskan tahapan desain .
Keuntungan utama alah mengurangi waktu produksi dan ada
nilai tambah diantaranya bisa mendapatkan lebih banyak proyek
dalam periode yang sama dan melaksanakan outsourcing pada
pihak-pihak ketiga. Tetapi taktik ini ada beberapa resikonya,
diantaranya:
105
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Kehilangan informasi penting
• Kehilangan kendali akan pengembangan di masa depan
• Kehilangan kesempatan untuk mencar ilmu
Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan
outsourcing adalah:
• Pelihara jalur komunikasi tetap terbuka dengan pihak
ketiga.
• Definisikan dan stabilisasi requirement sebelum
menandatangani kontrak
• Pandang kerjasama sebagai korelasi partnership
• Pilihlah vendor, developer dan service provider dengan
hati-hati
• Tugaskan seseorang untuk memelihara kerjasama
• Jangan melaksanakan outsourcing apa yang tidak kita
mengerti
• Tekankan pada requirement yang fleksibel, korelasi
jangka panjang dan kontrak jangka pendek.
Memilih taktik desain
Dalam menentukan taktik desain, pertimbangkan hal-hal berikut
ini :
• Kebutuhan bisnis
• Pengalaman sendiri
• Kemampuan proyek
• Manajemen proyek
• Frame waktu yang tersedia
106
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :
Custom
Development
Software Paket Outsourcing
Business
need
kebutuhan bisnis
unik
kebutuhan bisnis
umum
Kebutuhan
bisnis bukan
core/inti dari
bisnis
In-house
experience
Tenaga terlatih dan
berkemampuan
baik banyak
dimiliki
Ikemampuan standar
untuk kostumisasi
dimiliki
SDM dengan
Kemampuan
teknis yang
terlatih tidak
dimiliki
Project skills Punya keinginan
ingin meningkatkan
Skill SDM yang
dimiliki
Skill bukan hal atau
info yang
strategis
Outsourcing
yaitu
keputusan
strategis
Project
management
Memiliki manajer
proyek yang handal
dan teknologi yang
telah terbukti
Manajer proyek bisa
mengkoordinasikan
usaha-usaha dari
vendor
Proyek manajer
berkemampuan
tinggi pada
level
administrasi
tertentu level
Time frame Waktu yang
tersedia fleksibel
Waktu yang tersedia
pendek
Waktu yang
tersedia bisa
pendek bisa
panjang
107
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 12
DISAIN ARSITEKTUR
12.1 Desain Arsitektur
Desain arsitektur yaitu perencanaan bagaimana sistem akan di
distribusikan di antara komputer-komputer yang ada dan
software dan hardware apa yang akan digunakan untuk
masing-masing komputer. Dalam desain arsitektur ada 2 hal
yang perlu diperhatikan:
• Spesifikasi dari software dan hardware
• Deskripsi detail dari komponen software/hardware
untuk mempermudah pihak yang akan membeli
software/hardware tersebut.
12.2 Elemen dari desain arsitektur
Dari sudut pandang software komponen arsitektural sanggup
dibagi menjadi:
Data Storage : komponen yang digunakan untuk menyimpan
data
Data access logic: mekanisme yang digunakan untuk mengakses
data yang disimpan dalam data storage.
Application Logic: potongan logika pemrosesan dalam lapis
aplikasi
Presentation Logic : komponen pemrosesan tampilan dan
perintah dari user.
108
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
12.3 Tujuan desain arsitektur
Tujuan dari desain arsitektur yaitu untuk menentukan
komponen software mana yang akan di-assign ke hardware
yang tersedia. Adapun pilihan hardware yang tersedia adalah:
Klien :
Input/output device yang dioperasikan oleh user
PC. Laptop, peralatan mobile, telepon selular
Pilihan untuk Klien:
• Terminal
• Microcomputer
• Minicomputer
Server:
Komputer lebih canggih untuk menyimpan software
Bisa diakses oleh banyak user.
Pilihan untuk server :
• Mainframe
• Microcomputer (PC)
• Terminal khusus menyerupai ATM, kiosk dll
109
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
12.4 Pilihan arsitektur
a. Server-Based Architecture
Pada arsitektur jenis ini, 4 komponen software diletakkan pada
potongan yang sama yaitu server. Terminal yang tersedia hanya
digunakan sebagai dumb terminal, perpanjangan layanan dari
server saja. Pada arsitektur ini data relatif kondusif tetapi beban
kerja server sangat berat, alasannya yaitu semua komponen dijalankan di
server.
110
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
b. Client-Based Architecture
Pada arsitektur ini, server hanya berperan sebagai data storage.
Komputer klien yang digunakan untuk mengolah data yang
dikirim oleh server. Beban kerja server sangat ringan tetapi
keamanan data sangat tergantung kinerja dari klien.
c. Client-Server Architecture (Two-Tiered)
111
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Pada arsitektur ini data dan mekanisme pengaksesan data dilayani
oleh server dan persoalan tampilan dan logika aplikasi dilayani
oleh user. Pada arsitektur ini keamanan data cukup terjamin
alasannya yaitu mekanisme bagaimana mengakses data oleh klien
ditangani oleh server. Arsitektur ini biasa disebut arsitektur 2-
tier.
Keun tungan
Scalable
Meningkatkan modularitas dari sistem berbasis
web
Tidak ada titik sentra kegagalan
Kelemahan
Kompleksitas
Perlu bahasa dan teknik pemrograman gres
Lebih kompleks untuk di update
112
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
d.Three-Tiered Client-Server Architecture
Pada arsitektur ini ditambahkan hardware untuk menjalankan
lapis apllication logic, sehingga keamanan pengaksesan data
menjadi lebih terjamin.
113
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 13
HIRARCHY INPUT OUTPUT
CHART (HIPO)
HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan
pengembangan suatu sistem yang dikermbangkan oleh IBM.
HIPO sanggup digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari
ebberapa pemakai yang menggunakannya untuk kepentingan
yang berbeda-beda. Antara lain sebagai berikut:
• Seorang manajer sanggup memakai dokumentasi
HIPO untuk memperoleh gambara umum sistem
• Seorang programmer menggunakannya untuk
menentukan fungsi-fungei dalam jadwal yang
dibuatnya.
• Programmer juga sanggup memakai dokumen ini
untuk mencari fungsi-fungsi yang dimodifikasi dengan
cepat
Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama. Pertama sanggup
dibentuk sebuah struktur yang menggambarkan korelasi antar
fungsi dalam jadwal secara hirarkis. Perhatikan gambar
berikut ini:.
114
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 13.1 Diagram DIV dari HIPO
Sasaran kedua yaitu untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja
yang harus ada dalam sistem yang dikembangkan. Dari gambar
diatas terlihat terperinci fungsi apa saja yang harus dibuat. Sasaran
ketiga yaitu untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi
Sistem presensi
Karyawan
5.0
Pembuatan
laporan
4.0
Presensi
Karyawan
3.0
pengisian
data
2.0
Pengisian
Data
Jabatan
1.0
Pengisian
data
potongan
3.1
Pengisian
data non
gambaran wajah
3.2
Pengisian
data gambaran
wajah
4.1
Pengambilan
gambaran wajah
sbg input
4.1.1
Pencocok
an wajah
dengan
database
4.1.1.1
Transaksi
presensi
5.1
Seleksi
data
karyawan
5.2
Seleksi
bulan dan
tahun
5.1.1
Pencetakan
laporan
115
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dan output apa yang dihasilkan. Sebagai pola perhatikan
modul fungsi no 3. Diagram HIPO yang bisa dibentuk sebagai
berikut:
Gambar 13.2 Diagram Ringkas
13.2 Jenis Diagram HIPO
Paket HIPO terdiri dari 3 jenis diagram yaitu diagram daftar isi
visual (Visual Table of content). Diagram Ringkas (Overview
diagram) dan diagram rinci (detail diagram)
Daftar Isi Visual (DIV)
Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem
berikut nama dan nomornya, yang nantinya akan diperinci
dalam diagram ringkas dan diagram rinci. Dalam DIV juga bisa
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.1
Pengisian
gambaran non
wajah
3.2
Pengisian
gambaran wajah
File gambaran
wajah
Tabel
karyawan
116
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dilihat fungsi-fungsi utama yang menyusun sebuah sistem dan
korelasi antar fungsi tersebut.
Diagram Ringkas
Diagram Ringkas menerangkan input, proses dan output dari
sistem. Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari
fungsi-fungsi yang telah didefinisikan dalam Daftar Isi Visual.
Perhatikan gambar 13.2 untuk pola sebuah diagram ringkas.
Diagram Rinci
Diagram Rinci HIPO digunakan untuk memperinci input,
proses dan output yang telah digambarkan dalam diagram
ringkas. Input data dijelaskan field-field datanya secara detail.
Untuk Fungsi, juga dideskripsikan proses apa yang dilakukan
oleh fungsi-fungsi tersebut. Rincian field-field data output juga
dijelaskan dengan lebih detail.
117
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.1
Pengisian
gambaran non
wajah
3.2
Pengisian
gambaran wajah
File gambaran
wajah
Tabel
karyawan
Data
Karyawan
Terdiri atas:
• NIK
• Nama
• Bagian
• Jabatan
Pengisian Citra Non
Wajah
Mengambil foto dari
karyawan dengan
kamera
Pengisian gambaran wajah
Digunakan untuk
melaksanakan entry data
karyawan
Tabel karyawan
terdiri dari
ID karyawan
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
File gambaran wajah terdiri
atas
kumpulanfoto
karyawan
118
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 15
PEDOMAN DESAIN INTERFACE
User interface desain
• Beberapa aplikasi akan mempunyai user interface
yang sederhana, yang lain akan mempunyai user
interface yang kompleks.
• Akan ada 1 user interface untuk setiap
pengguna
• Tujuan dari UI yaitu untuk memungkinkan user
menjalankan setiap kiprah dalam user
requirement
• Makara dalam membangun sebuah user interface
harus berdasar pada User Requirement
Prinsip-pronsip user interface yang baik:
• UI yang baik tidak mengharuskan pengguna
untuk mengingat tampilan UI
• UI menampilkan apa yang dimengerti oleh user
atau
visualisasi dari keadaan dari sistem sekarang.
• hal yang harus dihindari :
• menampilkan terlalu banyak informasi dan
terlau banyak pilihan
119
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu
sedikit pilihan dan tanpa konteks
• Eksploitasi struktur sajian standar yang sudah
familiar dengan software yang sering
digunakan user.
120
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 16
IMPLEMENTASI SISTEM
16.1 Implementasi sistem
Tahapan implementasi sistem sanggup terdiri dari langkah-
langkah berikut ini:
• Menerapkan planning implementasi
• Melakukan kegiatan implementasi
• Tindak lanjut implementasi
16.1.1 Menerapkan planning implementasi
Supaya kegiatan implementasi nantinya sanggup beroperasi sesuai
dengan yang diharapkan, maka suatu planning implementasi .
Sehingga planning implementasi merupakan kegiatan awal dari
tahap implementasi sistem. Rencana implementasi
dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan. Dalam tahapan ini biaya yang dibutuhkan
dikalkulasi dalam bentuk anggaran biaya. Angggaran biaya
inilah yang digunakan untuk kendali terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan. Waktu yang diharapkan untuk melaksanakan
tahapan-tahapan pekerjaan juga perlu ditentukan disini. Lebih
jauh perihal penjadwalan akan di bahas pada modul tersendiri.
16.1.2 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang
sudah direncanakan dalam planning implementasi. Kegiatan
yang dilakukan dalam tahapan implementasi yaitu :
• Pemilihan dan training personil
121
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan
perangkat keras.
• Pemrograman dan pengetesan program
• Pengetesan sistem
• Konversi sistem.
16.1.3 Pemilihan dan training personil
Personil yang dipilih sanggup berasal dari 2 sumber yaitu
karyawan yang telah ada dari perusahaan atau calon karyawan
yang berasal dari luar.
Pelatihan karyawan
Ada beberapa pendekatan training yaitu:
• Ceramah/seminar
• Pelatihan prosedural
• Pelatihan tutorial
• Simulasi
• Latihan pribadi di pekerjaan (on-the-job-training)
16.1.4 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan
perangkat keras.
Jika peralatan gres akan dimiliki, maka tempat atau ruangan
untuk hardware gres harus juga dipersiapkan. Sistem yang
besar membutuhkan tempat dan lingkungan yang harus
diperhitungkan, contohnya dengan pemasangan AC, penerangan,
pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya.
Langkah selanjutnya yaitu menginstall harware dan
softwarenya.
122
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
16.2 Pengetesan Sistem
16.2.1 Filosofi testing
Sangat berbahaya hanya mengetes modul-modul awal tanpa
perencanaan testing secara keseluruhan.
Akan cukup sulit untuk untuk menghasilkan serangkaian
urutan insiden yang mengakibatkan error
Testing harus dilakukan secara sistematis dan hasilnya
didokumentasikan dengan cermat.
16.2.2 Kategori testing
a. Stub testing
Tes struktur kendali sebelum semua modul dituliskan
b. Unit testing
Tes setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan
fungsinya dengan baik. Ada 2 metode untuk melaksanakan unit
testing yaitu :
123
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Black Box Testing
Terfokus pada apakah unit jadwal memenuhi requirement
yang disebutkan dalam spesifikasi.
White-Box Testing
Melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode jadwal
yang ada, dan menganalisa apakah ada kesalahan atau tidak.
124
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
c.Integration testing
Tes interaksi dari modul-modul untuk menjamin bahwa mereka
bekerja dengan baik. Integration test terdiri dari serangkaian tes
sebagai berikut:
Ujicoba Antarmuka
Ujicoba setiap fungsi dari interface
Ujicoba skenario pengguna
Pastikan setiap skenario berjalan dengan baik
Ujicoba aliran data
Uji setiap proses dalam langkah per-langkah
Ujicoba interface sistem
Pastikan data mengalir antar proses
d.System testing
Tes untuk menjamin softare bekerja dengan baik sebagai potongan
dari keseluruhan sistem.
e.Requirements Testing
Pastikan bahwa integrasi sistem tidak mengakibatkan kesalahan.
Tes ini terdiri dari serangkaian testing yaitu:
Usability Testing
Uji bagaimana sistem sudah bebas dari kesalahan dan gampang
digunakan
Security Testing
Pastikan fungsi-fungsi keamanan berjalan dengan baik
Performance Testing
Pastikan bahwa sistem bekerja dengan baik pada acara
pekerjaan dengan volume besar
Documentation Testing
Uji apakah dokumen yang dihasilkan sudah benar dan sesuai
dengan yang dibutuhkan
125
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
e.Acceptance testing
Tes untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan
organisasi
•Alpha Testing
Tes ini dilakukan oleh user untuk menjamin bahwa mereka
mendapatkan sistem, tes dilakukan dengan memakai data tes .
•Beta Testing
Pengujian dengan memakai data riil, bukan data tes. User
sesungguhnya memonitor kesalahan yang terjadi atau
perbaikan yang dibutuhkan.
1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB I
Konsep Dasar Sistem
1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum:
=>Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama
– Contoh
• Sistem tatasurya
• Sistem pencernaan
• Sistem Transportasi umum
• Sistem Otomotif
• Sistem Komputer
• Sistem Informasi
=> Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi dan korelasi antar objek bisa dilihat sbg 1 kesatuan yang dirancang untuk mencapai 1 tujuan
Dengan demikian secara sederhana sistem sanggup diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged
2 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
yaitu elemen-elemen yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan atau organisasi. Scott (1996) menyampaikan sistem terdiri dari unsur-unsur menyerupai masukan (input) , pengolahan (processing) , serta keluaran (output) . Ciri pokok sistem berdasarkan Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling bekerjasama dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Gambar diatas menandakan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran da, balikan atau control. Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yangterintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan mekanisme control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut sanggup digambarkan dengan model sebagai berikut :
Masukan
(Input)
Pengolah
an
Keluaran
(Output)
3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar. 1.2. Model korelasi elemen-elemen sistem
Banyak mahir mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang
berbeda namun pada prinsipnya hamper sama dengan konsep
dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata
(1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah
1. Komponen-komponen sistem saling bekerjasama satu
sama lainya.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen
pembentukanya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem
lainnya.
5. Terdapat proses yang merubah input menjadi output.
6. Menunjukan adanya entropi
7. terdapat hukum
8. Terdapat subsistem yang lebih kecil.
9. terdapat deferensiasi antar subsistem.
10. Terdapat tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Tujuan
Mekanisme
Kontrol
Transformasi
Output Input
4
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.2. Karakteristik Sistem.
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem,
maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang
membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang sanggup
membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.
1. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen
atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan
mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem,
lingkungan yang menyediakan asumsi, hambatan dan
input terhadap suatu sistem
3. Masukan (input) : Sumberdaya (data, materi baku,
peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan
dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi,
laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang
jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses
dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini
bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau
sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan
digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap
dari informasi, energi, materi baku dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga
diantara komponen tersebut bekerja dengan aneka macam
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang
berbeda dari aneka macam data yang sama.
5
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.3 Pengertian Subsistem
Suatu sistem yang kompleks biasanya tersusun atas beberapa
subsistem. Subsistem bisa dijelaskan sebagai sebuah sistem
dalam sistem yang lebih besar. Sebagai pola :
Automobile yaitu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem:
• Sistem mesin
• Sistem Body
• Sistem Roda
– Setiap sub sistem bisa terdiri dari beberapa sub-
sub --systems.
• Sistem mesin: sistem karburator, sistem
generator, sistem materi bakar dan lain-
lain
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada denah berikut ini:
6
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 1.3 Gambaran subsistem dalam sistem
1.4 Sistem Yang Buruk
Untuk menghindari pengembangan suatu sistem yang jelek
maka perlu diketahui beberapa ciri-ciri dari sistem yang buruk:
z Tidak memenuhi kebutuhan user
z Performance jelek
z Reliabilitas rendah
z Kegunaan rendah
z Contoh-contoh kesulitan:
– Tidak terencana
– Tidak ada planning anggaran
– Bisa jalan = 100% over budget atau jadwal
System
subSystem A subSystem B subSystem C
subSys A-1
subSys A-2
subSys A-3
subSys A-1
subSys A-2
subSys A-3
7
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.5 Beberapa Konsep sistem yang penting
Untuk lebih gampang memahami pengertian sistem dan sistem
informasi lebih jauh maka perlu diingat beberapa konsep yang
penting dalam pengembangan sistem yaitu :
1. Decomposition
– Proses pembagian sistem ke dalam komponen-
komponen yang lebih kecil
– Memungkinkan sistem analis untuk:
• Memecah sistem menjadi bagian-bagian
(sub sistem ) yang lebih kecil sehingga
gampang di-manage
• Fokus pada 1 area pada 1 waktu
- Bisa membangun komponen-komponen secara
paralel
z Modularity
– Proses membagi sistem menjadi modul-modul
yang relatif sama ukurannya
– Modul menyederhanakan desain sistem
z Coupling
– Subsystems yang saling bergantung 1 sama lain
di-couple (dipasangkan)
z Cohesion
– Diperluas ke sub-sub sistem yang berdiri sendiri
8
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.6 Pengertian Sistem Informasi
Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yangh berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan dikala ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc
Leod (1995) menyampaikan bahwa informasi yaitu data yang telah
diproses, atau data yang mempunyai arti.
Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) sanggup
didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi
dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi
penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya yaitu untuk
menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada
perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian
kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan
sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993). Dengan
demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input,
processing, output – IPO) sanggup dilihat pada gambar berikut.
Gambar. 1.4. Konsep Sistem Informasi.
Input
Data
Pemrosesan
Output
Data
9
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.6.1. Komponen Sistem Informasi
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis
komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-
komponen berikut :
• Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk
melengkapi kegiatan memasukan data, memproses
data dan keluaran data.
• Software, yaitu jadwal dan aba-aba yang
diberikan kekomputer.
• Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga gampang
diakses pengguna sistem informasi.
• Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang
menghubungkan antara pengguna sistem dengan
sistem komputer secara bersama-sama kedalam
suatu jaringan kerja yang efektif.
• Manusia, yaitu personil dari sistem informasi,
mencakup manajer, analis, programmer, operator dan
bertanggungjawab terhadap perawatan sistem.
Prosedur, yakni tata cara yang mencakup strategi, kebijakan,
metode dan peraturan-peraturan dalam memakai sistem
informasi berbasis komputer.
Pendapat Burch dan Grudnistki (1986), sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen diatas disebutnya dengan
istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok mkeluaran (output block),
blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya.
10
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk
kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan yang sanggup berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika dan model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi yaitu
keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berkhasiat untuk
semua tingkat administrasi serta semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi. Tenlogi merupakan kotakalat (tool-
box) dalam sistem informasi. Teknlogi digunakan
untuk mendapatkan input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data. Basis Data (Data Base) merupakan
kumpulan dari data yang saling bekerjasama satu
dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
sanggup merusak sistem sanggup dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan sanggup pribadi
cepat diatasi.
11
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Sedangkan berdasarkan pendapat Davis (1995) sistem informasi
maajemen terdiri dari elemen-elemen berikut :
1. Perangkat keras komputer (hardware).
2. Perangkat Lunak (software), yang terdiri dari
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak
terapan, jadwal aplikasi.
3. Database.
4. Prosedur.
5. Petugas pengoperasian.
6.
1.6.2 Computer Based Information System
Istilah Computer Based Information Sistem (CBIS), tolong-menolong
mengacu kepada sistem informasi yang dikembangkan berbasis
teknologi komputer.
Computer-based Information System = Hardware +
Software + People + Procedures + Information
Dalam modul ini, CBIS selanjutnya akan disebut sebagai sistem
informasi saja.
1.7 Tipe-tipe sistem informasi
CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu :
ƒ Transaction Processing Systems (TPS)
ƒ Management Information Systems (MIS)
ƒ Decision Support Systems (DSS)
ƒ Expert System and Artificial Intelligence (ES
&AI)
12
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.7.1 Transaction Processing System
TPS yaitu sistem informasi terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk
transaksi bisnis rutin.
1 Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan
transaksi. Yang bisa dianggap sebagai insiden diskrit
dalam kehidupan organisasi :
2 Data setiap transaksi ditangkap
3 Transaksi di verifikasi untuk diterima atau ditolak
4 Transaksi yang telah di validasi disimpan untuk
pengumpulan data berikutnya.
5 Laporan bisa dihasilkan untuk menyediakan rangkuman
dari setiap transaksi
6 Transaksi bisa dipindah dari 1 proses ke proses yang
lainnya untuk menangani seluruh aspek bisnis
1.7.2 Management Information System
Management Information System (MIS) atau Sistem
informasi Manajemen yaitu sebuah sistem informasi pada
level administrasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM
mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi
kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager
untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk
mengembangkan suatu SIM diharapkan pemahaman yang baik
perihal informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan
bagaimana mereka memakai informasi tersebut.
13
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
1.7.3 Decision Support System
Sistem informasi pada level administrasi dari suatu organisasi
yang mengkombinasikan data dan model analisa canggih atau
peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang
semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk
membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS
biasanya tersusun atas :
ƒ Basis Data (bisa diekstraksi dari TPS/MIS)
ƒ Model grafis atau Matematis yang digunakan untuk proses
bisnis
ƒ Use interface yang digunakan oleh user untuk
berkomunikasi dengan DSS
1.7.4 Expert System
Representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang
mahir dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada
bagaimana mengkodekan dan memanipulasi pengetahuan
daripada informasi (misalnya hukum if…then). B iasanya ES
bekerja sebagai berikut:
ƒ User berkomunikasi dengan sistem memakai interaktif
obrolan
ƒ ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang
pakar), dan pengguna memberikan jawaban.
ƒ Jawaban digunakan untuk menentukan hukum mana yang
dipakai, dan ES sistem menyediakan rekomendasi
berdasarkan hukum yang telah disimpan.
ƒ Seorang knowledge enginer bertanggung jawab pada
bagaimana melaksanakan akuisisi pengetahuan, sama menyerupai
seorang analis tetapi dilatih untuk memakai teknik
yang berbeda.
14
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 2
Stake Holder dalam Sistem
Informasi
2.1 Stake Holder
Stake Holder yaitu orang yang mempunyai kepentingan tertentu
pada suatu kegiatan bisnis. Di dalam pengembangan sebuah
sistem informasi stake holder sanggup dibedakan menjadi:
ƒ Manager SI
ƒ System analyst pada pengembangan sistem
ƒ Programmer dalam pengembangan sistem
ƒ End user dalam pengembangan sistem
ƒ Supporting end user
ƒ Business manager
ƒ Teknisi SI lainnya
2.1.1 Manager SI
Manager dalam departemen Sistem informasi memiliki peranan
secara pribadi dalam proses pengembangan sistem kalau
organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI
berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek
pengembangan sistem daripada terlibat pribadi dalam proses
pengembangan sistem. Ada beberapa manager SI pada
departemen SI yang berskala besar:
ƒ Manager untuk keseluruhan departemen SI biasa disebut
sebagai Chief Information Officer dan berada dibawah
president atau direktur perusahaan.
15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
ƒ Setiap divisi dalam departemen SI juga mempunyai seorang
manager contohnya manager pengembangan SI, Manager
operasi ,manager programmer SI dan lain-lain
2.1.2 Systems Analysts
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses
pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari persoalan dan
kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang,
data, proses, komunikasi dan teknologi informasi sanggup
meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga
merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses
analisa dan perancangan sistem informasi.
Seorang sistem analis yang sukses harus mempunyai beberapa
skill.
Keahlian analisa
ƒ Memahami organisasi
ƒ Keahlian memecahkan persoalan
ƒ Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem
infromasi sebagai sebuah sistem.
Keahlian teknis
ƒ Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi
Keahlian Managerial
ƒ Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya
resiko dan perubahan.
Interpersonal skills
ƒ Kemampuan untuk berkomunikasi secara aktif baik
tertulis maupun ekspresi
ƒ Sangat membantu untuk komunikasi dengan end user,
sistem analis maupun programmer
16
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis mencakup :
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan
komputer
4. Aliran dari informasi yang berkhasiat kembali ke
proses bisnis dan penggunanya
Gambar 2.1 Posisi sistem analis di antara stack holder yang
lain
17
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
2.1.3 Programmer
Programmer mengubah Spesifikasi yang diberikan oleh sistem
analis ke dalam aba-aba yang bisa dijalankan oleh komputer.
Langkah mngubah ke dalam kode yang bisa dijalankan
komputer ini disebut coding. Code generator telah
dikembangkan untuk menghasilkan kode dari spesifikasi yang
telah dibuat, menghemat waktu dan biaya. Tujuan dari
penggunaan CASE (Computer Aided Software Engineering)
yaitu untuk menyediakan beberapa code generator yang
secara otomatis menghasilkan 90% atau lebih dari spesifikasi
sistem normal yang diberikan oleh programmer secara normal.
2.1.4 Business manager
Kelompok lain dalam pengembangan sistem yaitu manajer
bisnis contohnya kepala bagian atau kepala departemen atau
eksekutif perusahaan. Manajer-manajer ini penting alasannya yaitu
mereka mempunyai kekuatan pendanaan pengembangan sistem
dan mengalokasikan sumber daya yang diharapkan untuk
keberhasilan proyek.
2.1.5 Teknisi lainnya
Masih banyak lagi teknisi lain yang terlibat dalam
pengembangan sistem diantaranya:
zdatabase eksekutif
zAhli network dan telekomunikasi
18
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 3
Analisa dan Perancangan
Sistem
3.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan
menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh
sistem. Sedangkan sistem desain diartikan sebagai menjelaskan
dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi
diimplementasikan. Sehingga Analisa dan desain sistem
informasi (ANSI) bisa didefinisikan sebagai: Proses
organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis
komputer diimplementasikan. Sehingga bisa diringkas sebagai
berikut:
Analysis: mendefinisikan persoalan
– From requirements to specification
Design: memecahkan persoalan
–From specification to implementation
Kenapa tahapan-tahapan ini penting?
ƒ Kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada
analisa dan perancangan yang baik
ƒ ANSI telah digunakan secara luas di aneka macam industri
(teknologi yang telah teruji)
ƒ Bagian dari karir dalam dunia IT, memperlihatkan banyak
kesenangan dan tantangan serta honor yang tidak rendah
ƒ Kenaikan undangan akan keahlian sistem analis
19
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Secara singkat berdasarkan pendekatan ANSI, seorang sistem
analios yaitu orang yang bertugas:
ƒ Bagaimana membangun sistem informasi
ƒ Bagaimana menganalisa kebutuhan dari sistem
informasi
ƒ Bagaimana merancang sebuah Sistem Informasi berbasi
komputer
ƒ Bagaimana memecahkan persoalan dalam organisasi
melalui sistem informasi
3.2 Metodologi pengembangan Sistem
Proses-proses standard yang digunakan untuk membangun
suatu sistem informasi mencakup langkah-langkah berikut ini:
o Analisa
o Desain
o Implementasi
o Maintenance
Pada perkembangannya, proses-propses standar tadi
dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama
Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan
metodologi umum dalam pengembangan sistem yang
menandai kemajuan dari perjuangan analisa dan desain. SDLC
mencakup fase-fase sebagai berikut:
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisa
4. Desain
o Desain logikal
o Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Maintenance
20
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3.2.1 Identifikasi dan seleksi proyek
Langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang
dubutuhkan oleh sistem diidentifikasi, dianalisa, diprioritaskan
dan disusun ulang. Dalam langkah ini dilakukan beberapa hal
diantaranya:
o Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial
o Melakukan pembagian terstruktur mengenai dan me-rangking proyek
o Memilih proyek untuk dikembangkan.
Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis,
manager yang mengkoordinasi proyek
Aktivitas yang dilakukan meliputi: mewawancarai administrasi
user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi
cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya
Output: Laporan kelayakan berisi definisi persoalan dan
rangkuman tujuan yang ingin dicapai
3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek
Dalam tahapan ini Proyek SI yang potensial dijelaskan dan
argumentasi untuk melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana
kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapan-
tahapan lainnya. Hasil dari tahapan ini yaitu :
Langkah-langkah detail-rencana kerja-high level system
requirement-penugasan untuk anggota tim.
3.2.3 Tahapan Analisa
Fase ketiga dalam SDLC dimana sistem yang sedang berjalan
dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini
dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, persoalan dan
kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk
bagaimana memperbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem
yang sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis
yaitu untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan
21
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
bisnis (business need) dan persyaratan proses dari sistem baru.
Ada 6 aktifitas utama dalam fase ini:
o Pengumpulan informasi
o Mendefinisikan sistem requirement
o Membangun prototype untuk menemukan requirement
o Memprioritaskan requitement
o Menyusun dan mengevaluasi alternatif
o Mereview requiremen dengan pihak administrasi
3.2.4 Tahapan Desain
Pada tahapan ini deskripsi dari requirement yang telah
direkomendasikan diubah ke dalam spesifikasi sistem physical
dan logical.
Logical Design
Bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur
fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis
dideskripsikan terpisah dari platform komputer yang nanti
digunakan. Hasil dari tahapan ini yaitu :
o Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada
dalam sistem gres
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• Input
• Output
• Process
Physical design
Pada potongan ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail
teknologi dimana pemrograman dan pengembangan sistem bisa
diselesaikan. Adapun output dari sistem ini yaitu :
22
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
o Deskripsi teknikal
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• programs,
• files,
• network,
• system software
•
Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang
dilakukan yaitu:
o Merancang dan mengintegrasikan network
o Merancang Arsitektur aplikasi
o Mendesain user interface
o Mendesain sistem interface
o Mendesain dan mengintegrasikan database
o Memnuat prototype untuk detail dari desain
o Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem
3.2.5 Implementasi
Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini
dilakukan beberapa hal yaitu:
o Coding
o Testing
o Insalasi
Output dari tahapan ini yaitu : source code, mekanisme
pelatihan.
3.2.6 Maintances
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem
secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari
tahapan ini yaitu Versi gres dari software yang telah dibuat.
23
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3.3 Kelemahan dari SDLC tradisional
o Terlalu mahal (biaya dan waktu) ketika terjadi
perubahan ketika sistem sudah dikembangkan
o SDLC merupakan metode dengan pendekatan
terstruktur yang mensyaratkan mengikuti semua
langkah yang ada
o Biaya maintenace cukup besar
24
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 4
Pendekatan-Pendekatan
Pengembangan Sistem
Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode
yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan
yang ada dalam metode SDLC. Metode-metode itu antara lain:
o Structured analysis and structured design
o Object oriented analysis and design
o Prototyping
o Joint Application Design (JAD)
o Participatory design
4.1 Structured analysis dan structured design
Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi
waktu dan maintenace dalam pengembangan sistem.
Pendekatan ini juga langsumng memngintegrasikan perubahan
kalau diperlukan.
4. 2 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Pendekatan gres untuk pengembangan sistem, sering disebut
sebagai pendekatan ketiga sesudah pendekatan yang
berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD yaitu metode
pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek
25
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas
dari pendekatan ini yaitu object, Inheritance dan object class
Object yaitu struktur yang mengenkapsulasi atribut dan
metode yang beroperasi berdasarkan atribut-atribut tadi. Objek
yaitu abstraksi dari benda nyata dimana data dan proses
diletakkan bersama untuk memodelkan struktur dan sikap
dari objek dunia nyata.
Object class yaitu sekumpulan objek yang mengembangkan struktur
yang sama dan sikap yang sama.
Inheritance. Properti yang muncul ketika tipe entitas atau object
class disusun secara hirarki dan setiap tipe entitas atau object
class mendapatkan atau mewarisi atribut dan metode dari
pendahulunya.
4.3. Prototyping
Prototyping yaitu proses iterative dalam pengembangan
sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang
bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki
melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa
dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari
Rapid Application Development (RAD). Beberapa kerugian
RAD:
o RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip
rekayasa perangkat lunak
o Menghasilkan inkonsistensi pada modul-modul sistem
o Tidak cocok dengan standar
o Kekurangan prinsip reusability komponen
26
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Prototype methodology
o Analis bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi
requirement awal untuk sistem
o Analis kemudian membangun prototype. Ketika sebuah
prototype telah selesai. User bekerja dengan prototype
itu dan memberikan pada analis apa yang mereka
sukai dan yang tidak mereka sukai.
o Analis kemudian memakai feedback ini untuk
memperbaiki prototype
o Versi gres diberikan kembali ke user
o Ulangi langkah-langkah tersebut hingga user merasa
puas
Keuntungan prototype
o Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain
o Punya kemampuan menangkap requirement secara
positif daripada secara abstrak
o Untuk digunakan secara standalone
o Digunakan untuk memperluas SDLC
4.4 Joint Application Design (JAD)
Pada final 1970 an personil pengembangan sistem di IBM
mengembangan proses gres untuk mengumpulkan requiremen
SI dan mereview desain dengan nama JAD. JAD yaitu proses
terstruktur dimana user, manager dan analis bekerja bersama-
sama selama beberapa hari dalam 1 pertemuan bersama untuk
mengumpulkan requiremen sistem yang akan dibangun.
27
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
4.5 Participatory design
End user dilibatkan dalam pengembangan sistem dalam satu
meja untuk persetujuan perihal sistem requirement dan sistem
desain.
Pada perkembangannya desain sistem banyak disupport oleh
pengggunaan software dan teknologi baru. Analisis
mengandalkan tool dengan tujuan :
o Meningkatkan produktifitas
o Berkomunikasi lebih efektif dengan user
o Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan
dari awal pengembangan hingga akhir.
Contoh-contoh tool yang digunakan yaitu :
–Computer-Aided Systems Engineering (CASE -tools)
–Application Development Environments (ADE -tools)
–Process and Project Managers
4.6 meningkatkan produktifitas pengembangan Sistem
Informasi
Teknologi komputer sanggup digunakan untuk meningkatkan
produktifitas. CASE tool sebagai contoh, menyediakan lebih
banyak produktifitas untuk meningkatkan kemampuan menyerupai
pengembangan kode, tool diagramming dan pendesainan layar
dan laporan.
Computer-Aided Systems Engineering: CASE tools
Case yaitu software yang digunakan untuk mengotomasi atau
mendukung penggambaran dan analisa dari model sistem dan
menyediakan translasi dari model sisytem ke sistem aplikasi.
Berikut ini gambaran arsitektur CASE
28
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 4.1 arsitektur CASE Tool
29
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 5
Analisa Sistem
5.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem yaitu sebuah istilah yang secara kolektif
mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis
sistem yaitu teknik pemecahan persoalan yang menguraikan
bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa manis
bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi
untuk mencapai tujuan mereka.
5.2 Definisi Desain Sistem
Sebuah teknik pemecahan persoalan yang saling melengkapi
(dengan analisa sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian
komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah
sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkanpenambahan,
penghapusan, dan perubahan-perubahan potongan relatif pada
sistem awal (aslinya).
5.3 Analisa sistem informasi
Fase-fase pengembangan dalam pembangunan sistem informasi
yang utamanya difokuskan pada persoalan dan persyaratan-
persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang sanggup
atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada
persoalan tersebut.
30
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
5.4 Pendekatan-pendekatan analisis model Driven
Model Driven yaitu analisis yang memakai gambar untuk
mengkombinasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan,
dan solusi-solusi bisnis. Contoh model yang sering digunakan
yaitu flowchart dan DFD. Contoh dari analisis dengan
pendekatan model driven yaitu :
o Analisis terstruktur
o Rekayasa informasi
o Analisa berorientasi objek
5.4.1 Analisis Terstruktur
Dulu yaitu salah satu pendekatan formal pertama untuk
analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data
dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut
proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep.
Para analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk
diagram alir data (Data flow diagram) yang menggambarkan
proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan
input, output dan file mereka.
5.4.2 Rekayasa informasi dan pemodelan data
Rekayasa informasi dulu terfokus pada struktur data yang
tersimpan pada sebuah sistem. Makara dikatakan data centered.
Model-model data dalam rekayasa informasi disebut entity
relationship. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada modul
berikutnya. Rekayasa informasi dikatakan berpusat pada data
alasannya yaitu menekankan pada pembelajaran dan analisa persyaratan
data sebelum persyaratan-persyaratan proses. Hal ini
didasarkan pada tingkat kepercayaan bahwa data dan
pengetahuan yaitu sumber daya perusahaan yang harus
direncanakan dan dipelihara. Akibatnya analis menggambarkan
model data mentah ke dalam korelasi entitas, gres kemudian
menciptakan diagram alir data yang menjelaskan proses-proses
31
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
yang terjadi. Rekayasa informasi tolong-menolong berusaha
mensinkronkan pemodelan data dengan pemodelan proses.
Perbedaannya hanya pada analisis terstruktur digambarkan
pemodelan proses terlebih dahulu, gres pemodelan data.
5.4.3 Analisa berorientasi objek
Selama 30 tahun, kebanyakan pendekatan pengembangan
sistem telah memisahkan pengetahuan(data) dari proses.
Teknik objek muncul untuk memisahkan menghilangkan
pem,isahan data dan proses ini. Sebaliknya data dan proses
spesifik yang membuat, membaca, memperbarui atau
menghapus data itu diintegrasikan ke dalam konstruksi yang
disebut data atau objek. Satu satunya cara untuk membuat,
membaca, memperbarui atau menghapus data yaitu dengan
cara proses perlekatan (embeded) yang disebut metode. OOA
yaitu teknik yang model driven yang mengintegrasikan data
dan proses yang disebut objek. Model OOA yaitu gambar-
gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari aneka macam
perspektif, menyerupai struktur, sikap dan interasi antar objek.
Contoh yang paling terkenal yaitu UML (Unified Modelling
Language).
5.5 Arti penting tahapan Analisis
Banyak sistem informasi manis yang alhasil ditinggalkan user
alasannya yaitu sistem analis tidak punya pengertian yang benar perihal
organisasi. Tujuan dari analisa sistem yaitu menghindari
kondisi ini, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
o Siapa yang akan memakai sistem?
o Sistem yang dikembangkan akan menyerupai apa?
o Apa yang bisa dikerjakan sistem?
o Kapan sistem akan digunakan?
32
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 6
ANALISA SISTEM
(Bagian 2)
6.1 Pendefinisian masalah
Pada tahapan analisis sistem , analis mempunyai kiprah
mendefinisikan persoalan sistem, melaksanakan studi kelayakan dan
menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.
Terdapat 3 pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu :
o Apa persoalan yang harus diselesaikan dengan sistem
informasi?
o Apa penyebab persoalan tersebut?
o Siapa pemakai final dari sistem?
Masalah yang dipelajari analis sistem yaitu persoalan yang
dihadapi pemakai. Dengan mempelajari persoalan ini, maka
analis bekerjasama dengan pemakai untuk mendapatkan
permasalahan secara kasar. Langkah-langkah yang harus
dijalankan adalah:
o Mendefinisikan batasan dan sasaran
o Mendefinisikan persoalan yang dihadapi pemakai
o Mengidentifikasi penyebab persoalan dan titik
keputusan
o Mengidentifikasi pemakai final
o Memilih prioritas penanganan persoalan
o Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar
o Membuat laporan hasil pendefinisian persoalan
33
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
6.2 Sasaran dan batasan sistem informasi
Sasaran sistem informasi yaitu peningkatan kinerja,
peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya,
peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisiensi dan
peningkatan pelayanan pada pelanggan. Penyimpangan dari ke
enam sasaran inilah yang mengakibatkan persoalan pada sistem
informasi. Batasan sistem yaitu lingkungan yang membatasi
aplikasi, contohnya peraturan-peraturan siapa yang boleh
memakai sistem, dan siapa yang tidak boleh.
Masalah dalam sistem informasi
Masalah dalam sistem informasi yaitu kondisi atau situasi
yang menyimpang dari sasaran sistem informasi, bahkan
menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan, contohnya
kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif , sistem
informasi tidak kondusif . Biasanya persoalan dinyatakan dalam
pertanyaan misalnya:
o Apakah sistem informasi ini sanggup meningkatkan
kinerja
o Apakah sistem informasi sanggup menurunkan biaya
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
keamanan
o Apakah sistem informasi bisa menurunkan
pemborosan
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
penjualan
o Apakah sistem informasi bisa meningkatkan
pelayanan
6.3 ANALISIS PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis
terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,
efisiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES analysis (performance, Information, economy, Control,
34
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
eficiency dan Services). Dari analisis ini biasanya didapatkan
beberapa persoalan utama. Hal ini penting alasannya yaitu biasanya yang
muncul dipermukaan bukan persoalan utama, tetapi hanya tanda-tanda
dari persoalan utama saja.
a. Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis dijalankan dan
tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi
dan waktu tanggap. Jumlah produksi yaitu jumlah pekerjaan
yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Bagian
pemasaran kinerjanya diukur berdasarkan volume pekerjaan
atau pangsa pasar yang diraih atau gambaran perusahaan.
Waktu tanggap yaitu keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi
tersebut.
b. Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pemakai akhir.
Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi
yang bermanfaat sanggup dievaluasi untuk menangani persoalan
dan peluang untuk mengatasi persoalan tersebut. Dalam hal ini
meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah
jumlah informasi, alasannya yaitu terlalu banyak informasi juga
menghasilkan persoalan baru. Situasi yang membutuhkan
peningkatan informasi meliputi:
o Kurangnya informasi mengenai keputusan atau
situasi yang kini
o Kurangnya informasi yang relevan mengenai
keputusan ataupun situasi kini
o Kurangnya informasi yang sempurna waktu
o Terlalu banyak informasi
o Informasi tidak akurat
35
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Informasi juga sanggup merupakan fokus dari suatu batasan atau
kebijakan. Sementara analisis informasi menilik output
sistem, analisis data meneliti data yang tersimpan dalam sebuah
sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi:
Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap dan/atau
disimpan dibanyak tempat.
Kekakuan data. Data ditangkap dan disimpan, tetapi
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan
pengujian tidak sanggup atau sulit dilakukan.
c. analisis ekonomi
Ekonomis barangkali merupakan motivasi paling umum bagi
suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu
biaya atau rupiah. Persoalan hemat dan peluang berkait
dengan persoalan biaya. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan sanggup disimak berikut ini:
Biaya
o Biaya tidak diketahui
o Biaya tidak sanggup dilacak ke sumber
o Biaya terlalu tinggi
Keuntungan
o Pasar-pasar gres sanggup dieksplorasi
o Pemasaran dikala ini sanggup diperbaiki
o Pesanan-pesanan sanggup ditingkatkan.
d. Analisis keamanan
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan kalau
ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang
untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi
kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi dan
persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
36
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Keamanan atau kontrol yang lemah
o Input data tidak diedit dengan cukup
o Kejahatan (misalnya penggelapan atau pencurian)
terhadap data
o Etika dilanggar pada data atau informasi-mengacu
pada data atau informasi yang diakses orang yang
tidak berwenang.
o Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten
pada file-file atau database-database yang berbeda.
o Peraturan atau panduan privasi data dilanggar (atau
sanggup dilanggar)
o Error pemrosesan terjadi (oleh manusia, mesin atau
perangkat lunak)
o Error pembuatan keputusan terjadi.
Kontrol atau keamanan berlebihan
o Prosedur birokratis memperlamban sistem
o Pengendalian menggangu para pelanggan atau
karyawan
o Pengendalian berlebihan mengakibatkan penundaan
pemrosesan.
e. analisis Efisiensi
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output
sebanyak-banyaknya dengan dengan input yang sekecil
mungkin. Untuk melihat apakah efisiensi dari suatu sistem baik
atau tidak sanggup dengan melihat indikatior-indikator berikut ini:
37
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
o Orang, mesin atau komputer membuang-buang waktu
o Data secara berlebihan di input atau disalin
o Data secara berlebihan di proses
o Informasi secara berlebihan dihasilkan
o Orang, mesin atau komputer membuangh
o Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu
berlebihan
o Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu
berlebihan.
f. Services
Analisa untuk menilai kualitas dari suatu sistem sanggup dilihat
dari kriteria-kriteria berikut ini :
o Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
o Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
o Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
o Sistem tidak gampang dipelajari
o Sistem tidak gampang digunakan
o Sistem canggung untuk digunakan
o Sistem tidak fleksibel
Berikut ini pola hasil analisa PIECES yang dilakukan pada
sistem informasi penggajian yang ada pada BBTKLPPM (Balai
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular) Yogyakarta
A. ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE)
Adalah kemampuan didalam menuntaskan kiprah bisnis
dengan cepat sehingga sasaran sanggup segera tercapai. Kinerja
diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu
tanggapan (respontime) dari suatu system. System yang
dikembangkan ini akan menyediakan throughput dan respontime
yang memadai untuk kebutuhan administrasi pada BBTKLPPM.
38
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Kelemahan:
„Keterlambatan memberikan informasi oleh pegawai mengenai
jumlah anak yang bertambah, sehingga Bendahara Gaji harus
melaksanakan perhitungan ulang honor dengan menambahkan
jumlah sumbangan anak. Dan hal tersebut akan memperlambat
kinerja proses.
„Adanya kenaikan pangkat pegawai yang mengakibatkan
Bendara Gaji harus memintakan kekurangan honor atau rapel
pada bulan berikutnya, sehingga akan semakin memperpanjang
response time (waktu tanggap).
B. ANALISIS INFORMASI (INFORMATION)
Laporan-laporan yang sudah selesai diproses digunakan
untukmenghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
administrasi di dalam pengambilan keputusan.
Informasi merupakan hal yang tidak kalah penting alasannya yaitu
dengan informasi tersebut pihak majemen akan merencanakan
langkah-langkah selanjutnya.
Kelemahan:
„Tidak adanya slip honor pegawai sehingga pegawai tidak
mengetahui informasi perincian honor yang diterima secara
keseluruhan.
C. ANALISIS EKONOMI (ECONOMI)
Adalah penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan
yang akan didapatkan dari system yang dikembangkan. System
ini akan memberikan penghematan operasional dan
meningkatkan keuntungan perusahaan. Penghematan didapat
melalui pengurangan materi baku dan perawatan. Sedangkan
39
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
keuntungandidapat dari peningkatan nilai informasi dan
keputusan yang dihasilkan.
Kelemahan:
Apabila Bendahara Gaji ingin mendapatkan aplikasi system
penggajian yang lebih baik dan gampang penggunaannya maka
harus membeli software untuk aplikasi tersebut dengan harga
yang mahal.
D. ANALISIS KEAMANAN (SECURITY)
Sistem keamanan yang digunakan harus sanggup mengamankan
data
dari kerusakan, contohnya dengan menciptakan BackUp data. Selain
itu
system keamanan juga harus sanggup mengamankan data dari
saluran
yang tidak diijinkan, biasanya dilakukan dengan password
terutama
pada form aplikasi dan databasenya.
Kelemahan:
Aplikasi sistem penggajian pada BBTKLPPM keamanannya
belum begitu diperhatikan sehingga bisa dilihat oleh pihak lain.
E. ANALISIS EFISIENSI
Berhubungan dengan sumber daya yang ada guna
meminimalkan
pemborosan. Efisiensi dari system yang dikembangkan yaitu
pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia
yang
mencakup manusia, informasi, waktu, uang, peralatan, ruang dan
keterlambatan pengolahan data.
Kelemahan:
Apabila Bendahara Gaji BBTKLPPM yang mengurusi system
penggajian berhalangan hadir pada dikala penggajian
40
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dilaksanakan, maka akan menghambat proses penggajian dan
tidak adanya pengganti yang mengurusi system penggajian
tersebut
F. ANALISIS PELAYANAN (SERVICE)
Perkembangan organisasi dipicu dengan peningkatan pelayan
yang
lebih baik. Dari peningkatan pelayanan terhadap system yang
dikembangkan akan memberikan suatu:
1. Akurasi dalam pengolahan data
2. Kehandalan terhadap konsistensi dalam pengolahan
input dan outputnya serta kehandalan dalam
menangani pengecualian
3. Kemampuan dalam menangani persoalan yang diluar
kondisi normal
4. Sistem gampang pakai
5. Mampu mengkoordinasi aktifitas untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
Kelemahan:
Proses penyerahan honor masih memakai system manual
(tidak melalui rekening bank, tetapi diserahkan pribadi
kepada pegawai) sehingga memingkinkan antrian dalam
penerimaan gaji.
6.4 STUDI KELAYAKAN
• Setiap proposal proyek harus dievaluasi kelayakannya dari
aneka macam segi :
Ö Kelayakan Teknis
Ö Kelayakan Operasional
Ö Kelayakan Ekonomi
41
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
♦ Kelayakan Teknis
Ö Apakah teknologi yang dibutuhkan sudah tersedia?
Ö Apakah teknologi yang akan digunakan ini sanggup
berintegrasi dengan teknologi yang sudah ada?
Ö Apakah sistem yang sudah ada sanggup dikonversikan ke
sistem dengan teknologi baru?
Ö Apakah organisasi mempunyai orang yang menguasai
teknologi gres ini?
♦ Kelayakan Operasional
• Aspek Teknis
Ö Apakah sistem sanggup memenuhi tujuan organisasi
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan?
Ö Apakah sistem sanggup diorganisasikan untuk
menghasilkan informasi pada dikala yang sempurna untuk
setiap orang yang membutuhkannya?
• Aspek (psikologis) penerimaan oleh orang-orang yang ada
di dalam organisasi
Ö Apakah sistem gres memerlukan restrukturisasi
organisasi dan bagaimana akhir strukturisasi ini
terhadap orang-orang yang ada di organisasi?
Ö Apakah diperlukan pelatihan atau training
ulang?
Ö Apakah personil di dalam organisasi sanggup memenuhi
kriteria untuk sistem baru?
42
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
♦ Kelayakan Ekonomi
• Kelayakan ekonomi bekerjasama dengan return on
investment atau berapa usang biaya investasi sanggup kembali.
• Apakah bermanfaat melaksanakan investasi ke proyek ini atau
kita harus melaksanakan sesuatu yang lain?
• Pada suatu proyek yang besar biasanya lebih ditekankan
kepada kelayakan ekonomi alasannya yaitu umumnya bekerjasama
dengan biaya yang jumlahnya besar.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi
yang dinamakan Cost Benefit Analysis atau Analisa Biaya dan
Manfaat.
Tujuan dari analisa biaya dan manfaat ini yaitu :
Memberikan gambaran kepada user apakah manfaat yang
diperoleh dari sistem gres “lebih besar” dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan.
Metode kuantitatif yang sanggup digunakan yaitu :
1. Analisa Payback (Payback Period).
2. Analisa Net Present Value.
3. Return Of investment (ROI)
43
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Payback Period
Jangka waktu yang diharapkan untuk membayar kembali biaya
investasi yang telah dikeluarkan.
(dalam ribuan Rp)
Proyek bisa membayar kembali investasi alasannya yaitu
keuntungan higienis (kumulatif) pada tahun ke-3 telah mancapai
nilai (positif) 3.500.
Dengan demikian waktu pelunasan investasi tercapai pada
tahun ke-3.
Tepatnya, jangka waktu pelunasan yaitu :
2 + {6.500 - 3.500} /{6.500}
= 2,46 tahun ≈ (2 tahun + 5,5 bulan).
Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Biaya Investasi 20.000
Biaya Operasional 5.000 5.000 5.000
Total Biaya 25.000 5.000 5.000
Pendapatan 10.000 17.000 11.500
Keuntungan Bersih (15.000) 12.000 6.500
Keuntungan Bersih
(Kumulatif)
(15.000) (3.000) 3.500
44
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Analisa Net Present Value (NPV)
Present Value :
Nilai kini dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada
tahun mendatang.
Net Present Value :
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.
Discount Rate :
Bilangan yang digunakan untuk men-discount penerimaan yang
akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang.
Discount rate sanggup dilihat dari tabel discount rate yang
ditentukan oleh tingkat suku bunga (i) dan tahun (t).
Discount rate pada tahun ke-5 dengan interest rate 10% yaitu :
0,621
Untuk menghitung discount rate ini sanggup digunakan rumus :
d = 1/(1+i)t
d = discount rate
i = Interest rate
t = tahun
45
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
NPV sanggup dihitung dengan memakai rumus :
Bt = Benefit tahun ke-t
Ct = Cost tahun ke-t
i = Interest rate yang ditentukan
t = tahun
K0=Investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)
Kriteria :
NPV > 0 Feasible
NPV = 0 Indifferent
NPV < 0 Unfeasible
NPV
0
) 1 (
) (
K
i
C B
t
t t
−
+
−
= ∑
n
t = 1
46
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Contoh :
(dalam juta Rp.)
No. Deskripsi Tahun
ke - 0
Tahun
ke - 1
Tahun
ke - 2
Tahun
ke - 3
Tahun
ke - 4
Tahun
ke – 5
A Benefit
1 Penghematan biaya
perawatan
50 50 20 30 40
2 Penjualan
Informasi
25 25 30 30
Total Benefit 50 75 45 60 70
B Cost
1 Investasi Awal
(membeli
komputer baru)
95
2 Biaya operasional 30 30 30 30 30
Total Cost 95 30 30 30 30 30
Net Benefit (95) 20 45 15 30 40
Discount Rate 15% 1,00 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497
NPV pada Disc.
Rate 15%
(95) 17,4 34,02 9,87 17,16 19,88
NPV = 17,4 + 34,02 + 9,87 + 17,16 + 19,88 - 95 = 8,33 > 0
Karena NPV > 0 maka proyek feasible.
47
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Return On Invesment
Return on invesment yaitu besarnya keuntungan yang bisa
diperoleh (dalam %) selama periode waktu yang telah
ditentukan untuk menjalankan proyek, untuk menghitungnya
digunakan rumus:
TotalBiaya
TotalBiaya at TotalManfa
ROI
−
=
Jika dinyatakan dalam persen (%)
% 100 x
TotalBiaya
TotalBiaya at Totalmanfa
ROI
−
=
Berikut ini pola perhitungan analisa biaya dan manfaat untuk
pengembangan sebuah sistem pembelajaran berbasis komputer
di sebuah Sekolah Menengah Pertama untuk melengkapi sistem pembelajaran yang
sudah ada:
48
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
C.7. Analisis Biaya dan Manfaat
Rincian biaya dan
manfaat
Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun-2 Tahun-3
Rincian Biaya
Biaya pengembangan
Sistem
Pengadaan Sistem (Fisika)
Hardware (2 unit)
LCD Projector dan Screen
Software Education Pack
Biaya training (8 orang)
Biaya Pemeliharaan
Rp 1.500.000
Rp 9.000.000
Rp 7.500.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp 500.000
-
-
-
-
Rp. 625.000
Total Biaya (TB) Rp25.000.000 - Rp 500.000 Rp. 625.000
Rincian Manfaat
1. Manfaat Wujud
• Peningkatan biaya
pendidikan
• Peningkatan Informasi
-
-
Rp. 3.400.000
Rp. 4.050.000
Rp 4.420.000
Rp. 5.467.500
Rp. 5.746.000
Rp. 7.381.125
Total Wujud (TW) - Rp. 7.450.000 Rp. 9.887.500 Rp.13.127.125
2. Manfaat Tak Wujud
• Perbaikan citra/nama
baik
-
Rp. 1.300.000
Rp. 1.950.000
Rp. 2.925.000
Total Tak Wujud (TTW) - Rp. 1.300.000 Rp. 1.950.000 Rp. 2.925.000
Total Manfaat (TM) - Rp. 8.750.000 Rp.11.837.500 Rp.16.052.125
Proceed (Selisih TM & TB) - Rp. 8.750.000 Rp.11.337.500 Rp.15.427.125
Tabel 4.1 Rincian biaya dan manfaat
49
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Adapun metode-metode untuk melaksanakan analisis
biaya dan manfaat diantaranya sebagai berikut:
1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
2. Analisis Pengembalian Investasi (Return On
Investment)
3. Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Berdasarkan para rincian biaya dan manfaat pada tabel
di atas, maka sanggup dilakukan analisis biaya dan manfaat
sebagai berikut:
1. Analisis Payback Period
Perhitungan analisis Payback Periode (waktu
pengembalian investasi):
Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp. 25.000.000
Proceed pada tahun I : Rp. 8.750.000
(-)
Sisa Biaya Sistem pada tahun I : Rp. 16.250.000
Proceed pada tahun II : Rp. 11.337.500
(-)
Sisa Biaya Sistem pada tahun II : Rp. 4.912.500
Sisa = 4.912.500 x 1 tahun = 0,31 tahun
15.427.125
Payback Periode sudah sanggup dicapai pada tahun ke-3, secara
detailnya yaitu 2,31 tahun. Dari fakta tersebut, sanggup
disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada rancangan
sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 2,31 tahun,
yang berarti bahwa pada tahun ke-3 mulai sanggup mengambil
keuntungan dari sistem tersebut.
50
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
2. Analisis Return On Investment (ROI)
Perhitungan prosentase manfaat yang dihasilkan
oleh sistem dibandingkan dengan biaya pengadaan
sistem.
Biaya perhitungan sistem :
- Biaya Pengadaan sistem bulan 0 : Rp 25.000.000
- Biaya Perawatan sistem bulan I : Rp 0
- Biaya Perawatan sistem bulan II : Rp 500.000
- Biaya Perawatan sistem bulan III : Rp 625.000
(+)
Total Biaya : Rp 26.125.000
Total Keuntungan yang didapat :
- Total Manfaat pada bulan I : Rp 8.750.000
- Total Manfaat pada bulan II : Rp 11.827.500
- Total Manfaat pada bulan III : Rp 16.052.125
(+)
Total Manfaat : Rp 36.639.625
Rumus (ROI) yaitu :
Total Manfaat – Total Biaya
ROI = ---------------------------------- X 100 %
Total Biaya
36.639.625 – 26.125.000
ROI = ---------------------------------X 100 % = 40,24 %
26.125.000
Sistem ini akan memberikan keuntungan pada
tahun ke-3 sebesar 40,24 % dari biaya pengadaan,
sehingga sistem ini layak di gunakan.
51
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3. Analisis Net Present Value (NPV)
Perhitungan Analisis NPV:
Proceed 1 Proceed 2 Proceed n
NPV = - nilai proyek + ------------- +------------ + …. --------------
( 1+i % )1 ( 1+i % )2 ( 1+i )n
Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem yang
baru, maka perhitungan nilainya dengan tingkat bunga
diskonto 15% per tahun adalah:
8.750.000 11.337.500 15.427.625
NPV = - 25.000.000 + --------------- +-------------- + --------------
( 1+0,15)1 ( 1+0,15)2 ( 1+0,15)n
NPV = 1.325.059,587
Dari hasil perhitungan diatas, sanggup disimpulkan
bahwa jumlah keuntungan yang diterima kini pada
tahun ke-3 apabila sistem ini diterapkan yaitu : Rp.
1.325.059,587 atau NPV lebih besar dari 0, maka proyek
tersebut layak dilaksanakan.
52
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 7
PENENTUAN KEBUTUHAN
SISTEM
7.1 System requirement (Kebutuhan Sistem)
Tujuan dari fase analisis yaitu memahami dengan sebenar-
benarnya kebutuhan dari sistem gres dan mengembangkan
sebuah sistem yang mewadahi requirement tersebut-atau
tetapkan bahwa tolong-menolong pengembangan sistem gres
tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan
langkah yang paling crucial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan
Sistem bisa diartikan sebagai berikut:
Pernyataan perihal apa yang harus dikerjakan oleh sistem
Pernyataan perihal karakteristik yang harus dimiliki sistem
7.2 Tipe-tipe Kebutuhan Sistem
Kebutuhan Fungsional (Functional requirement)
Functional requirement yaitu jenis requirement yang berisi:
Proses-proses yang harus dilakukan oleh sistem
Informasi-informasi yang harus ada di dalam sistem
Nonfunctional Requirements
Adalah tipe requirement yang berisi properti sikap yang
dimiliki oleh sistem, meliputi:
™Operasional
™Performance
™Keamanan
™Politik dan budaya
53
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Berikut ini pola sebuah dokumen kebutuhan sistem untuk
pengembangan sistem informasi perpustakaan berbasis
komputer :
FUNCTIONAL REQUIREMENT
™Sistem harus sanggup melaksanakan entri buku yang
bekerjasama dengan pendataan buku:
a. User bisa memasukkan aneka macam jenis buku beserta
dengan kode buku, kategori buku, judul buku, penerbit,
pengarang, jumlah halaman, ISBN buku dan lain-lain
b. User bisa menambahkan koleksi buku gres yang akan
keluarkan
c. User bisa menghitung berapa jumlah koleksi buku yang
ada secara keseluruhan
d. User sanggup menampilkan berapa jenis atau kategori
koleksi buku yang ada beserta dengan jumlahnya
e. User sanggup menampilkan jenis buku berdasarkan
ketegori tertentu beserta jumlah bukunya
f. User sanggup mencari koleksi buku berdasarkan
pengarang, penerbit, judul, dan lain-lain
g. User sanggup menampilkan nama buku yang paling sering
di pinjam
h. User sanggup mengganti beberapa kode buku dan lain-lain
yang bekerjasama dengan buku
i. User sanggup menghapus beberapa jenis buku, judul buku
dan lain-lain yang sudah rusak atau hilang
j. User sanggup mengurutkan buku berdasarkan kodenya,
judul buku, jumlah halaman, dan lain-lain
k. User sanggup menampilkan buku yang belum diberi kode
l. User sanggup mengelompokkan buku berdasarkan
pengarang dan judul buku apa saja yang telah ditulis
yang ada di perpustakaan
54
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
™System harus sanggup melaksanakan pendataan anggota
a. User sanggup memasukkan data anggota gres dengan
memasukkan kode anggota, nama, alamat, nomor
telepon
b. User sanggup menampilkan biaya registrasi anggota
yang harus di bayarkan
c. User sanggup menampilkan print kartu anggota gres
d. User sanggup menampilkan menghitung berapa jumlah
anggota yang ada secara keseluruhan
e. User sanggup menampilkan data jumlah anggota yang
berada pada kawasan kecamatan yang sama
f. User bisa menambahkan data anggota gres
g. User bisa merubah data anggota apabila alamat atau
nomor telepon anggota berubah
h. User sanggup menampilkan anggota yang paling sering
meminjam serta kategori buku yang di pinjam
i. User sanggup menampilkan data peningkatan atau
penurunan anggota gres setiap tahunnya
™Sistem harus sanggup melakukan transaksi peminjaman:
a. User sanggup mencatat semua transaksi peminjaman
b. User sanggup memasukan data-data dari anggota baik
nama, alamat, nomor telepon dan lain-lain
c. User sanggup memasukkan jumlah buku yang di pinjam
d. User sanggup memasukkan judul buku, nama pengarang,
dan nama penerbit
e. User sanggup menampilkan tanggal kembali buku yang di
pinjam
f. User sanggup mengetahui apakah anggota sudah
mengembalikan buku yang di pinjam
55
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
g. User sanggup menampilkan anggota yang paling sering
meminjam
™ Sistem harus sanggup melaksanakan transaksi pengembalian:
a. User sanggup mencatat semua transaksi pengembalian
b. User sanggup manampilkan judul buku, nama pengarang,
nama penerbit dari buku yang di kembalikan
c. User sanggup menampilkan denda yang harus dibayar oleh
peminjam buku (denda 1 buku Rp.100/perhari)
d. User sanggup mengetahui total keseluruhan buku yang di
pinjam
e. User sanggup menampilkan tanggal pengembalian buku
f. User sanggup menampilkan judul buku, nama pengarang,
dan nama penerbit dari buku apabila peminjam
menghilangkan buku yang di pinjam
g. User sanggup menampilkan harga buku yang harus diganti
oleh anggota apabila buku tersebut hilang
h. User sanggup mengetahui nama buku yang belum di
kembalikan oleh peminjam/anggota
i. User sanggup mengetahui nama anggota beserta alamat
anggota yang belum mengembalikan buku beserta
tanggal buku tersebut harus di kembalikan
™Sistem harus sanggup melaksanakan laporan keuangan secara
otomatis:
a. User sanggup menampilkan laporan pendapatan yang
diterima baik berdasarkan tanggal tertentu, bulan
tertentu, atau tahun tertentu
b. User sanggup menampilkan laporan pendapatan yang di
terima baik berdasarkan biaya registrasi anggota gres
atau anggota yang memperbarui kartu anggota dan
denda yang di bayarkan oleh angggota
56
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
c. User sanggup mengetahui jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan dan untuk apa biaya-biaya tersebut
d. User sanggup mengetahui jumlah dana yang di gunakan
untuk pembelian buku gres serta jumlah buku yang
harus di beli
e. User sanggup mengetahui atau mengecek jumlah keuntungan
kotor maupun keuntungan bersihnya dari pendapatan yang di
terima
f. User sanggup menampilkan jumlah kas yang sanggup
digunakan
NON-FUNCTIONAL REQUIREMENT
Operasional
a. Digunakan pada system operasi Microsoft Windows
XP®, Microsoft Windows® NT, Microsoft
Windows®2000
b. Pentium III-class or higher processor
c. 128 MB – 256 MB of RAM
d. Bisa digunakan untuk barcode render
e. Printer untuk mencetak kartu anggota dan laporan
keuangan maupun yang lain-lain
Security
a. Dilengkapi password untuk sistem aplikasinya maupun
databasenya
b. Dilengkapi dengan kamera untuk mengawasi anggota
yang membaca di ruang baca dan ruang penyimpanan
tas yang tersambung kekomputer
™Informasi
a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password
yang di masukkan oleh user salah
b. Digunakan untuk menampilkan mekanisme registrasi
anggota gres
™Performance
57
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
a. Waktu untuk transaksi peminjaman buku dibatasi 2
menit
b. Waktu untuk transaksi pengembalian buku di batasi 1
menit
c. Jumlah transaksi peminjaman dan pengembalian
7.3 Teknik Pengumpulan Requirement
Dalam menyusun requirement, ada beberapa teknik yang biasa
digunakan. Pada uraian berikut kita akan membahas beberapa
teknik pengumpulan requiremen yang biasa digunakan.
Interview
Interview atau wawancara yaitu teknik pengumpulan
requirement yang paling umum digunakan. Langkah-langkah
dasar dalam teknik interview adalah:
a. Memilih sasaran interview
b. Mendisain pertanyaan-pertanyaan interview
c. Persiapan interview
d. Melakukan interview
e. Follow up hasil interview
Joint Application Development
Proses kelompok terstruktur yang terfokus untuk menentukan
requiremen, melibatkan tim proyek, pengguna, dan administrasi
bekerja bersama-sama, teknik ini sangat berkhasiat untuk
mereduksi waktu pengumpulan informasi hingga 50%.
58
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Pelaku JAD
a. Facilitator
1. Terlatih untuk teknik JAD
2. Menyiapkan jadwal dan memandu proses kelompok
b. Scribe
Mencatat isi dari sesi JAD
c. User dan manager dari perusahaan yang akan dibentuk
Sistemnya
Gambar 7.1 JAD Meeting Room
59
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Questionnaires (Kuisioner)
Kuisioner yaitu sekumpulan pertanyaan tertulis, dan sering
melibatkan banyak orang. Kuisioner bisa dilakukan paper based
atau secara elektonik. Biasanya sampel dipilih untuk mewakili
populasi tertentu. Setelah hasil kuisioner diperoleh diharapkan
analisa untuk mengambil data yang sesuai dengan keperluan
pengumpulan requirement.
Analisa Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang
menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Biasanya
dokumen yang diamati berupa form, laporan, manual
kebijakan, grafik organisasi
Observasi
Teknik ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan secara
pribadi pada proses-proses yang sedang berjalan. Hal ini
penting alasannya yaitu adakala user atau manager tidak sanggup
mengingat secara keseluruhan apa yang mereka lakukan dan
menceritakan kembali ke analis.
60
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 8
ANALISA USE CASE
8.1 Analisa Use Case
Use case yaitu metode berbasis teks untuk menggambarkan
dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case
menambahkan detail untuk requirement yang telah dituliskan
pada definisi sistem requirement. Use case dikembangkan oleh
sistem analis bersama-sama dengan user. Pada tahapan
selanjutnya berdasarkan use case ini analis menyusun model
data dan model proses.
8.2 Peranan Use case
Semua kemungkinan tanggapan terhadap suatu insiden
didokumentasikan. Use case sangat berkhasiat ketika situasi yang
dianalisa sangat kompleks. Sebuah use terdiri dari elemen-
elemen sebagai berikut:
1. Informasi Dasar
a. Nama, jumlah dan deskripsi singkat
b. Trigger-kejadian yang menyebabkab adanya
usecase
c. Eksternal trigger: trigger yang berasal dari luar
sistem
d. Temporal Trigger: insiden yang berbasis waktu
e. Sudut pandang use case harus konsisten
2. Input-output utama
a. Asal dan tujuan
b. Tujuan harus lengkap dan komprehensif
61
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
3. Detail
a. Harus ada detail dari langkah-langkah yang
harus dilakukan berikut data masukan dan
keluarannya.
62
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Contoh sebuah use case:
63
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Proses pengembangan Use Case
1. Identifikasi use case utama
2. Identifikasi setiap langkah dalam setiap use case
3. Identifikasi elemen-elemen dalam setiap langkah
4. Konfirmasikan use case
5. Ulangi langkah-langkah diatas secata iteratif
64
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Langkah 1: Identifikasi use case utama
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Mulailah sebuah
form use case dari
setiap use case
Jika lebih dari 9
kelompokkan
dalam paket-paket
Tanyakan who, what dan where perihal
kiprah dan input/output mereka:
• Tugas utama apa yang dilakukan?
• Trigger apa yang memicu kiprah ini?
• Informasi/form/laporan apa yang
diharapkan untuk melaksanakan kiprah
ini?
• Siapa yang memberi
informasi/form/laporan ini?
• Informasi apa yang dihasilkan dan
pergi ke mana informasi tersebut?
Langkah 2: Identifikasi setiap langkah dalam setiap use case
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap use
case, masukkan
langkah-langkah
utama untuk
memproses input
dan menghasilkan
output
Menanyakan
”how” perihal setiap use case:
• Bagaimana anda memproduksi
laporan?
• Bagaimana informasi berubah pada
laporan? o you process forms?
• Tool apa yang dilakukan pada
langkah ini?
65
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Langkah 3: Identifikasi elemen-elemen dalam setiap langkah
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap
langkah,
identifikasi setiap
langkah, input dan
outputnya
Tanyakan How perihal setiap langkah ini:
• Bagaimana orang mengetahui
kapan melaksanakan langkah ini?
• Laporan/form apa yang dihasilkan
dari langkah ini?
• Laporan/form apa yang
dibutuhkan langkah ini?
• Apa yang terjadi kalau laporan/form
ini tidak ada?
Langkah 4: Konfirmasikan use case
Aktifitas Pertanyaan tipikal yang diajukan
Untuk setiap
langkah, validasi
bahwa semuanya
lengkap dan benar
Minta user untuk mengeksekusi proses-
proses yang tertulis dalam use case.
Berikut ini pola use case yang diterapkan pada proses
pemilihan CD pada sebuah rental CD:
66
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 1
Hasil Langkah 2:
67
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
68
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 3:
69
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Hasil langkah 4
70
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 9
PROCESS MODELLING
9.1 Process model
Proses modelling yaitu cara formal untuk menggambarkan
bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-
acara yang dilakukan dan bagaimana data berpindah
diantara aktifitas-aktifitas itu. Ada banyak cara untuk
merepresentasikan proses model, cara yang terkenal yaitu
dengan memakai data flow diagram (DFD). Ada 2 jenis
DFD, Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa
menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan. Kedua yaitu
Fisikal DFD yang menggambarkan proses model berikut
implementasi pemrosesan informasinya.
9.2 DATA FLOW DIAGRAMS
Berikut ini pola sebuah DFD yang menggambarkan proses
registrasi pasien pada rumah sakit:
71
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.1 DFD registrasi pasien pada rumah sakit
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu ,
elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada 4 elemen yang
menyususn suatu DFD yaitu:
Proses
Aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik, biasa berupa man ual maupun terkomputerisasi.
72
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu
diawali atau berakhir pada suatu proses.
Data Store
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang
mengalir disimpan dalam data store. Aliran data diupdate atau
ditambahkan ke data store.
External entity
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi
berinteraksi dengan sistem.
Masing-masing elemen akan diberi lambang tertentu untuk
membedakan satu dengan yang lain. Ada beberapa metode
untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut.Untuk lebih
jelasnya sanggup dilihat pada diagram berikut ini :
73
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.2 Elemen-elemen dari DFD dan lambangnya
9.3 Menggambarkan proses bisnis dengan memakai DFD
Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditunjukkan
dalam 1 DFD. Dekomposisi yaitu proses untuk
74
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
menggambarkan sistem dalam hirarkie dari diagram DFD.
Diagram anak menggambarkan proses yang lebih detail
dibandingkan dengan diagram induk. Harus ada proses
Balancing untuk menjamin informasi yang disajikan dalam satu
level dari suatu DFD secara akurat direpresentasikan pada DFD
level berikutnya. Adapun hirarki dari suatu DFD sanggup dilihat
pada diagram berikut ini:
75
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.3 Hirarki penyusunan DFD
Keterangan :
76
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Context Diagram: DFD pertama dalam proses bisnis.
Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada.
Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal
(proses 0). Context Diagram juga memperlihatkan semua entitas
luar yang mendapatkan informasi dari atau memberikan informasi
ke sistem.
Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang
menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga memperlihatkan
komponen internal dari proses 0 dan memperlihatkan bagaimana
proses-proses utama direlasikan memakai data flow. Pada
level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama
terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga
dilakukan penambahan data store.
Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari
setiap proses utama dari level 0. Level ini memperlihatkan proses-
proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama
dalam level 0, sekaligus memperlihatkan bagaimana informasi
berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika
contohnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3 proses
anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses
induk.
Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun
sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak
mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkan ke level
berikutnya (level 3, level 4...dst)
77
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Berikut ini pola penyusunan DFD untuk sistem presensi
karyawan yang memakai webcam untuk meng-capture
wajah karyawan yang melaksanakan presensi. Sistem ini bekerja
dengan prinsip pengenalan wajah.Perhatikan bahwa diagram
yang digunakan yaitu diagram yang mengacu pada metode De
marco-Jordan.
Context Diagram
Pada context diagram, sistem digambarkan dengan
sebuah proses saja, kemudian diidentifikasi entitas luar yang
berinteraksi dengan proses tunggal tadi. Didapatkan 2 entitas
luar yaitu karyawan dan potongan PSDM (Personalia dan Sumber
Daya Manusia).
Gambar 9.4. context diagram untuk sistem presensi
Sistem
Presensi
Karyawan
karyawan
Data
karyawan
Data
presensi
Laporan presensi
PSDM
Laporan presensi
78
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Keterangan Gambar :
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melaksanakan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melaksanakan
presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 1
Pada level ini, proses tunggal dari context diagram
dipecah menjadi 3 proses yang lebih terperinci yaitu proses
input data karyawan, presensi dan pembuatan laporan presensi.
79
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.5 DFD level 1 untuk sistem presensi
Keterangan Gambar:
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melaksanakan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Karyawan2: Meliputi Id karyawan, No induk, Nama,
Bagian, Jabatan, Gaji
karyawa
2
Presensi
1
Input
data
Karyaw
Tb Karyawan
Tb Presensi
3
Pembuat
an
Laporan
PSDM
Data
karyawan
Data
Presensi
Data karyawan2
Data
Presensi2
Data
Presensi2
Data karyawan2
Laporan
Presensi
Laporan
Presensi
80
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melaksanakan
presensi
Data Presensi2: Meliputi id presensi, gambaran wajah karyawan,
tanggal dan waktu presensi dilakukan.
Tb Karyawan : Tabel Karyawan, untuk menyimpan data
karyawan
Tb Presensi : Tabel Presensi untuk menyimpan data presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 2
Pada DFD Level 2, proses Input data Karyawan diperinci
menjadi 2 proses yaitu proses input data, digunakan untuk
menginputkan data karyawan dan proses input citra, proses
meng-capture wajah karyawan sehingga didapatkan gambaran wajah.
Pada Level ini didapatkan juga beberapa penyimpanan data
yaitu Tb Data Karyawan untuk menyimpan data-data karyawan
dan File Citra Wajah Karyawan untuk menyimpan gambaran wajah
karyawan.
81
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.6 DFD Level 2 untuk proses Input data Karyawan
Untuk proses Presensi, sanggup diperinci menjadi proses
input gambaran yang mendapatkan input wajah dari karyawan yang
dicapture dengan webcam, Image matching yang bertugas
mencari gambaran wajah yang sesuai pada database dan Transaksi
presensi yang memproses data-data dikala transaksi karyawan
dilakukan.
karyawa
1.1
Input
data
Tb data
Karyawan
1..2
Input
Citra
File Citra
wajah
Data
karyawan
wajah
gambaran wajah Data
karyawan2
82
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.7 DFD Level 2 untuk proses Presensi
DFD Level 3
Untuk proses input gambaran baik pada proses input data
karyawan (proses 1.2) maupun proses presensi (proses 2.1)
mempunyai rincian proses yang sama, sehingga untuk
penyusunan DFD level 3 akan diambil proses 2.1 saja sebagai
berikut:
karyawa
2.1
Input
Citra
2..2
Image
Matchin
g
2..3
Transaksi
Presensi
Tb Karyawan
File Citra
wajah
Tb Presensi
Data
Presensi
Data
Karyawan
Citra Wajah
Hasil
Identifikasi
Citra Wajah wajah
Citra Wajah
83
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.8 DFD Level 3 untuk proses input gambaran
karyawa
2.1.2
Image
Conversio
n
2.1.1
Image
capturin
g
2.1.3
Image
conversio
n
Ciri wajah
Citra wajah
RGB format
.bmp
Citra wajah
grayscale format
Citra wajah
grayscale format
jpg ukuran 80x80
84
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 10
DATA MODELLING
10.1 DATA MODEL
Data model yaitu cara formal untuk menggambarkan data
yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem bisnis.
Model ini memperlihatkan orang, tempat atau benda dimana data
diambil dan korelasi antar data tersebut. Data modelling juga
dibedakan menjadi 2: Logical data model: Menunjukkan
pengaturan data tanpa mengindikasikan bagaimana data
tersebut disimpan, dibentuk dan dimanipulasi. Physical data
model: Menunjukkan bagaimana data akan disimpan
tolong-menolong dalam database atau file. Penyusunan model data
harus seimbang dengan model proses. Salah satu cara
pemodelan data yaitu dengan ERD (Entity Relationship
Diagram).
10.2 THE ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
Apakah ERD itu?
• Gambar yang menunjukkan informasi dibentuk disimpan
dan digunakan dalam sistem bisnis.
• Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang
sama
• Garis yang menghubungkan antar entitas memperlihatkan
korelasi antar data
85
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• ERD juga bisa digunakan untuk memperlihatkan aturan-
hukum bisnis
Menggunakan ERD untuk memperlihatkan hukum bisnis
• Aturan bisnis yaitu batasan yang harus diikuti ketika
sistem beroperasi.
• Simbol ERD hanya memperlihatkan satu instance dari
entitas harus ada sebelum instance lain dari suatu
entitas. Sebagai contoh: Seorang dokter harus ada
sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat.
• Simbol ERD dapat memperlihatkan ketika salah satu
instance dari suatu entitas sanggup direlasikan dengan satu
atau lebih instance dari entitas lainnya.Contohnya: satu
dokter bisa mempunyai banyak pasien, satu pasien bisa jadi
hanya mempunyai satu dokter utama.
• Simbol ERD juga menun jukkan ketika eksistensi dari
instance suatu entity yaitu opsional untuk sebuah korelasi
dengan instance dari suatu entitas. Contohnya: Pasien
mungkin mempunyai atau mungkin tidak mempunyai biaya
asuransi.
Berikut ini pola sebuah ERD
86
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.1 Contoh Diagram ERD
87
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Elemen-elemen ERD
Seperti data flow diagram, ERD juga memakai simbol-
simbol khusus untuk menggambarkan elemen-elemen ERD.
Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam ERD:
88
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.2 Elemen-elemen dari ERD
Keterangan :
Entity
Entitas bisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data
akan dikumpulkan. Untuk menjadi sebuah entity, suatu objek
harus menampilkan beberapa kali event. Sebagai pola : Jika
sebuah firma hanya mempunyai 1 gudang, maka gudang tersebut
bukan entitas. Tetapi kalau perusahaan mempunyai banyak gudang,
maka gudang bisa menjadi entitas suatu entitas kalau perusahaan
ingin menyimpan data untuk setiap instance dari gudang.
89
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.3 Contoh Entitas dan Instance
Atribut
• Informasi yang diambil perihal sebuah entitas
• Hanya yang digunakan oleh organisasi yang
dimasukkan dalam model
• Nama atribute harus merupakan kata benda
• Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut
untuk ketelitian.
Identifier
• Satu atau lebih atribut sanggup menjadi identifier entitas,
yang secara unik mengidentifikasi setiap instance dari
entitas.
• Concatenated identifier (identifier gabungan) terdiri dari
beberapa atribut.
• Identifier bisa saja artifisial, menyerupai dengan menciptakan ID
number
• Identifier tidak akan dikembangkan hingga fase desain.
90
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.4 tipe-tipe identifier
Berikut ini pola penggunaan identifier dalam sebuah case
repositoy untuk suatu atribut
91
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 10.5 Case repository untuk atribut patient_SSN
Relationships
92
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Hubungan antar entitas
• Entitas pertama dalam relationship disebut entitas
induk, entitas kedua disebut sebagai entitas anak.
• Relationship harus mempunyai nama yang berupa kata
kerja
• Relationship berjalan 2 arah
Sebagai contoh, kalau dimiliki dua entitas yaitu buku dan toko
buku maka bisa dibentuk beberapa relationship, diantaranya:
• Toko buku memesan buku
• Toko buku menampilkan buku
• Toko buku menstock buku
• Toko buku menjual buku
• Toko Buku mengembalikan buku.
Relationship memesan, menampilkan, menstock, menjual dan
mengembalikan mendefinisikan korelasi yang relevan antara
buku dan toko buku.
Cardinalitas
• Kardinalitas mengacu pada berapa kali instance dari satu
entitas sanggup berelasi dengan instance lain di entitas
yang berbeda.
• Satu instance dalam 1 entitas mengacu pada satu dan
hanya satu instance pada entitas lainnya (1:1)
• Satu instance dalam suatu entitas mengacu ke satu atau
lebih instance yang berelasi (1:N)
• Satu atau lebih instance dalam suatu entitas mengacu
pada satu atau lebih instance pada entitas yang berelasi
(M:N).
93
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Modalitas
• Mengacu pada apakah suatu instance dari entitas anak
sanggup ada tanpa suatu korelasi dengan instance dari
entitas induk atau tidak.
• Not Null berarti bahwa suatu instance pada entitas yang
berelasi harus ada untuk suatu instance dari entitas lain
untuk disebut valid
• Null berarti bahwa tidak ada instance dalam entitas
yang berelasi yang diharapkan untuk instance pada korelasi
lain untuk dikatakan valid.
Berikut ini pola penggunaan kardinalitas dan modalitas
dalam suatu Relationship:
94
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data Dictionary dan Metadata
• Metadata dalah informasi yang tersimpan yang berisi
komponen dari model data
• Metadata disimpan dalam data dictionary sehingga bisa
dibagi dengan developer dan user melalui SDLC
• Data dictionary yang lengkap dan bisa dibagi membantu
meningkatkan kualitas dari sistem yang sedang
dikembangkan.
Kardinalitas:
memperlihatkan
pelanggan
tunggal
menunggu
perbaikan
Modalitas:
mengindikasikan
untuk
mengambil
tindakan di
perlukan
pelanggan
Kardinalitas:
memperlihatkan
ada banyak
tindakan
perbaikan yang
bisa dilakukan
Modalitas:
Menunjukkan
ada situasi
dimana
tindakan
perbaikan tidak
diharapkan
Pelanggan
Tindakan
Perbaikan
95
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
berikut ini frame umum dari sebuah metadata:
Sebuah entitas
yang bisa
dideskripsikan
sebagai:
Sebuah Attribut
yang bisa
dideskripsikan
sebagai:
Sebuah
Relationship yang
bisa
dideskripsikan
sebagai:
Nama
Definisi
Catatan Khusus
Kontak User
Kontak Analis
Nama
Deskripsi
Alias
Contoh nilai
Nilai yang bisa
diterima
Format
Tipe
Catatan khusus
Frase kata kerja
Entitas induk
Entitas anak
Definisi
Kardinalitas
Modalitas
Gambar 10.6 Frame Metadata
MEMVALIDASI ERD
Untuk menciptakan ERD, diharapkan latihan dan jam terbang, Ada
beberapa pedoman yang perlu diperhatikan untuk menciptakan
ERD diantaranya:
• Entitas harus mempunyai banyak kejadian/realitas
• Hindari penggunaan atribut yang tidak perlu
• Berilah label yang terperinci untuk semua komponen
• Pasangkan kardinalitas dan modalitas yang terperinci dan
benar
• Pecah atribut menjadi level serendah mungkin yang
diperlukan
96
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Label harus merefleksikan istilah-istilah bisnis yang
umum
• Asumsi harus disebutkan dengan jelas.
Normalisasi
Normalisasi yaitu teknik yang digunakan untuk memvalidasi
model data. Serangkaian hukum diberlakukan pada data model
logik untuk meningkatkan pengaturannya. Biasanya digunakan
3 aturan
Langkah-langkah normalisasi
Berikut ini yaitu langkah-langkah yang digunakan untuk
melaksanakan normalisasi terhadap data model yang telah kita
peroleh :
0 normal form
Apakah ada atribut yang
mempunyai nilai ganda untuk
satu instance dari suatu
entitas?
Ya: Hilangkan atribut yang
berulang dan grup yang
berulang. Buat entitas yang
menggambarkan atribut-
atributnya. Biasanya diharapkan
penanmbahan korelasi untuk
menghubungkan entitas gres
dan lama.
Tidak : Model data ada dalam
bentuk 1NF (1 Normal Form)
1 Normal Form
Apakah identifier terdiri dari
lebih dari satu atribut? Jika
ya. Apakah nilai atribut
tergantung hanya pada satu
potongan dari identifier?
Ya: Hilangkan ketergantungan
parsial. Hilangkan atribut suatu
entitas dimana nilai-nilai
mereka tergantung pada ke
semua identifier. Biasanya
97
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
diharapkan penanmbahan korelasi
untuk menghubungkan entitas
gres dan lama.
Tidak: Model data dalam
bentuk 2NF (2 Normal Form)
2 Normal Form
Apakah ada nilai-nilai atribut
yang tergantung pada entitas
yang bukan identifier?
Ya: Hilangkan ketergantungan
transitif atau entitas turunan.
Pindahkan atribut ke entitas
dimana atrinut tersebut
bergantung pada identifier.
Biasanya diharapkan
penanmbahan korelasi untuk
menghubungkan entitas gres
dan lama.
Tidak : Model data ada dalam
bentuk 3NF (1 Normal Form)
3 Normal Form
Unnormalized Entity
Mulai dengan entitas dari model data logik
98
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
99
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
First Normal Form (1NF)
Cari kelompok-kelompok entitas yang berulang dan pisahkan
ke dalan entitas yang berbeda.
100
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Second Normal Form (2NF)
Jika ada entitas yang mempunyai identifier gabungan, cari atribut
yang hanya bergantung pada identifier . Jika ditemukan
pindahkan ke entitas baru.
Third Normal Form (3NF)
Cari atribut yang bergantung hanya pada atribut lain yang
bukan merupakan identifier. Jika ditemukan pindahkan menjadi
entitas baru, juga pindahkan atribut-atribut yang dirasa perlu
dipindahkan.
101
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Menyeimbangkan ERD dengan DFD
Semua aktifitas analisa merupakan aktifitas-aktifitas yang saling
berkaitan, termasuk proses modelling dan data modelling.
Proses model akan berisi dua hal data floe dan data store.
Komponen data dalam DFD ini harus diseimbangkan dengan
ERD dimana Data store diseimbangkan dengan entitas dan
elemen data diseimbangkan dengan atribut. Untuk
mempermudah, banyak tool CASE yang menyediakan fitur
untuk mengecek ketidakseimbangan.
102
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 11
DESAIN SISTEM
11.1 FASE DESAIN
Fase desain yaitu fase dimana didefinisikan bagaimana akan
membangun sistem.Pada tahapan ini setail dari deskripsi
teknikal perihal bagaimana membangun sistem didefinisikan.
Biasanya orang menyampaikan hasil dari fase desain yaitu
spesifikasi sistem. Spesifikasi sistem yaitu produkakhir dari
fase desain, yang menjelaskan dengan sempurna perancangan sistem
menyerupai apa yang akan diimplementasikan oleh tim desain
selama fase implementasi.
Langkah-langkah Fase Desain:
Adapun langkah-langkah fase desain sanggup dijelaskan sebagai
berikut:
• Menyajikan alternatif desain (membuat sendiri, membeli
atau outsorcing)
• Mengubah proses-proses logik dan model data ke dalam
model fisik
• Merancang arsitektur sistem
• Membuat pemilihan hardware dan software
• Merancang bagaimana data akan disimpan
• Mendesain jadwal untuk proses yang bersesuaian
• Membuat spesifikasi sistem
103
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Dalam fase desain sebaiknya dihindari kesalahan-kesalahan
klasik menyerupai :
• Pengurangan waktu perancangan
• Penambahan fitur dari apa yang sudah ditentukan
dalam fase analisis
• Mengganti tool dan teknologi pada pertengahan proyek.
11.2 STRATEGI DESAIN
Ada 3 taktik umum yang biasa digunakan dalam pengembangan
sistem:
•Custom development : membangun sistem dari nol dalam rumah
produksi sendiri
•Membeli paket software dan melaksanakan beberapa kostumisasi
•Melakukan outsorcing ke pihak ketiga.
Costum development
Strategi desain ini punya satu keunggulan utama, yaitu biaya
pengembangannya sanggup kita kendalikan sendiri dan relatif
mudah. Rincian kelebihan dan keunggulannya yaitu :
Kelebihan:
• Tingkat fleksibilitas dan krearifitas lebih tinggi
104
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Cocok dan konsisten dengan teknologi dan standar yang
ada
• Bisa membangun kemampuan dan pengetahuan
fungsional dari tenaga kerja yang kita miliki.
Kekurangan :
• Membutuihkan waktu dan perjuangan yang signifikan
• Mungkin membutuhkan keahlian atau pengetahuan
fungsional yang belum dikuasai
• Kadang-kadang biaya bisa membengkak
• Sering membutuhkan waktu lebih banyak dari jadwal
yang telah tersedia.
• Ada resiko kegagalan proyek.
Pembelian software Paket
Saat ini telah tersedia aneka macam software paket untuk banyak
kebutuhan bisnis. Dalam paket software, jadwal yang
digunakan telah dites dan diujikan serta bisa menghemat waktu
dan biaya pengembangan. Tetapi software paket sangat jarang
sesuai 100% dengan kebutuhan bisnis. Untuk mengatasi ini
beberapa software paket memungkinkan user untuk melaksanakan
kostumisasi. Kelemahan utamanya yaitu paket software bisa
jadi tidak bisa diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada kalau
dikembangkan oleh perusahaan yang berbeda.
Outsourcing
Outsourcing yaitu menyewa vendor luar, developer atau
service provider untuk menuntaskan tahapan desain .
Keuntungan utama alah mengurangi waktu produksi dan ada
nilai tambah diantaranya bisa mendapatkan lebih banyak proyek
dalam periode yang sama dan melaksanakan outsourcing pada
pihak-pihak ketiga. Tetapi taktik ini ada beberapa resikonya,
diantaranya:
105
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Kehilangan informasi penting
• Kehilangan kendali akan pengembangan di masa depan
• Kehilangan kesempatan untuk mencar ilmu
Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan
outsourcing adalah:
• Pelihara jalur komunikasi tetap terbuka dengan pihak
ketiga.
• Definisikan dan stabilisasi requirement sebelum
menandatangani kontrak
• Pandang kerjasama sebagai korelasi partnership
• Pilihlah vendor, developer dan service provider dengan
hati-hati
• Tugaskan seseorang untuk memelihara kerjasama
• Jangan melaksanakan outsourcing apa yang tidak kita
mengerti
• Tekankan pada requirement yang fleksibel, korelasi
jangka panjang dan kontrak jangka pendek.
Memilih taktik desain
Dalam menentukan taktik desain, pertimbangkan hal-hal berikut
ini :
• Kebutuhan bisnis
• Pengalaman sendiri
• Kemampuan proyek
• Manajemen proyek
• Frame waktu yang tersedia
106
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :
Custom
Development
Software Paket Outsourcing
Business
need
kebutuhan bisnis
unik
kebutuhan bisnis
umum
Kebutuhan
bisnis bukan
core/inti dari
bisnis
In-house
experience
Tenaga terlatih dan
berkemampuan
baik banyak
dimiliki
Ikemampuan standar
untuk kostumisasi
dimiliki
SDM dengan
Kemampuan
teknis yang
terlatih tidak
dimiliki
Project skills Punya keinginan
ingin meningkatkan
Skill SDM yang
dimiliki
Skill bukan hal atau
info yang
strategis
Outsourcing
yaitu
keputusan
strategis
Project
management
Memiliki manajer
proyek yang handal
dan teknologi yang
telah terbukti
Manajer proyek bisa
mengkoordinasikan
usaha-usaha dari
vendor
Proyek manajer
berkemampuan
tinggi pada
level
administrasi
tertentu level
Time frame Waktu yang
tersedia fleksibel
Waktu yang tersedia
pendek
Waktu yang
tersedia bisa
pendek bisa
panjang
107
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 12
DISAIN ARSITEKTUR
12.1 Desain Arsitektur
Desain arsitektur yaitu perencanaan bagaimana sistem akan di
distribusikan di antara komputer-komputer yang ada dan
software dan hardware apa yang akan digunakan untuk
masing-masing komputer. Dalam desain arsitektur ada 2 hal
yang perlu diperhatikan:
• Spesifikasi dari software dan hardware
• Deskripsi detail dari komponen software/hardware
untuk mempermudah pihak yang akan membeli
software/hardware tersebut.
12.2 Elemen dari desain arsitektur
Dari sudut pandang software komponen arsitektural sanggup
dibagi menjadi:
Data Storage : komponen yang digunakan untuk menyimpan
data
Data access logic: mekanisme yang digunakan untuk mengakses
data yang disimpan dalam data storage.
Application Logic: potongan logika pemrosesan dalam lapis
aplikasi
Presentation Logic : komponen pemrosesan tampilan dan
perintah dari user.
108
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
12.3 Tujuan desain arsitektur
Tujuan dari desain arsitektur yaitu untuk menentukan
komponen software mana yang akan di-assign ke hardware
yang tersedia. Adapun pilihan hardware yang tersedia adalah:
Klien :
Input/output device yang dioperasikan oleh user
PC. Laptop, peralatan mobile, telepon selular
Pilihan untuk Klien:
• Terminal
• Microcomputer
• Minicomputer
Server:
Komputer lebih canggih untuk menyimpan software
Bisa diakses oleh banyak user.
Pilihan untuk server :
• Mainframe
• Microcomputer (PC)
• Terminal khusus menyerupai ATM, kiosk dll
109
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
12.4 Pilihan arsitektur
a. Server-Based Architecture
Pada arsitektur jenis ini, 4 komponen software diletakkan pada
potongan yang sama yaitu server. Terminal yang tersedia hanya
digunakan sebagai dumb terminal, perpanjangan layanan dari
server saja. Pada arsitektur ini data relatif kondusif tetapi beban
kerja server sangat berat, alasannya yaitu semua komponen dijalankan di
server.
110
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
b. Client-Based Architecture
Pada arsitektur ini, server hanya berperan sebagai data storage.
Komputer klien yang digunakan untuk mengolah data yang
dikirim oleh server. Beban kerja server sangat ringan tetapi
keamanan data sangat tergantung kinerja dari klien.
c. Client-Server Architecture (Two-Tiered)
111
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Pada arsitektur ini data dan mekanisme pengaksesan data dilayani
oleh server dan persoalan tampilan dan logika aplikasi dilayani
oleh user. Pada arsitektur ini keamanan data cukup terjamin
alasannya yaitu mekanisme bagaimana mengakses data oleh klien
ditangani oleh server. Arsitektur ini biasa disebut arsitektur 2-
tier.
Keun tungan
Scalable
Meningkatkan modularitas dari sistem berbasis
web
Tidak ada titik sentra kegagalan
Kelemahan
Kompleksitas
Perlu bahasa dan teknik pemrograman gres
Lebih kompleks untuk di update
112
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
d.Three-Tiered Client-Server Architecture
Pada arsitektur ini ditambahkan hardware untuk menjalankan
lapis apllication logic, sehingga keamanan pengaksesan data
menjadi lebih terjamin.
113
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 13
HIRARCHY INPUT OUTPUT
CHART (HIPO)
HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan
pengembangan suatu sistem yang dikermbangkan oleh IBM.
HIPO sanggup digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari
ebberapa pemakai yang menggunakannya untuk kepentingan
yang berbeda-beda. Antara lain sebagai berikut:
• Seorang manajer sanggup memakai dokumentasi
HIPO untuk memperoleh gambara umum sistem
• Seorang programmer menggunakannya untuk
menentukan fungsi-fungei dalam jadwal yang
dibuatnya.
• Programmer juga sanggup memakai dokumen ini
untuk mencari fungsi-fungsi yang dimodifikasi dengan
cepat
Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama. Pertama sanggup
dibentuk sebuah struktur yang menggambarkan korelasi antar
fungsi dalam jadwal secara hirarkis. Perhatikan gambar
berikut ini:.
114
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 13.1 Diagram DIV dari HIPO
Sasaran kedua yaitu untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja
yang harus ada dalam sistem yang dikembangkan. Dari gambar
diatas terlihat terperinci fungsi apa saja yang harus dibuat. Sasaran
ketiga yaitu untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi
Sistem presensi
Karyawan
5.0
Pembuatan
laporan
4.0
Presensi
Karyawan
3.0
pengisian
data
2.0
Pengisian
Data
Jabatan
1.0
Pengisian
data
potongan
3.1
Pengisian
data non
gambaran wajah
3.2
Pengisian
data gambaran
wajah
4.1
Pengambilan
gambaran wajah
sbg input
4.1.1
Pencocok
an wajah
dengan
database
4.1.1.1
Transaksi
presensi
5.1
Seleksi
data
karyawan
5.2
Seleksi
bulan dan
tahun
5.1.1
Pencetakan
laporan
115
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dan output apa yang dihasilkan. Sebagai pola perhatikan
modul fungsi no 3. Diagram HIPO yang bisa dibentuk sebagai
berikut:
Gambar 13.2 Diagram Ringkas
13.2 Jenis Diagram HIPO
Paket HIPO terdiri dari 3 jenis diagram yaitu diagram daftar isi
visual (Visual Table of content). Diagram Ringkas (Overview
diagram) dan diagram rinci (detail diagram)
Daftar Isi Visual (DIV)
Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem
berikut nama dan nomornya, yang nantinya akan diperinci
dalam diagram ringkas dan diagram rinci. Dalam DIV juga bisa
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.1
Pengisian
gambaran non
wajah
3.2
Pengisian
gambaran wajah
File gambaran
wajah
Tabel
karyawan
116
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
dilihat fungsi-fungsi utama yang menyusun sebuah sistem dan
korelasi antar fungsi tersebut.
Diagram Ringkas
Diagram Ringkas menerangkan input, proses dan output dari
sistem. Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari
fungsi-fungsi yang telah didefinisikan dalam Daftar Isi Visual.
Perhatikan gambar 13.2 untuk pola sebuah diagram ringkas.
Diagram Rinci
Diagram Rinci HIPO digunakan untuk memperinci input,
proses dan output yang telah digambarkan dalam diagram
ringkas. Input data dijelaskan field-field datanya secara detail.
Untuk Fungsi, juga dideskripsikan proses apa yang dilakukan
oleh fungsi-fungsi tersebut. Rincian field-field data output juga
dijelaskan dengan lebih detail.
117
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.1
Pengisian
gambaran non
wajah
3.2
Pengisian
gambaran wajah
File gambaran
wajah
Tabel
karyawan
Data
Karyawan
Terdiri atas:
• NIK
• Nama
• Bagian
• Jabatan
Pengisian Citra Non
Wajah
Mengambil foto dari
karyawan dengan
kamera
Pengisian gambaran wajah
Digunakan untuk
melaksanakan entry data
karyawan
Tabel karyawan
terdiri dari
ID karyawan
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
File gambaran wajah terdiri
atas
kumpulanfoto
karyawan
118
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 15
PEDOMAN DESAIN INTERFACE
User interface desain
• Beberapa aplikasi akan mempunyai user interface
yang sederhana, yang lain akan mempunyai user
interface yang kompleks.
• Akan ada 1 user interface untuk setiap
pengguna
• Tujuan dari UI yaitu untuk memungkinkan user
menjalankan setiap kiprah dalam user
requirement
• Makara dalam membangun sebuah user interface
harus berdasar pada User Requirement
Prinsip-pronsip user interface yang baik:
• UI yang baik tidak mengharuskan pengguna
untuk mengingat tampilan UI
• UI menampilkan apa yang dimengerti oleh user
atau
visualisasi dari keadaan dari sistem sekarang.
• hal yang harus dihindari :
• menampilkan terlalu banyak informasi dan
terlau banyak pilihan
119
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu
sedikit pilihan dan tanpa konteks
• Eksploitasi struktur sajian standar yang sudah
familiar dengan software yang sering
digunakan user.
120
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 16
IMPLEMENTASI SISTEM
16.1 Implementasi sistem
Tahapan implementasi sistem sanggup terdiri dari langkah-
langkah berikut ini:
• Menerapkan planning implementasi
• Melakukan kegiatan implementasi
• Tindak lanjut implementasi
16.1.1 Menerapkan planning implementasi
Supaya kegiatan implementasi nantinya sanggup beroperasi sesuai
dengan yang diharapkan, maka suatu planning implementasi .
Sehingga planning implementasi merupakan kegiatan awal dari
tahap implementasi sistem. Rencana implementasi
dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan. Dalam tahapan ini biaya yang dibutuhkan
dikalkulasi dalam bentuk anggaran biaya. Angggaran biaya
inilah yang digunakan untuk kendali terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan. Waktu yang diharapkan untuk melaksanakan
tahapan-tahapan pekerjaan juga perlu ditentukan disini. Lebih
jauh perihal penjadwalan akan di bahas pada modul tersendiri.
16.1.2 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang
sudah direncanakan dalam planning implementasi. Kegiatan
yang dilakukan dalam tahapan implementasi yaitu :
• Pemilihan dan training personil
121
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
• Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan
perangkat keras.
• Pemrograman dan pengetesan program
• Pengetesan sistem
• Konversi sistem.
16.1.3 Pemilihan dan training personil
Personil yang dipilih sanggup berasal dari 2 sumber yaitu
karyawan yang telah ada dari perusahaan atau calon karyawan
yang berasal dari luar.
Pelatihan karyawan
Ada beberapa pendekatan training yaitu:
• Ceramah/seminar
• Pelatihan prosedural
• Pelatihan tutorial
• Simulasi
• Latihan pribadi di pekerjaan (on-the-job-training)
16.1.4 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan
perangkat keras.
Jika peralatan gres akan dimiliki, maka tempat atau ruangan
untuk hardware gres harus juga dipersiapkan. Sistem yang
besar membutuhkan tempat dan lingkungan yang harus
diperhitungkan, contohnya dengan pemasangan AC, penerangan,
pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya.
Langkah selanjutnya yaitu menginstall harware dan
softwarenya.
122
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
16.2 Pengetesan Sistem
16.2.1 Filosofi testing
Sangat berbahaya hanya mengetes modul-modul awal tanpa
perencanaan testing secara keseluruhan.
Akan cukup sulit untuk untuk menghasilkan serangkaian
urutan insiden yang mengakibatkan error
Testing harus dilakukan secara sistematis dan hasilnya
didokumentasikan dengan cermat.
16.2.2 Kategori testing
a. Stub testing
Tes struktur kendali sebelum semua modul dituliskan
b. Unit testing
Tes setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan
fungsinya dengan baik. Ada 2 metode untuk melaksanakan unit
testing yaitu :
123
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Black Box Testing
Terfokus pada apakah unit jadwal memenuhi requirement
yang disebutkan dalam spesifikasi.
White-Box Testing
Melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode jadwal
yang ada, dan menganalisa apakah ada kesalahan atau tidak.
124
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
c.Integration testing
Tes interaksi dari modul-modul untuk menjamin bahwa mereka
bekerja dengan baik. Integration test terdiri dari serangkaian tes
sebagai berikut:
Ujicoba Antarmuka
Ujicoba setiap fungsi dari interface
Ujicoba skenario pengguna
Pastikan setiap skenario berjalan dengan baik
Ujicoba aliran data
Uji setiap proses dalam langkah per-langkah
Ujicoba interface sistem
Pastikan data mengalir antar proses
d.System testing
Tes untuk menjamin softare bekerja dengan baik sebagai potongan
dari keseluruhan sistem.
e.Requirements Testing
Pastikan bahwa integrasi sistem tidak mengakibatkan kesalahan.
Tes ini terdiri dari serangkaian testing yaitu:
Usability Testing
Uji bagaimana sistem sudah bebas dari kesalahan dan gampang
digunakan
Security Testing
Pastikan fungsi-fungsi keamanan berjalan dengan baik
Performance Testing
Pastikan bahwa sistem bekerja dengan baik pada acara
pekerjaan dengan volume besar
Documentation Testing
Uji apakah dokumen yang dihasilkan sudah benar dan sesuai
dengan yang dibutuhkan
125
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
e.Acceptance testing
Tes untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan
organisasi
•Alpha Testing
Tes ini dilakukan oleh user untuk menjamin bahwa mereka
mendapatkan sistem, tes dilakukan dengan memakai data tes .
•Beta Testing
Pengujian dengan memakai data riil, bukan data tes. User
sesungguhnya memonitor kesalahan yang terjadi atau
perbaikan yang dibutuhkan.