Pemupukan tumbuhan memang diharapkan untuk mencukupi nutrisi supaya sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, pada kenyataannya keyword “mencukupi” unsur hara sering diabaikan. Lihatlah, setiap kali menanam tidak terlepas dari acara memupuk, tidak peduli apakah unsur hara yang tersedia di dalam tanah mencukupi atau kekurangan. Yang penting tumbuhan harus dipupuk. Padahal, cara memupuk yang sudah mentradisi ibarat itu kurang sempurna alias belum benar dalam perjuangan memberi nutrisi kepada tanaman.
![]() |
pixabay.com |
Ada kebiasaan begitu mendengar ada produk pupuk gres yang bisa meningkatkan produksi komoditas tertentu, eksklusif saja membeli dan memupuk tanaman. Padahal, gres saja beberapa ahad memperlihatkan pupuk tanaman. Namun, sebab tidak memperhatikan “kemauan” tanaman, kebiasaan ibarat itu terus saja ada dan terulang dalam setiap ekspresi dominan tanam. Bahkan, belum manjur pupuk akar, “dipaksakan” tumbuhan dengan pupuk daun.
Perlu diingat bahwa tumbuhan akan terganggu pertumbuhannya jikalau jumlah pupuk dalam keadaan berlebihan atau kekurangan. Tanaman membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang seimbang atau cukup untuk keberlangsungan kehidupannya secara produktif.
Pemupukan tumbuhan yang benar akan membawa dampak positif terutama bagi tumbuhan itu sendiri. Tanaman yang dipupuk dengan benar akan tumbuh dengan normal, produksi, dan produktivitas pun tinggi. Di samping itu, dengan pemupukan sesuai dengan kebutuhan tumbuhan akan menjaga kelestarian lahan, lingkungan, dan sumberdaya air.
Dampak Negatif dari Kesalahan Memupuk
- Batang tumbuhan rusak
- Tanaman tidak produktif
- Bunga dan buah rontok
- Tanaman layu dan mati
- Tanah keras
- Air tanah tercemar
- Tanah menjadi asam atau basa
- Kesehatan insan terganggu
- Rugi secara ekonomi, pikiran, energi, dan waktu
4 Hal Penting dalam Memupuk Tanaman
Tindakan penting dalam pemupukan ialah memperlihatkan pupuk yang sempurna dan sesuai dengan kesuburan tanah. Ketika sifat fisika, kimia, dan biologi tanah sudah diketahui sebelum menanam, maka tidak akan menciptakan kita gundah dalam memilih jenis dan banyaknya kebutuhan pupuk. Oleh sebab itu, penilaian kesuburan tanah sebelum pengolahan lahan atau sebelum memasuki masa tanam merupakan langkah cerdas dalam pengelolaan lahan.
Ada 4 hal penting dalam memupuk tumbuhan supaya produksi dan produktivitas tinggi serta memperlihatkan dampak positif terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut ialah jenis pupuk, waktu pemupukan, takaran pupuk, dan teknik aplikasinya.
Jenis pupuk
Jenis pupuk apa yang perlu diaplikasikan? Aplikasikan jenis pupuk yang sempurna sesuai dengan hasil penilaian kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman. Misalnya, struktur tanah keras, maka perlu penambahan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Mungkin juga perlu penambahan unsur hara makro N, P dan K, maka pupuk yang diaplikasikan pupuk yang mengandung unsur-unsur tersebut, bisa pupuk kimia tunggal atau beragam dan bisa juga pupuk organik. Demikian juga dengan kebutuhan unsur-unsur hara lainnya.
Kadang-kadang masih ada juga yang gundah dengan kehadiran begitu banyak jenis pupuk terutama pupuk kimia. Padahal, yang namanya pupuk niscaya ada kandungan unsur hara di dalamnya. Nama boleh berbeda, tapi lihatlah kandungannya dan mungkin kandungan unsur haranya sama.
Baca Juga :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Praktis Menanam kunyit dalam Karung
Hal ini senada ibarat diungkapkan oleh Novizan (2007) dalam karyanya Petunjuk Pemupukan bahwa pepatah usang menyampaikan “Mawar dengan aneka macam sebutan tetaplah mawar.” Begitu juga dengan pupuk, dalam aneka macam macam merek dan sebutan, kandungannya tetap unsur hara makro dan mikro. Meskipun jumlah dan jenis pupuk bermacam-macam, tidak akan menciptakan gundah jikalau materi pembentuknya diketahui.
Waktu pemupukan
Pupuk ialah makanan untuk tanaman. Oleh sebab itu, “jadwal makan” tumbuhan harus teratur. Buatlah jadwal pemupukan tertulis supaya gampang diingat atau dilihat. Tanaman yang secara terus-menerus atau terlalu sering dipupuk, menciptakan tumbuhan stres atau terganggu. Waktu pemupukan juga diadaptasi dengan fase pertumbuhannya, baik pada fase vegetatif maupun fase generatif.
Pupuk yang diaplikasikan tidak serta merta tersedia untuk tanaman. Ada jenis pupuk yang butuh waktu larut dan gres tersedia untuk tumbuhan dalam waktu +/- 7 hari. Dan ada juga pupuk yang cepat tersedia dan cepat diserap oleh tanaman.
Bahkan, waktu pemupukan tergantung juga pada cuaca dan suhu udara. Musim hujan dan kemarau berbeda dalam hal takaran yang diberikan. Demikian juga dengan suhu udara, aplikasi pupuk pada pagi hari atau sore hari, ibarat pada aplikasi pupuk daun. Jika diaplikasikan pada waktu yang tidak tepat, maka tidak ada dampak bagi pertumbuhan tumbuhan atau justeru yang terjadi mungkin terganggunya tanaman.
Dosis Pemupukan
Over takaran dalam pemupukan merupakan tindakan yang merugikan tumbuhan dan juga lingkungan. Khusus untuk tanaman, dosisnya harus sempurna sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dosisnya juga tergantung pada ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Oleh sebab itu, dalam setiap pemupukan, ikutilah petunjuk dari ahlinya atau baca dengan teliti petunjuk yang tertera pada label pupuk.
Teknik memupuk
Teknik atau cara aplikasi pupuk yang tidak tepat, juga berakibat fatal dalam budidaya tanaman. Tempatkan pupuk sesuai dengan kondisi masing-masing, seperti cara tugal, pengocoran, fertigasi, penempatan dalam larikan, disekeliling tanaman, tebar, atau mungkin melalui penyemprotan ibarat aplikasi pupuk daun. Dengan teknik aplikasi yang benar maka absorpsi pupuk oleh tumbuhan lebih optimal. Namun, jikalau salah tekniknya, tumbuhan “lapar” dan energi kita pun terkuras.