- Cinta tanah air itu memang perlu. Tapi apa alasan fundamental seseorang mesti menyayangi tanah airnya sendiri? Alasan psikologis, lantaran di situlah pertama-tama seseorang berguru untuk berinteraksi dengan dunia?
Setiap orang punya alasan untuk menyayangi tanah tumpah darahnya sendiri. Demikian juga dengan saya. Sebagai orang Timor, saya mau kemukakan lima alasan mengapa saya sangat-sangat menyayangi tanah timor dari ujung Los Palos sampai ke ujung Kupang, dari Ambenu sampai Panite. Alasan-alasan itu ialah ini:
1. Musikologi
Tanah Timor ialah tanah ritmik melodius. Nada-nada tinggi melengking lewat viol dan menghentak lewat tihar dan seruling. Irama gong menggelitik kaki, dan tarian maekat yang mendedahkan kemenangan di medan laga: . Bidu, bonet dan dansa. Melodi dan hentakan ini sekaligus menggambarkan kondisi alam Timor yang sesungguhnya, terpaku di sebelah utara oleh Puncak Mutis dan Ramelau, menghampar permadani dari Bena sampai ke Suai. Karang-karang yang ganas dan gersang di Kupang dan Baucau.
Timor Leste yang cukup usang diduduki orang-orang Portugis menyerap musik dan tarian Portu, turut memberi warna khas untuk musik Timor. Dansa Portu ialah aktivitas yang paling ditunggu-tunggu oleh muda-mudi dalam setiap kesempatan pesta pernikahan. Konon, Dancing hall di Flobamora mall, mulanya ditujukan untuk bangunan home theater. Namun lantaran minat pengunjung lebih ke dansa-dansi maka jadilah Dancing Hall, setiap malam minggu, pasangan-pasangan menyalurkan hobi berdansa ala TImor. Baca juga : Daftar Lengkap Tokoh Pahlawan Nasional dan Tokoh Daerah dari Nusa Tenggara Timur (Update)
2. Gastronomi.
Makanan lokal yang ada paling banyak variasinya. Dulu, ketika padang Timor masih dipenuhi dengan kerbau, sapi dan kambing, dagingdan susu ialah makanan sehari-hari kaum bangsawan. Untuk orang jelata, kesempatan bertemu daging ialah pada ketika pesta adat. Makan daging sepuas-puasnya. Mau yang kering, se’I, atau yang berkuah, loto. Setiap ada pertemuan, niscaya ada perpisahan makan daging. Itulah sebabnya, kosakata pesta adab untuk orang Timor (Dawan) berarti “pembantaian hewan”.
Makanan pokok sehari-hari ialah jagung bose (buah jagung yang ditumbuk untuk melepaskan kulit ari- kemudian dimasak dengan adonan santan dan sayur-sayuran). Nasi dianggap makanan untuk pendatang (Kase). Alternatif lain ialah laris tobe: olahan dari singkong, umbi-umbian lainnya. Hasil olahan khas contohnya Penpasu: lengkap empat sehat lima sempurna, rebusan jagung plus: sayuran, umbi, kacang-kacangan, dan susu sapi siap saji sekali masak, satu wadah, satu porsi. Kenyang! Baca juga : Kumpulan Lirik Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur
3. Ekologi
Aroma cendana yang wangi mencocok hidung orang Eropa sampai mendarat di Lifau, Atapupu dan Kupang. Aroma itu pula yang membikin mereka bertengkar ibarat anjing berebut tulang. Alhasil, tempat jarahan dibagi-bagi, ke arah matahari terbit untuk Missi, ke arah terbenam untuk Zending. Biasa, Gold, Glory and Gospel,…. Hingga sekarang, perbatasan Negara mengangkangi Timor.
Tumbuhan cendana hidup dan subur di wilayah pegunungan Timor ibarat sekitar Soe- TTS dan Ermera – Timor Leste. Pohon jati pun merupakan vegetasi yang dengan gampang kamu temui di mana-mana. Salah satu daerah besar hutan jati ada di bersahabat kota Atambua, milik para biarawan SVD Timor.
Timor ialah tanah sabana, dengan sedikit daerah kecil hutan hujan tropis di wilayah Mutis, Lakaan dan Ramelau. Pada bulan Desember sampai Mei, sejauh mata lepas memandang ada kehijauan di mana-mana. Berikutnya ketika kemarau tiba bertandang pada Juni – November, warna kecoklatan mencakup dataran Timor. Rumput-rumputan yang paling tahan terhadap kemarau melambangkan usaha hidup orang-orang Timor, bertahan dalam tingkat yang paling bawah ibarat akar rumput. Baca juga : 10 Kuliner Khas NTT Yang Bikin Beta Rindu Mau Pulang Kampung
4. Geologi
Pertambangan di Indonesia sedang ramai-ramainya menengok ke Timor. Selain Marmer dan Mangan, Konon, kandungan emasnya pun sedang dieksplorasi (mudah-mudahan jangan ketemu emas, kan kasihan Tanah ini akan digaruk-garuk!) Setelah Marmer mendulang pertengkaran lantaran dijarah habis-habisan, Batu mangan pun kini menuai perselisihan. Ini terjadi antara mereka yang cinta alam versus mereka yang cinta uang. Dua-duanya memang tidak salah! Tapi rakyat kini mulai ulet menajukan pernyataan tolak tambang: menciptakan pengusaha terkencing-kencing, pejabat terbelakang termehek-mehek. Tanah Timor digaruk-garuk. Ada luka, tapi mereka suka. Baca juga : Grup Facebook Yang Paling Aktif dan Ramai di Kunjungi Masyarakat NTT
5. The Magic Number
Baca juga : DEVOSI ROSARIO DI BULAN OKTOBER
Dua ialah angka abnormal Timor. Dua etnik besar: Dawan dan Tetum. Dua Kristen Besar: Kristen Roma, Protestan Luteran. Dua Negara: Indonesia, Timor Leste, dua puncak: Mutis, Ramelau, dua pulau kecil: Batek, Jaco. Dua Dewa: Bumi dan Langit. Lengkaplah sudah jalinan Jantan betina, dan turunannya. Lalu posisi neutrum ada di mana? Pasti ada pada mereka yang sudah lupa semua ganjal an di atas dan menjual Tanah Timor untuk sekedar mengisi perut buncit yang, anehnya, tak pernah kenyang.
Kau masih punya ganjal an untuk menyayangi Tanah Timor? Sudilah mengembangkan di sini!
Image Source : @AnaktimorHitz on instagram Sumber https://www.bloggerntt.com/
Setiap orang punya alasan untuk menyayangi tanah tumpah darahnya sendiri. Demikian juga dengan saya. Sebagai orang Timor, saya mau kemukakan lima alasan mengapa saya sangat-sangat menyayangi tanah timor dari ujung Los Palos sampai ke ujung Kupang, dari Ambenu sampai Panite. Alasan-alasan itu ialah ini:
1. Musikologi
Tanah Timor ialah tanah ritmik melodius. Nada-nada tinggi melengking lewat viol dan menghentak lewat tihar dan seruling. Irama gong menggelitik kaki, dan tarian maekat yang mendedahkan kemenangan di medan laga: . Bidu, bonet dan dansa. Melodi dan hentakan ini sekaligus menggambarkan kondisi alam Timor yang sesungguhnya, terpaku di sebelah utara oleh Puncak Mutis dan Ramelau, menghampar permadani dari Bena sampai ke Suai. Karang-karang yang ganas dan gersang di Kupang dan Baucau.
Timor Leste yang cukup usang diduduki orang-orang Portugis menyerap musik dan tarian Portu, turut memberi warna khas untuk musik Timor. Dansa Portu ialah aktivitas yang paling ditunggu-tunggu oleh muda-mudi dalam setiap kesempatan pesta pernikahan. Konon, Dancing hall di Flobamora mall, mulanya ditujukan untuk bangunan home theater. Namun lantaran minat pengunjung lebih ke dansa-dansi maka jadilah Dancing Hall, setiap malam minggu, pasangan-pasangan menyalurkan hobi berdansa ala TImor. Baca juga : Daftar Lengkap Tokoh Pahlawan Nasional dan Tokoh Daerah dari Nusa Tenggara Timur (Update)
2. Gastronomi.
Makanan lokal yang ada paling banyak variasinya. Dulu, ketika padang Timor masih dipenuhi dengan kerbau, sapi dan kambing, dagingdan susu ialah makanan sehari-hari kaum bangsawan. Untuk orang jelata, kesempatan bertemu daging ialah pada ketika pesta adat. Makan daging sepuas-puasnya. Mau yang kering, se’I, atau yang berkuah, loto. Setiap ada pertemuan, niscaya ada perpisahan makan daging. Itulah sebabnya, kosakata pesta adab untuk orang Timor (Dawan) berarti “pembantaian hewan”.
Makanan pokok sehari-hari ialah jagung bose (buah jagung yang ditumbuk untuk melepaskan kulit ari- kemudian dimasak dengan adonan santan dan sayur-sayuran). Nasi dianggap makanan untuk pendatang (Kase). Alternatif lain ialah laris tobe: olahan dari singkong, umbi-umbian lainnya. Hasil olahan khas contohnya Penpasu: lengkap empat sehat lima sempurna, rebusan jagung plus: sayuran, umbi, kacang-kacangan, dan susu sapi siap saji sekali masak, satu wadah, satu porsi. Kenyang! Baca juga : Kumpulan Lirik Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur
3. Ekologi
Aroma cendana yang wangi mencocok hidung orang Eropa sampai mendarat di Lifau, Atapupu dan Kupang. Aroma itu pula yang membikin mereka bertengkar ibarat anjing berebut tulang. Alhasil, tempat jarahan dibagi-bagi, ke arah matahari terbit untuk Missi, ke arah terbenam untuk Zending. Biasa, Gold, Glory and Gospel,…. Hingga sekarang, perbatasan Negara mengangkangi Timor.
Tumbuhan cendana hidup dan subur di wilayah pegunungan Timor ibarat sekitar Soe- TTS dan Ermera – Timor Leste. Pohon jati pun merupakan vegetasi yang dengan gampang kamu temui di mana-mana. Salah satu daerah besar hutan jati ada di bersahabat kota Atambua, milik para biarawan SVD Timor.
Timor ialah tanah sabana, dengan sedikit daerah kecil hutan hujan tropis di wilayah Mutis, Lakaan dan Ramelau. Pada bulan Desember sampai Mei, sejauh mata lepas memandang ada kehijauan di mana-mana. Berikutnya ketika kemarau tiba bertandang pada Juni – November, warna kecoklatan mencakup dataran Timor. Rumput-rumputan yang paling tahan terhadap kemarau melambangkan usaha hidup orang-orang Timor, bertahan dalam tingkat yang paling bawah ibarat akar rumput. Baca juga : 10 Kuliner Khas NTT Yang Bikin Beta Rindu Mau Pulang Kampung
4. Geologi
Pertambangan di Indonesia sedang ramai-ramainya menengok ke Timor. Selain Marmer dan Mangan, Konon, kandungan emasnya pun sedang dieksplorasi (mudah-mudahan jangan ketemu emas, kan kasihan Tanah ini akan digaruk-garuk!) Setelah Marmer mendulang pertengkaran lantaran dijarah habis-habisan, Batu mangan pun kini menuai perselisihan. Ini terjadi antara mereka yang cinta alam versus mereka yang cinta uang. Dua-duanya memang tidak salah! Tapi rakyat kini mulai ulet menajukan pernyataan tolak tambang: menciptakan pengusaha terkencing-kencing, pejabat terbelakang termehek-mehek. Tanah Timor digaruk-garuk. Ada luka, tapi mereka suka. Baca juga : Grup Facebook Yang Paling Aktif dan Ramai di Kunjungi Masyarakat NTT
5. The Magic Number
Baca juga : DEVOSI ROSARIO DI BULAN OKTOBER
Dua ialah angka abnormal Timor. Dua etnik besar: Dawan dan Tetum. Dua Kristen Besar: Kristen Roma, Protestan Luteran. Dua Negara: Indonesia, Timor Leste, dua puncak: Mutis, Ramelau, dua pulau kecil: Batek, Jaco. Dua Dewa: Bumi dan Langit. Lengkaplah sudah jalinan Jantan betina, dan turunannya. Lalu posisi neutrum ada di mana? Pasti ada pada mereka yang sudah lupa semua ganjal an di atas dan menjual Tanah Timor untuk sekedar mengisi perut buncit yang, anehnya, tak pernah kenyang.
Kau masih punya ganjal an untuk menyayangi Tanah Timor? Sudilah mengembangkan di sini!
Image Source : @AnaktimorHitz on instagram Sumber https://www.bloggerntt.com/