GERD ialah sebuah kata yang dulu saya tak pernah mendengarnya sama sekali ketika saya masih sehat, ya... itu ialah nama penyakit yang benar-benar tak pernah saya ketahui sebelumnya, bahkan nama nya pun saya kira asing untuk sebuah nama penyakit. GERD ialah abreviasi dari Gastroesophageal reflux disease yaitu sebuah kondisi dimana ketika cairan di lambung berbalik naik ke kerongkongan. Cairan tersebut sanggup memicu peradangan dan mengiritasi lapisan dalam kerongkongan. Pada umumnya tanda-tanda utamanya ialah nyeri pada ulu hati yang terus-menerus dan naiknya asam lambung ke kerongkongan, tapi entah kenapa saya tak pernah atau jarang sekali mencicipi sakit nyeri pada ulu hati. Yang pertama kali saya rasakan ialah adanya asam lambung yang naik ke ekspresi ketika saya sedang tidur, itu ialah tanda-tanda pertama kali yang saya rasakan sebelum munculnya gejala-gejala lainnya, mungkin tiap penderita GERD mencicipi hal yang berbeda-beda atau tanda-tanda yang lain-lain, beda kondisi fisik beda gejala, itu hanya sebuah kemungkinan prasangka ku saja, yang terperinci penyakit ini menjadikan 1000 macam tanda-tanda deh.
Setelah tanda-tanda pertama muncul, tanda-tanda lain mulai bermunculan selama selang waktu yang cukup lama, dimulai dari berdengingnya indera pendengaran ibarat ada mesin kendaraan beroda empat didalam telinga, gigi rontok, susah BAB, heartburn, sering pusing, kliyengan, sering kesemutan, dan masih banyak lagi yang mungkin tiap orang mencicipi tanda-tanda berbeda. Dan yang paling parah ialah perasaan parno, takut mati, bahkan sering di tengah malam kebangun secara tiba-tiba dengan napas sesak, pusing, lemas, ibarat mau mati secara tiba-tiba dengan detakan jantung yang kencang sekali. Beberapa tahun hidup saya ibarat itu, bahkan hingga kini pun meski saya sudah merasa sembuh, tapi kadang saya mencicipi tanda-tanda tiba-tiba muncul jikalau masakan saya tidak dijaga dengan baik. Yah, sebab memang gerd tidak sanggup sembuh berdasarkan saya langsung jikalau tanpa operasi, sebab klep lambung sudah lemah dan tidak normal lagi ibarat orang sehat, istilahnya sudah cacat. Tapi dengan diberikan penyakit ini menciptakan saya merasa bersyukur sebab berbagai pesan yang tersirat dibalik semua ini. Sampai ketika ini saya selalu berjaga-jaga dengan menyediakan obat Omeprazole untuk diminum ketika saya mencicipi ada tanda-tanda muncul, dan tentu saja rutin minum rebusan daun Binahong.
Setelah tanda-tanda pertama muncul, tanda-tanda lain mulai bermunculan selama selang waktu yang cukup lama, dimulai dari berdengingnya indera pendengaran ibarat ada mesin kendaraan beroda empat didalam telinga, gigi rontok, susah BAB, heartburn, sering pusing, kliyengan, sering kesemutan, dan masih banyak lagi yang mungkin tiap orang mencicipi tanda-tanda berbeda. Dan yang paling parah ialah perasaan parno, takut mati, bahkan sering di tengah malam kebangun secara tiba-tiba dengan napas sesak, pusing, lemas, ibarat mau mati secara tiba-tiba dengan detakan jantung yang kencang sekali. Beberapa tahun hidup saya ibarat itu, bahkan hingga kini pun meski saya sudah merasa sembuh, tapi kadang saya mencicipi tanda-tanda tiba-tiba muncul jikalau masakan saya tidak dijaga dengan baik. Yah, sebab memang gerd tidak sanggup sembuh berdasarkan saya langsung jikalau tanpa operasi, sebab klep lambung sudah lemah dan tidak normal lagi ibarat orang sehat, istilahnya sudah cacat. Tapi dengan diberikan penyakit ini menciptakan saya merasa bersyukur sebab berbagai pesan yang tersirat dibalik semua ini. Sampai ketika ini saya selalu berjaga-jaga dengan menyediakan obat Omeprazole untuk diminum ketika saya mencicipi ada tanda-tanda muncul, dan tentu saja rutin minum rebusan daun Binahong.